Menjalin Cinta Dengan Paman

Rong Bei, Su Chen, dan Fu Jiu Datang Bersama-sama



Rong Bei, Su Chen, dan Fu Jiu Datang Bersama-sama

0Kedua pria yang keluar dari lift itu sangat tinggi, ramping, dan juga tegap.     

Pria yang berjalan di depan mengenakan jaket hitam besar dengan kedua tangan berada di saku. Rambutnya yang agak panjang menutupi alis, tetapi itu tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang halus dan memesona. Bibir tipisnya terkatup erat, seluruh tubuhnya memancarkan aura yang serius.     

Sementara itu, pria yang berjalan di sebelah kirinya mengenakan baju putih yang bersih, tetapi berdebu. Wajahnya jernih dan menawan.     

Wanita yang berjalan di sisi kanannya juga sangat tinggi, lebih dari 170 cm. Dia memakai baju kulit ketat berwarna hitam dan celana kulit, tinggi dan ramping. Wajahnya yang cantik tampak cukup serius.     

Ketiga orang itu sedang berjalan ke arah ruang perawatan An Ge'er. Pembawaan mereka tidak menunjukkan amarah, tetapi megah, kuat, dan menekan. Mereka tidak lain adalah Rong Bei, Su Chen, dan Fu Jiu.     

Kemunculan ketiganya pun langsung menarik perhatian semua orang di koridor, kecuali Bo Yan.     

Mata Ah Dong langsung menjadi dingin. Lusinan anak buahnya yang siaga di koridor itu pun seketika mengangkat senjata ke arah Rong Bei, Su Chen, dan Fu Jiu.     

"Jangan mendekat kalau kalian tidak ingin ditembak!" Ah Dong memperingatkan dengan tegas.     

Rong Bei bergerak maju tanpa ragu seakan tidak mendengar hal itu.     

Sementara itu, Fu Jiu juga tetap berjalan sambil mengeluarkan pistol dari pinggangnya dan langsung melemparkan benda itu ke lantai. Lalu, dia berkata dengan suara rendah, "Kami tidak berniat buruk, kami hanya datang untuk melihatnya. Bagaimana keadaannya sekarang?"     

Ah Dong melirik Fu Jiu dengan dingin sambil berkata, "Berkat kalian, sekarang hidup dan matinya belum pasti. Sebaiknya, kalian pergi jauh-jauh. Jangan khawatir, utang ini tidak akan selesai begitu saja!"     

Rong Bei tiba-tiba memperlambat langkahnya. Dia melihat Bo Yan yang duduk di lantai sambil bersandar di dinding di depan pintu ruang gawat darurat. Saat ini, pria itu sedikit menengadahkan kepalanya menatap langit-langit, satu tangan diletakkan di matanya yang agak tertutup.     

Wajah Bo Yan yang menawan pucat, rahangnya tajam dan tegas. Aura suram dan tekanan yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata menyelimuti seluruh tubuhnya.     

Rong Bei berhenti melangkah, tidak maju lagi. Begitu pula dengan Su Chen dan Fu Jiu. Ketiganya berhenti di tengah koridor ruang gawat darurat, di depan mereka ada sekelompok pasukan elit yang menodongkan pistol. Suasana pun menjadi sangat kaku.     

Beberapa saat kemudian, Bo Yan perlahan membuka matanya.     

Mata yang sipit dan indah itu memandang Rong Bei, Su Chen, dan Fu Jiu. Hanya tatapan sekilas, tetapi mengungkapkan keheningan yang mematikan dan kesuraman yang tajam.     

Seketika, hati Fu Jiu pun bergetar.     

Meskipun tatapan Bo Yan datar, tetapi pria itu memandang mereka seperti melihat sekelompok orang mati. Saat itu, Fu Jiu pun sadar bahwa tidak peduli An Ge'er hidup atau mati, tembok di antara mereka telah terbentuk.     

Identitas Bo Yan di permukaan adalah pemimpin Grup SUM Multinasional yang berinvestasi dalam keuangan, real estate, film dan televisi, serta terlibat dalam segala hal. Namun diam-diam, dia mengendalikan kekuatan dunia bawah tanah terbesar di Asia, hitam atau putih.     

Organisasi Bo Yan memperdagangkan saham, obligasi, senjata, dan penyelundupan berlian. Jumlah transaksi hariannya mencapai puluhan miliar. Mereka mencuci uang panas itu lewat organisasi.     

Metodenya selalu tegas dan keras, Bo Yan adalah tokoh berdarah dingin yang tidak bisa diabaikan di Eropa Barat.     

Fu Jiu mengetahui hal itu karena saat pertama kali melihat Bo Yan, dia telah meminta bagian informasi untuk menyelidiki semua hal terkait pria itu. Hanya saja, dia tidak mengira kalau ternyata An Ge'er adalah keponakannya.     

Namun, siapa yang akan mengetahui rahasia tersembunyi itu?     

Fu Jiu harus mengakui satu hal. Sebelum Rong Bei pergi mencari An Ge'er, dia dan pimpinannya itu telah membicarakan tentang identitas Bo Yan. Mereka tidak mau membuat konflik, tidak perlu berperang hanya karena seorang wanita.     

Namun, itu justru memprovokasi Rong Bei. Sebagai pedagang senjata nomor satu di Eropa Barat dengan sumber daya senjata terbaik di dunia, dia selalu sangat berkuasa dan tidak pernah takut kepada siapa pun.     

Jadi, begitu Fu Jiu pergi, Rong Bei pun langsung mencari An Ge'er. Kemudian....     

Terjadi hal seperti ini, hal yang tidak dapat diubah...     

Saat ini...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.