Menjalin Cinta Dengan Paman

Video Pertemuan Pertama dengan Kobra di Bandara



Video Pertemuan Pertama dengan Kobra di Bandara

0"Ge'er?" Bo Yan bangkit dan memanggil An Ge'er dengan lembut.     

Seketika, An Ge'er pun membalikkan badannya. Bo Yan menatapnya dengan lemah dan mendalam sambil bertanya, "Apakah kamu tahu USB-mu itu, USB apa?"     

Bo Yan sedang bertaruh. Dia bertaruh bahwa An Ge'er tidak ada hubungannya dengan organisasi BT, meskipun USB itu ada di tangannya…     

An Ge'er awalnya terkejut ketika dia mendengar kata-kata itu. Namun detik berikutnya, dia tertawa kecil di dalam hatinya. Semua itu sesuai dengan yang dia pikirkan.     

'Ternyata bena…'     

An Ge'er sudah menebak bahwa Bo Yan tahu tentang USB itu dan bahkan curiga kepadanya. Pamannya itu curiga dia memiliki ikatan tersembunyi dengan UBS itu.     

'Tampaknya, ada cukup banyak orang yang menginginkan USB ini.'     

An Ge'er sebenarnya tahu segalanya. Namun, dia menggaruk rambutnya dan berpura-pura bingung sambil berkata, "Aku hanya menyukainya karena bagus, tetapi sebenarnya aku tidak tahu apa itu. Aku tidak sengaja menemukannya di tasku hari ini dan belum sempat melihat apa isinya."     

An Ge'er mengatakan itu dengan sengaja. Bagaimanapun, hanya dengan cara seperti itu Bo Yan bisa yakin bahwa dia 'tidak bersalah' dan tidak akan curiga padanya lagi.     

Benar saja, Bo Yan mengangkat alisnya ketika mendengar kata-kata An Ge'er. "Apa yang kamu bicarakan? Jadi, USB itu bukan milikmu? Apakah kamu menemukannya secara tidak sengaja?"     

An Ge'er mengangguk pelan, "Aku akan pergi ke kampus besok. Saat mengemasi beberapa barang, USB itu jatuh dari dalam tas. Kurasa mungkin Kak Shisan yang memasukkannya ke dalam."     

Mendengar semua itu, Bo Yan merasa lega di hatinya. Namun pada saat yang sama, dia juga berencana untuk mengamati An Ge'er secara diam-diam sebelum dia menemukan bukti yang kuat atas kata-kata itu.     

Bagaimanapun, tidak ada yang lebih tahu dari Bo Yan bahwa An Ge'er jelas merupakan aktor yang baik.     

Bo Yan bangkit dan mengantar An Ge'er kembali ke kamarnya, memintanya untuk beristirahat sesegera mungkin. Kemudian dengan rasa sayang, dia memberikan ciuman di dahi gadis itu.     

"Gadis kecil, berjanjilah padaku bahwa setiap hari kamu harus berhati-hati."     

An Ge'er mengangguk dengan wajah terkubur dalam selimut. Dia mengantuk, tetapi ketika dia melihat USB di atas meja di samping tempat tidur, alisnya terangkat tanpa sadar.     

An Ge'er yakin bahwa Bo Yan telah mengambil USB itu sebelumnya…     

'Tetapi kapan dia mengembalikanya?'     

***     

Setelah beberapa waktu, Bo Yan akhirnya berhasil memecahkan kata sandi USB itu dan membukanya. Berbagai file pun muncul, termasuk yang berisi informasi tentang larutan stok virus TT8.     

Itu di luar dugaan Bo Yan. Ketika dia melihat isi USB itu, pada saat yang sama tangannya terhenti…     

'Benda semacam ini selalu dibawa oleh Kobra…'     

'Bagaimana USB ini bisa tertinggal di kota A dan bagaimana bisa berada di tangan An Ge'er!?'     

Pada situasi seperti itu, pikiran Bo Yan semakin tak karuan.     

Ketika Bo Yan masih berkutat dengan pikirannya, telepon tiba-tiba berdering.     

Bo Yan melirik ponselnya, itu adalah Leng Jue.     

"Halo?"     

"Bo Yan, ada berita tentang Kobra. Begini, hmm, bisa kukatakan bahwa kamu harus lebih memperhatikan gadis kecil di rumahmu itu."     

"Apa?!" Bo Yan terkejut. Mendengar kalimat Leng Jue, hatinya entah kenapa terasa seperti dicengkeram.     

"Aku akan mengirimkan sebuah video kepadamu dan kamu akan mengerti setelah menontonnya. Ini adalah tujuan Kobra datang ke kota A. Maksudku, kamu harus melindungi gadis kecilmu."     

Setelah selesai berbicara, Leng Jue menutup teleponnya. Pada saat yang sama, sebuah video masuk di ponsel Bo Yan.     

Tanpa menunggu lama, Bo Yan pun langsung membuka dan memutar video itu dengan resah. Lalu saat melihatnya, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh.     

Video itu berlatar di bandara. Itu adalah rekaman kamera cctv di bandara.     

Bo Yan langsung menyadari bahwa itu adalah hari saat An Ge'er naik pesawat menuju Los Angeles.     

Hatinya tidak tenang. Bo Yan menunggu… Menunggu apa lagi yang akan muncul di video itu.     

Setelah beberapa saat, yang pertama kali terlihat adalah sosok A Dong dan kedua anak buahnya. Selanjutnya, Bo Yan melihat sosok bertubuh ramping dan berkulit putih, yaitu An Ge'er yang muncul di bawah kamera...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.