Menjalin Cinta Dengan Paman

Wanita Asing Aneh di Toilet



Wanita Asing Aneh di Toilet

0Diam-diam, An Ge'er mengintip setengah dari wajahnya yang samar. Sebelum wanita itu menyadarinya, dia dengan cepat mengunci toilet.     

Wanita itu kencing berdiri dan tidak malu menatap orang lain. Melihat hal seperti itu, justru An Ge'er yang merasa malu.     

'Benar-benar aneh, tidak ada keanehan yang tidak ada di dunia ini!'     

'Hanya saja… Wajah yang baru saja kulihat itu… Tampaknya cukup cantik?'     

An Ge'er sudah berada di dalam toilet. Saat menyadari bahwa dirinya benar-benar datang bulan, dia menepuk dahinya. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dari tas untuk menelepon Xia Qiqi dan meminta sahabatnya itu membelikan dan mengantarkan sebungkus pembalut ke toilet.     

Tentu saja, An Ge'er tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Xia Qiqi. Namun, gadis itu berkali-kali bertanya lemah, "Harusnya aku pergi? Bisakah aku tidak pergi saja?"     

Mendengar sahabatnya itu mengeluh, An Ge'er mengancam bahwa dia akan mati jika tidak segera datang. Kemudian, Xia Qiqi pun langsung mengiyakannya.     

Setelah menutup telepon, An Ge'er bertanya-tanya apakah dia akan dikhianati oleh Xia Qiqi. Namun detik berikutnya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu toilet dari luar.     

An Ge'er pun terkejut.     

'Siapa?'     

Tepat ketika dia bingung, seseorang yang ada di luar itu mulai berbicara, "Apakah kamu membutuhkan ini?"     

Suara itu terdengar dan An Ge'er melihat sebungkus pembalut berwarna merah muda muncul di bawah pintu toiletnya.     

"Terima kasih."     

Meskipun An Ge'er sedikit malu, dia buru-buru mengambilnya. Meskipun Xia Qiqi akan datang untuk menyelamatkannya, tetapi dia tidak tahu berapa lama harus menunggu.     

An Ge'er sedikit malu, tetapi bagaimanapun juga orang yang memberikan pembalut itu adalah perempuan dan dia merasa bersyukur. Dia berpikir itu adalah kebetulan karena baru saja dirinya menelepon Xia Qiqi…     

Beberapa saat kemudian saat An Ge'er sudah selesai dan berdiri, dia akhirnya menyadari sesuatu…     

Gadis yang baru saja berbicara dengannya berbicara bahasa Inggris…     

'Apakah dia orang asing?'     

'Hmm, suaranya terdengar agak netral…'     

An Ge'er membuka pintu dan keluar. Detik berikutnya, dia mendongak dan melihat sosok yang berdiri di dekat jendela, membuat bayangan panjang yang seperti ditarik oleh matahari.     

Perlahan, An Ge'er mengarahkan pandangannya pada sosok itu dan ekspresinya sedikit berubah karena terkejut.     

Itu adalah wanita 'kencing berdiri' yang tadi dia lihat.     

'Dia terlalu tinggi dan terlalu… cantik.'     

Wanita itu memiliki rambut keriting keemasan yang panjangnya mencapai dada. Wajahnya polos dan halus dengan mata biru yang indah, hidung mancung, dan bibir merah cerah. Dia mengenakan gaun hitam, kakinya yang panjang sangat menarik perhatian.     

Saat ini, wanita itu berdiri tidak jauh dari An Ge'er. Pandangan matanya entah melihat ke mana, satu tangan melingkari dadanya, dan ujung jarinya memegang sebatang rokok tipis panjang. Dia menghisapnya secara perlahan.     

Meskipun wanita itu cantik, tetapi An Ge'er merasa ada sesuatu yang salah. Entah mengapa, dia samar-samar menemukan sesuatu yang aneh …     

'Kerangka tubuhnya benar-benar… cukup besar…'     

An Ge'er agak terkejut dengan pikirannya, tetapi dengan cepat mengalihkan pandangan dan bersiap untuk pergi.     

Namun tidak disangka, begitu berbalik An Ge'er mendengar suara di belakangnya.     

"Aku sudah membantumu, kamu tidak mau mengucapkan terima kasih?" kata wanita itu dengan bahasa Inggris Amerika dan suara netral.     

An Ge'er tiba-tiba membeku, dia berbalik untuk menatap wanita itu. Matanya tampak berkedip karena terkejut, lalu menyunggingkan senyum di sudut bibirnya dan berkata, "Ternyata kamu yang memberikannya kepadaku, terima kasih banyak."     

Saat wanita itu mendengarnya, sudut bibirnya berkedut dan mata biru jernih itu tampak tertutup lapisan asap tipis. Itu membuat orang lain tidak bisa melihat maksud sebenarnya dari tatapan matanya.     

Namun detik berikutnya, dia menatap An Ge'er sejenak dan kemudian berjalan ke arah gadis itu selangkah demi selangkah.     

Ekspresi An Ge'er mulai berubah. Selain itu, keduanya tangannya juga sedikit mengepal…     

"Deg deg deg…!"     

Jantung An Ge'er berdegup kencang seperti drum yang sedang ditabuh. Semua hal aneh itu membuat hatinya mau tak mau berdebar...     

Dia pura-pura tersenyum acuh tak acuh, "Nona cantik, apakah masih ada masalah lain?"     

Tiba-tiba, begitu An Ge'er selesai berbicara, dia melihat wanita tinggi yang sudah berjalan di depannya itu mengulurkan tangan dengan cepat untuk menyerangnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.