Menjalin Cinta Dengan Paman

Orang Tua Xu Wei Sudah Lama Meninggal?



Orang Tua Xu Wei Sudah Lama Meninggal?

0Kalau sudah diincar Rong Bei, tidak ada yang bisa menahan keposesifannya yang berlebihan.     

Jadi, Fu Jiu bisa memahami An Ge'er.     

Apalagi, An Ge'er sudah mempunyai seorang pria. Sungguh tidak bermoral jika Rong Bei sembarangan mengganggunya seperti itu.     

"Oke, aku sudah tenang setelah mengetahui apa yang terjadi. Bukankah hanya karena seorang wanita? Aku akan segera mendatangkan beberapa orang untuk pelampiasannya. Selain itu aku ingin bertanya tentang pertemuan kita, apakah... kamu akan datang?"     

'Apa dia masih berencana untuk menyembunyikan identitasnya dari Rong Bei?'     

Jantung Fu Jiu berdetak kencang. Meskipun dia tidak tahu apa yang dipikirkan An Ge'er, tetapi dia berharap gadis itu datang. Bagaimanapun juga, hal itu cepat atau lambat akan diketahui Rong Bei. Kalau membiarkan Rong Bei mengetahui identitasnya sekarang, mungkin saja pria itu akan melepaskannya.     

"Datang, aku akan datang," An Ge'er menjawab dengan ringkas.     

"Baguslah kalau begitu. Aku akan segera mengatur pertemuan kita."     

Awalnya Fu Jiu bermaksud untuk menutup telepon setelah mengatakannya, tapi kemudian entah apa yang dipikirkannya, tiba-tiba dia memanggil An Ge'er, "Eh tunggu, aku sudah mengetahui informasi tentang wanita bernama Xu Wei yang sebelumnya kamu minta untuk kuselidiki itu. Kelihatannya identitasnya sangat biasa, apa yang terjadi?"     

"Tidak, coba katakan."     

Identitas Xu Wei kelihatannya memang sangat biasa. An Ge'er menyelidikinya karena dari feeling seorang wanita, dia samar-samar merasa ada sesuatu yang salah dari Xu Wei.     

Apa yang dikatakan Fu Jiu semakin lama semakin membuat An Ge'er sedikit mengangkat alisnya.     

"Xu Wei tahun ini berumur 27 tahun. Dia adalah bintang film internasional, dulu pernah berpacaran dua kali. Lulus dari sekolah terkemuka XX. Sebelum dia terkenal, keadaan keluarganya sangat buruk. Kedua orang tuanya meninggal semasa dia kecil. Bibinya menyimpan warisan dari orang tuanya sekaligus menjadi walinya. Kuliah sambil bekerja, sering bernyanyi di bar dan menjadi model media cetak untuk menghasilkan uang..."     

"Tunggu...!" Kening An Ge'er berkerut.     

"Keluarga bibinya yang membesarkannya sejak kecil?"     

"Benar. Paman dan bibinya adalah penduduk kota kecil. Bibinya bahkan seorang kriminal narkoba dan telah ditahan beberapa kali di pusat rehabilitasi narkoba. Bisa dibayangkan bagaimana situasi keluarganya... Warisan orang tua Xu Wei yang menjadi miliknya sudah sudah lama dihambur-hamburkan, tapi mereka masih meminta uang pada Xu Wei. Ck, ck, ck, keluarga seperti ini…"     

"Untungnya paman dan bibinya meninggal karena kecelakaan mobil waktu dia berumur 22 tahun. Sejak saat itu, kehidupannya seperti terbuka dan dia berjalan sampai ke puncak," kata Fu Jiu.     

Mendengarnya, bibir An Ge'er bergerak-gerak, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.     

"Selain itu, reputasinya di industri hiburan selalu sangat baik, koneksinya juga luas. Pengusaha kaya yang tertarik padanya juga banyak. Tapi, oh iya, kemarin aku juga menyimpan selembar foto. Itu adalah fotonya bersama dengan seorang pria di California, Amerika. Jangan tanya seberapa tampan pria itu. Apa kamu perlu mengetahui gosip-gosip ini? Aku bisa mengirimkan fotonya kepadamu," Fu Jiu yang ada di seberang telepon membuka sebuah foto di laptopnya ketika dia berbicara.     

Kemarin saat menemukannya, Fu Jiu belum begitu memerhatikan foto itu, apalagi orang di dalamnya.     

Itu adalah foto beberapa tahun lalu yang sepertinya diambil diam-diam, warnanya hitam putih. Pria itu berpenampilan biasa, bahkan agak kuyu. Hanya satu sisi wajahnya yang terlihat, tetapi kabur. Namun hanya satu sisi wajah yang kabur itu saja dapat membuat orang merasa takjub.     

Hanya saja, sekarang saat mengeluarkan foto itu, mata Fu Jiu agak memicing.     

'Mengapa pria di dalam foto ini sepertinya agak familier?'     

Sementara itu, An Ge'er pun di luar dugaan hanya terdiam.     

"Eh, An Ge'er, aku benar-benar merasa sepertinya pernah melihat... pria itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.