Menjalin Cinta Dengan Paman

Berhubungan Seks Sembarangan Saat Mabuk Sangat Mengerikan



Berhubungan Seks Sembarangan Saat Mabuk Sangat Mengerikan

0Dua stiker dada kecil itu sama seperti tidak ada, tidak memberikan dampak yang berarti.     

Merasakan semua itu, An Ge'er pun memejamkan matanya dengan tidak berdaya. Dia tahu kalau semakin dia melawan, maka itu akan semakin membangkitkan hasrat Rong Bei untuk menaklukkannya.     

Menahan penghinaan itu, muncul kebencian dan rasa tidak nyaman di perut An Ge'er. Ketika membuka matanya lagi, dia menoleh dan menatap pria itu dengan mata memerah.     

Tiba-tiba, dengan suaranya yang sangat serak An Ge'er berkata, "Rong Bei, apa kamu harus menghinaku di depan begitu banyak orang?"     

Melihat mata An Ge'er yang memerah itu, tanpa sadar tangan Rong Bei berhenti. Dia paling tidak suka melihat wanita menangis. Melihat wanita yang berderai air mata seperti itu membuatnya jijik.     

Namun entah mengapa, melihat An Ge'er yang menatapnya seperti itu. Melihat sepasang mata bunga persik yang berair dan memerah itu… Rong Bei tiba-tiba merasakan sakit yang aneh di lubuk hatinya.     

Itu adalah simpati.     

Namun kemudian, Rong Bei memikirkan kembali kejadian dua hari sebelumnya ketika dia menghadangnya di depan pintu kamar hotel sepanjang malam. Mengingat saat itu An Ge'er malah bermesraan dengan pria lain… hati Rong Bei menjadi kecut.     

Detik berikutnya, tanpa sadar Rong Bei menjepit rahang An Ge'er dan tersenyum dingin. "Seandainya kamu sejak awal mau dengan patuh berbaring di bawahku dan menjadi milikku, apa akan terjadi begitu banyak hal seperti ini? Makhluk kecil, semua ini kamu sendiri yang menyebabkannya."     

Mendengarnya, An Ge'er menghindar. Dia lalu tersenyum sinis dengan mata memerah. "Aku yang menyebabkannya? Lalu, kamu yang hanya bisa memaksa wanita seperti ini disebut apa? Mengapa aku harus menjadi milikmu? Mengapa aku harus bersamamu hanya karena kamu menyukaiku?! Aku tidak peduli seperti apa kamu di mata orang lain, tapi di mataku, kamu hanyalah kuda yang hanya tahu memaksa wanita milik orang lain untuk memenuhi hasratmu sendiri. Aku muak padamu, tahu tidak?!"     

Dada An Ge'er naik turun dengan keras saat mengatakan itu, kemarahan di hatinya tidak lagi dapat diredam.     

"Ha?!"     

Namun di luar dugaan, Rong Bei tidak marah karena kata-kata itu dan justru tertawa. Ketika dia mencubit rahang An Ge'er lagi, napas panas dan samar disemburkan ke telinga gadis itu. Seiring dengan Rong Bei kecil di bawah yang mengeras, suaranya yang menawan seolah menyihir, "Sudah merasakannya? Sebenarnya dia masih sangat pemalu… Kenyataannya, dia masih belum pernah memasuki wanita mana pun. Kecuali dalam mimpi, saat aku mendambakanmu..."     

Sudut mata An Ge'er berkedut tanpa bisa dikendalikan, seluruh tubuhnya gemetar. Dia tidak tahu harus berapa kali dia membersihkan bagian tubuhnya yang pernah disentuh oleh Rong Bei.     

Apa Rong Bei pikir An Ge'er akan mempercayai omong kosong yang dikatakannya itu?     

Sebelumnya, Rong Bei pernah berkata kalau dirinya sudah mulai bermain wanita pada usia 13 tahun. Namun sekarang, dia mengatakan kepada An Ge'er kalau dia bersih dan pemalu?     

Siapa yang percaya? Benar-benar tidak tahu malu!     

Tubuh An Ge'er kaku dan tegang, dia ingin mengalihkan perhatian Rong Bei, "Rong Bei, sebenarnya dari mana keberanianmu ini? Kamu seorang perjaka tua, tapi masih tidak malu mengatakannya kepadaku? Terlalu banyak minum alkohol, apa kamu tidak tahu kalau berhubungan seks sembarangan saat mabuk itu sangat mengerikan?!"     

Saat ini, Rong Bei sedang menggosok punggung An Ge'er dengan bibir tipisnya. Dia berlama-lama melakukan itu seakan telah bertahun-tahun merindukannya. Lalu, kedua tangannya memeluk An Ge'er erat-erat.     

Entah karena Rong Bei terlalu menginginkan An Ge'er atau bagaimana, dulu dia bahkan sulit untuk mendekati tubuh gadis itu. Maka dari itu saat ini, hanya memeluknya seperti itu saja sudah membuatnya merasa sangat puas.     

Rong Bei puas dengan tubuh lembut, halus, dan menawan di pelukannya. Bahkan meski tidak meraba dan menyentuh bagian lain, hanya memeluknya erat-erat saja.     

"Makhluk kecil, apa yang kamu tahu tentang seks dalam keadaan mabuk? Seks saat mabuk bukan berarti perilaku seksual tidak pantas yang dilakukan saat kehilangan kesadaran, tapi memakai kedok alkohol untuk melakukan sesuatu yang sangat ingin tetapi tidak bisa dilakukannya, mengerti?"     

Mendengarnya, awalnya An Ge'er terkejut. Namun setelah itu, dia merasa kesal dan ingin membunuh Rong Bei.      

'Apa aku perlu penjelasan darinya? Apa aku perlu pria ini menekankan bahwa dia ingin meniduriku?!'     

'Idiot sialan!'     

An Ge'er benar-benar panik!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.