Menjalin Cinta Dengan Paman

Serangan Mendadak di Kamar Mandi



Serangan Mendadak di Kamar Mandi

0An Ge'er melapor dulu ke kampus, dia masuk sebagai mahasiswa semester pertama Jurusan Akting.     

Berdasarkan nilai mata pelajaran utamanya, tentu saja An Ge'er adalah peringkat pertama di tingkatnya. Sedangkan dalam hal akting, dia sudah pernah berakting dalam karya Sutradara Chen dan karya pertamanya itu tidak mendapat ulasan negatif. Mau tidak mau, harus dikatakan bahwa dia adalah tokoh berpengaruh di kampus.     

Masuknya An Ge'er ke Universitas Film dan Media juga telah diketahui oleh para penggemar. Meskipun agak disayangkan, tapi mereka semua juga mendukung keputusannya.     

Pada saat yang bersamaan, kedatangan Sutradara Fu Liangsheng dan superstar Su Chen ke kota A juga menimbulkan gejolak besar di industri hiburan. Industri hiburan dan zaman informasi, hal itu dengan cepat meredam perhatian yang ditujukan pada An Ge'er sebelumnya. Selain itu, nama Xu Wei juga berada di tiga peringkat pencarian teratas.      

Xu Wei menjadi selebriti yang banyak dibicarakan karena dia pernah berkata bahwa dia kemungkinan besar akan mendapatkan peran sebagai tokoh utama wanita dalam film Sutradara Fu Liangsheng. Dia mengatakan bahwa itu sudah hampir dipastikan.     

Jadi sekarang, pernyataan itu pun juga menimbulkan gejolak. Tidak terhitung jumlah aktris yang sangat iri kepada Xu Wei.     

Xu Wei merasa sedikit bersalah dan gelisah tentang hal itu. Meskipun sebelumnya Rong Bei telah berjanji kepadanya, tapi pria itu terlalu sulit dipercaya da dia bisa berubah pikiran kapan saja.     

'Kalau An Ge'er si jalang kecil itu membisikkan sesuatu kepadanya atau melakukan sedikit trik, mungkin Rong Bei akan berubah.'     

Maka dari itu, saat mendengar berita kedatangan Fu Liangsheng dan Su Chen ke kota A, Xu Wei segera menelepon Rong Bei. Pria itu hanya berkata dengan terburu-buru bahwa Xu Wei akan mendapatkan peran sebagai tokoh utama wanita. Kemudian tanpa mengatakan apa pun lagi, dia langsung menutup telepon.     

Saat ini, Rong Bei tidak punya waktu untuk menghadapi Xu Wei. Dia sedang mengemudi sambil mencari tempat yang ditunjukkan alat pelacak.     

Rong Bei tahu kalau Tang Shisan tidak bisa seratus persen membantunya. Namun bagaimanapun juga, wanita itu masih bisa dibilang orangnya.     

Saat Rong Bei memanggil Tang Shisan, diam-diam dia meletakkan alat pelacak di dalam tas wanita itu. Lalu dengan wajah serius, dia mengeluarkan satu lagi dan memberi perintah untuk menaruhnya ke dalam tas An Ge'er.     

Alat pelacak itu sangat kecil dan pada dasarnya tidak akan ketahuan bila dimasukkan ke dalam tas. Menghadapi tatapan tajam bos aslinya itu, Tang Shisan hanya bisa menggertakkan giginya dan setuju.     

Tang Shisan susah payah membujuk dirinya sendiri dan berusaha yakin bahwa itu hanyalah sebuah alat pelacak...     

Setelah beberapa waktu, Tang Shisan akhirnya berhasil menaruh alat pelacak itu di tas An Ge'er. Saat ini, Rong Bei sedang mengikuti lokasi pelacak dan bergegas ke Hotel Royal No.1.     

Kota A adalah sebuah kotamadya yang berada langsung di bawah pemerintah pusat dan sangat besar. Jarak dari selatan kota ke utara kota sangat jauh.     

An Ge'er syuting iklan parfum di selatan kota, lalu sore hari setelah selesai syuting dia beristirahat di hotel. Saat ini, suatu suara datang dari luar pintu. Namun, gadis itu sedang mandi sehingga sama sekali tidak bisa mendengar suara dari luar.     

Saat pintu kamar mandi dibuka, ketika aliran udara dingin menghantamnya dalam sekejap, seluruh tubuh An Ge'er gemetar. Gadis itu pun tiba-tiba kaget, wajahnya seketika berubah. Secara reflek, dia menutupi dadanya. Kepanikan dan hawa dingin melintas di matanya.     

Namun saat melihat orang yang datang, An Ge'er langsung mengembuskan napas lega. Dia sudah tidak peduli dengan rasa malu lagi, dia benar-benar merasa lega.     

"Kenapa? Ketakutan?"     

Bo Yan muncul di tengah kabut yang pekat. Pria itu menggulung lengan bajunya sedikit, memperlihatkan lengannya yang putih dan ramping. Kemudian, jari-jarinya yang lentik bagaikan giok mulai membuka kemejanya. Suaranya samar, tetapi tanpa sadar agak menggoda.     

Setiap gerakan Bo Yan yang tampak sederhana begitu penuh dengan godaan dan terlihat menarik. Namun saat ini, An Ge'er sama sekali tidak memerhatikannya. Tidak ada orang yang tahu, tapi saat hawa dingin itu melanda, hatinya benar-benar dipenuhi dengan lapisan kepanikan dan ketakutan.     

Mau tak mau, An Ge'er pun harus mengakui bahwa perasaan saat diawasi seseorang tanpa terlihat itu benar-benar tidak nyaman.     

Sebelumnya, An Ge'er bahkan tidak pernah sedikit pun berharap bisa menjadi kuat, memiliki keterampilan yang tidak tertandingi, atau membuat dirinya ditakuti orang lain. Namun sekarang untuk pertama kalinya, keinginan itu muncul begitu kuat.     

An Ge'er benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepadanya kalau orang yang masuk itu bukan Bo Yan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.