Menjalin Cinta Dengan Paman

Kakak Rong Begerak Sekali Lagi!



Kakak Rong Begerak Sekali Lagi!

0Secara diam-diam dan tidak kentara, Tang Shisan menatap An Ge'er. Melihat gadis itu sedang melamun memikirkan sesuatu, dia pun meremas ponselnya lalu perlahan-lahan berbalik dan menjauh.     

Setelah keluar dari ruang rias, barulah Tang Shisan berani menekan tombol jawab.     

"Ehem, Presdir, ada instruksi apa?" Tang Shisan bertanya dengan suara pelan, matanya berkeliaran seperti pencuri.     

Presdir yang berbicara melalui telepon dengan Tang Shisan itu tidak lain adalah… Rong Bei. Nama di kontaknya tertulis sebagai 'Iblis Mesum Rong'.     

"Di mana?" Langsung terdengar suara suram dan agak parau yang membuat punggung Tang Shisan seketika dingin.     

'Orang ini, ada apa dengan orang ini sekarang?'     

"Aku bertanya padamu, sekarang kalian di mana? Dia di mana?!"     

"Di… di… kami sedang syuting iklan di pantai XX. Presdir, apakah Anda mau… tut tut tut…"     

"... Datang ke sini?"     

Tanpa menunggu Tang Shisan selesai bertanya, telepon Rong Bei tiba-tiba terputus. Dia pun menurunkan ponselnya dengan marah, wajahnya sedikit memucat.     

'Apa yang terjadi? Mengapa aku mempunyai semacam firasat… firasat yang sangat buruk?!'     

***     

Sementara itu, An Ge'er masih sibuk melamun.     

Fu Jiu telah mengirim pesan kepada An Ge'er yang mengatakan bahwa mereka akan bertemu pukul delapan malam di kasino bawah tanah Kota A.     

Benar, bertemu dengan Rong Bei.     

Ada berbagai macam orang di tempat itu. Meskipun tampak sangat kacau, tapi tempat itu juga bisa dibilang aman. Gangster, pengusaha kaya, dan bahkan selebriti sangat umum keluar masuk dari sana.     

Malam nanti Fu Jiu akan menjemput An Ge'er di depan pintu.     

Sebenarnya, An Ge'er sama sekali tidak tahu apakah dia menantikan pertemuan itu atau tidak. Dia hanya berharap agar Rong Bei segera melepasnya setelah mereka bertemu dan tidak lagi memusatkan perhatian kepadanya.     

Hanya dengan seperti itu An Ge'er bisa perlahan-lahan mengalihkan perhatian Bo Yan seiring waktu.     

Sebelumnya, setelah kedatangan Rong Bei di kamar hotel yang menyebabkan keributan, An Ge'er menemukan alat pelacak di tasnya! Namun sekarang, alat itu sudah lama dihancurkan.     

***     

Awalnya saat bersiap-siap untuk syuting, perusahaan pengiklan sedikit khawatir tentang bentuk tubuh An Ge'er. Apakah gadis berumur 18 tahun itu bisa mendukung iklan dengan biaya setinggi langit yang telah mereka siapkan?     

Namun tidak disangka, ketika sejumlah staf melihat 'putri duyung' itu keluar dari dalam ruang rias, mata mereka melebar karena terkejut.     

Kecantikan An Ge'er terpancar, ada keseksian dalam kemurniannya.     

Beberapa waktu terakhir, ada terlalu banyak wanita cantik yang populer di internet. Banyak juga bintang muda dan pendatang baru yang muncul dengan kepolosan mereka. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa membuat orang lain takjub saat melihatnya seperti An Ge'er…     

Pembawaan An Ge'er acuh tak acuh dan tenang, wajahnya jernih dan menawan. Jelas-jelas tampak sangat polos, tetapi sorot matanya samar-samar menarik. Itu semua membuat orang lain tidak dapat membedakan apakah dia adalah peri yang murni ataukah siluman wanita yang cantik.     

Terutama bentuk tubuh An Ge'er yang berlekuk-lekuk dan ramping itu, terekspos dengan sempurna. Keseimbangan antara kerumitan dan kedangkalannya menarik perhatian banyak orang.     

Melihat pemandangan itu, banyak orang yang diam-diam menelan air liurnya. Namun, hanya sedikit orang yang yang berani menyentuhnya.     

Iklan yang sedang dalam proses pengerjaan itu disebut Air Mata Laut.     

Staf telah mengawal An Ge'er turun ke laut, Stephen juga sudah menyiapkan handuk bersih dan air gula jahe hangat sambil menunggunya naik.     

Sementara itu, Tang Shisan sangat gelisah setelah menerima telepon dari Rong Bei. Terutama setelah melihat An Ge'er turun ke laut, hatinya semakin kacau.     

Beberapa kali Tang Shisan ingin memanggil An Ge'er untuk berdiskusi dengannya apakah dia ingin pergi dulu, tapi dia juga merasa seperti sedang melebih-lebihkan masalah kecil.     

'Presdir hanya menanyakan situasinya saja, tidak lebih…'     

Tang Shisan terus berkata seperti itu kepada dirinya sendiri.     

'Selain itu, apabila Rong Bei ingin melakukan sesuatu, di sini ada begitu banyak orang.'     

Meskipun begitu, Tang Shisan tidak bisa memungkiri bahwa suara Rong Bei tadi agak menakutkan, suram, dan serak. Kedengarannya seperti orang yang telah meminum banyak alkohol.     

Semakin memikirkannya, Tang Shisan semakin khawatir. Dia terus merasa takut akan terjadi sesuatu yang buruk…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.