Menjalin Cinta Dengan Paman

Mencekik Lehernya!



Mencekik Lehernya!

0Melihat itu, An Ge'er mundur secara tiba-tiba untuk menghindari. Punggungnya membentur dinding, matanya menegang.     

"Apa yang akan kamu lakukan?!"     

Wanita tinggi itu melihat An Ge'er yang sangat waspada, sudut bibirnya pun sedikit terangkat. Dia mengedipkan bulu matanya yang panjang sambil berkata, "Kenapa kamu sepertinya sedikit gugup?"     

Sambil mengatakan itu, dia terus mengulurkan tangannya di udara. Saat napas An Ge'er sedikit terhenti, helaian rambutnya jatuh dari pelipis telinga… Detik berikutnya, sosok tinggi itu telah menghadangnya dan langsung menghimpitnya ke dinding.     

Seketika, mata An Ge'er bertatapan secara langsung dengan orang yang ada di hadapannya. Meskipun mata wanita tinggi itu jernih dan biru transparan, An Ge'er bisa merasakan tekanan dan aura dingin dari pandanganya.     

Dingin, seperti ular yang mengeluarkan bisanya...     

An Ge'er menahan napas, dia telah merasakan sesuatu yang bahaya. Namun, dia tidak pernah membayangkan bahwa bahaya itu sangat mudah dijangkau. Bahkan, itu muncul saat dia berada di toilet! Dia sangat ketakutan sampai tidak berani berteriak. Sementara itu, tangan wanita itu sudah siap membungkamnya!     

Pada saat yang bersamaan, wanita itu melihat An Ge'er yang sedang menatap matanya dengan cermat. Tatapan mereka sama-sama dalam.     

Ada senyum penuh arti di sudut bibirnya. Kemudian, wanita itu mengucapkan sepatah kata yang membuat An Ge'er langsung merinding… Seluruh tubuhnya menjadi mati rasa dan kaku...     

Bibir wanita tinggi itu bergerak sedikit, "Jangan khawatir, gadis oriental yang cantik… Aku tidak akan menyakitimu selama kamu patuh..." Kata-katanya sengaja dibuat menggantung.     

Detik berikutnya, wanita tinggi itu membungkuk dan bersandar di pundak An Ge'er. Bibirnya digesekkan ke pipi gadis itu dan akhirnya jatuh di telinganya, satu tangannya bergerak ke atas di sepanjang lengan An Ge'er.     

Ujung jari An Ge'er sudah gemetar saat tangan wanita itu terhenti di lehernya. Kemudian, sosok di depannya itu memegangnya dengan lembut dan sedikit mencengkeramnya.     

Ketika tangan dingin itu memberikan sentuhan yang mencengangkan, ujung jari An Ge'er memegang dinding di belakangnya, napasnya menjadi lebih cepat dan tidak beraturan…     

'Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang?!'     

"Selama kamu patuh, serahkan barang di tanganmu—"     

"Brak!"     

Sebelum orang itu bisa menyelesaikan kata-katanya, pintu toilet wanita tiba-tiba didobrak!     

"Aku terpaksa melakukan ini, aku benar-benar ingin menembakmu, An Ge'er! Bagaimana kamu bisa memanggilku dalam situasi seperti itu—"     

Xia Qiqi masuk begitu saja sambil mengomel. Namun saat melihat apa yang terjadi di dalam toilet, dia langsung terdiam. Adegan itu membuat kata-kata Xia Qiqi langsung tercekat di tenggorokan.     

'Sial… Sialan! Apa yang sedang terjadi?!'     

'Wanita asing cantik ini sangat tinggi…'     

'Siapa sebenarnya orang yang bersama An Ge'er ini?'     

'Tangan itu… Apakah dia sedang membelai leher Ge'er?'     

Pada saat yang bersamaan, An Ge'er mengambil keuntungan dari kemunculan Xia Qiqi. Saat ekspresi wajah orang di depannya itu mendadak berubah karena terkejut, dia tiba-tiba menekan lututnya ke tengah kaki lawan. Seketika, wanita tinggi itu pun mendengus kesakitan.     

Detik berikutnya, An Ge'er dengan cepat berlari ke arah Xia Qiqi dan menariknya keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

"Eh? Ada apa ini?!"     

'Seorang wanita bermain kasar seperti ini? Apakah ini hal yang normal?'     

Meskipun begitu, An Ge'er yakin orang tadi juga bukan laki-laki…     

Xia Qiqi tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia bingung, tetapi juga bisa merasakan sesuatu yang aneh. Seolah-olah, ada yang salah dari adegan yang baru saja dilihatnya.     

Begitu An Ge'er meninggalkan pintu, dia tersentak dan berteriak pada Ai Rui yang berada di sana, "Cepat, ada orang aneh di dalam!"     

Mendengar itu, wajah Ai Rui langsung berubah. Dia pun melambaikan tangannya dan segera bergegas masuk dengan para bawahannya.     

Namun ketika masuk, apa yang mereka temukan dari dalam hanyalah teriakan beberapa wanita. An Ge'er pun buru-buru mengikuti mereka masuk untuk melihat.     

Beberapa perempuan keluar dari dalam saat melihat beberapa pria berpakaian hitam masuk. Mereka sangat ketakutan sehingga langsung berteriak sambil berlari keluar.     

"Nona Kecil, siapa yang kamu bicarakan?" Ai Rui bertanya dengan alis terangkat, mengusir beberapa siswi yang berlarian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.