Menjalin Cinta Dengan Paman

An Ge’er Diseret ke Laut!



An Ge’er Diseret ke Laut!

0Sekelompok orang yang berada seratus meter dari lokasi syuting melihat mobil mewah pria itu, kemeja, dan sepatunya yang tergeletak di tanah. Saat sosok itu sudah menghilang di dalam air, mereka pun saling bertukar pandang. Ada rasa takjub dan keheranan dari sorot mata kebanyakan orang.     
0

'Untuk apa pria itu berenang ke lokasi syuting?'     

'Apa dia tidak tahu kalau ada selebriti yang sedang syuting iklan di laut sebelah sana?'     

***     

An Ge'er sedang syuting untuk beberapa adegan yang disebut Air Mata Laut dan Air Mata Putri Duyung.     

Itu adalah beberapa adegan yang sangat indah. Putri duyung mendongak ke langit dari lautan, tubuhnya sebagian terbenam di dalam air. Sinar matahari menerpa air dangkal dan memancarkan warna biru yang jernih.     

Pada saat yang bersamaan, air mata putri duyung juga mulai mengalir secara perlahan. Adegan terbenam ke dalam lautan dan air mata yang mengalir itu perlu diperlambat untuk pengambilan video dari lensa. Skala itu sulit didapatkan. An Ge'er bahkan tidak bisa melakukannya pada dua kali percobaan pertama.     

Ini adalah yang ketiga. Putri duyung perlahan terbenam ke air, matanya sedikit tertutup. Kedua tangannya melingkar di bahu, tubuhnya melengkung dan turun sedikit demi sedikit. Rambutnya yang bagaikan sutra mekar seperti tinta di lautan yang perlahan-lahan dia air berwarna biru muda jernih ke lautan biru gelap yang tak berdasar.     

Pemandangan itu sangat indah. Air mata sebening kristal bergerak melambat tanpa batas di bawah lensa khusus. Bergerak berlawanan dengan putri duyung di dalam laut menuju ke atas.     

An Ge'er merasa bahwa pengambilan adegan yang ketiga itu seharusnya sudah bagus. Ketika berada di dalam air, dia samar-samar mendengar sutradara berseru, "Sempurna!"     

Saat mendengar itu, hati An Ge'er langsung merasa lega. Meskipun bisa berenang, tapi dia tidak bisa menahan napas terlalu lama. Melakukan adegan itu membutuhkan kapasitas fisik yang cukup kuat, sedangkan kekuatannya sendiri biasa saja.     

Saat membuka matanya dan akan berenang naik, An Ge'er berenang dan berenang. Namun ketika kepalanya baru saja muncul di permukaan laut, detik berikutnya tiba-tiba dia berteriak…     

"Ah…!"     

Seketika, para staf yang ada di pantai pun mendengar suara itu dan menoleh. Mereka hanya melihat kedua lengan An Ge'er yang putih melesat di udara, lalu segera masuk ke dalam air dan menghilang sepenuhnya di lautan. Seolah-olah, ada sesuatu yang menarik gadis itu turun. Detik berikutnya, muncul percikan-percikan air di sana. Namun, tidak ada pergerakan.      

Mata semua orang pun melebar saat melihat pemandangan itu. Wajah mereka seperti melihat hantu, semuanya tercengang.     

'Sialan, sialan…'     

'Apa yang terjadi…?!'     

Sutradara adalah orang pertama yang bereaksi dan berteriak saat melihat pemandangan itu, "Lihat apa?! Cepat turun dan selamatkan dia!"     

Seketika, beberapa staf yang bisa berenang pun bergegas akan masuk ke air. Namun pada saat itu, ada seseorang yang tiba-tiba mengucapkan sesuatu dengan suara gemetar, "Su… Sutradara, di sini tidak ada monster air, 'kan?"     

Bagaimanapun juga, suara teriakan An Ge'er itu benar-benar terdengar menakutkan.     

Selain itu, pemandangan An Ge'er yang tiba-tiba menghilang di dalam air juga mengerikan. Pasalnya, kram pun tidak akan membuat seseorang tenggelam dalam sekejap. Namun yang terjadi pada gadis itu sungguh aneh. Bahkan percikan air pun hampir tidak ada, dia juga tidak sempat meminta pertolongan.     

Mendengar pertanyaan itu, sutradara pun langsung menendang orang itu sambil mengumpat dengan wajah muram, "Monster air apanya?! Kalau tidak segera turun, jika terjadi apa-apa, seratus nyawa kalian juga tidak akan cukup untuk menanggungnya!"     

Detik berikutnya, beberapa orang itu pun bergegas masuk ke laut.     

Pada saat yang bersamaan, Stephen juga ketakutan. Tangannya yang memegang teh susu mengendur, ekspresi wajahnya seperti orang yang baru saja melihat hantu.     

"Eh, apa-apaan ini? Mengapa ekspresimu seperti orang yang baru saja makan kotoran? Kamu bahkan menumpahkan teh susunya, mengapa kamu begitu tolol? Oh iya, mana An Ge'er? Aku sepertinya tadi sudah mendengar sutradara berkata cukup, hmm?!"     

Tang Shisan yang baru saja kembali dari toilet merasa ada yang salah di lokasi syuting, dia pun bergegas bertanya.     

Namun, Stephen hanya menunjuk ke laut dengan wajah pucat dan ketakutan. Kemudian dengan suara gemetar berkata, "Di… di dalam…"     

Stephen benar-benar melihat dengan jelas adegan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.