Menjalin Cinta Dengan Paman

Jatuh Cinta



Jatuh Cinta

1"Bagaimana kamu menyadari ada sesuatu yang salah?"     
0

Begitu pertanyaan itu muncul, wajah An Geer tiba-tiba terlihat sedikit berbeda. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya dia berkata, "Seorang wanita… kencing berdiri di toilet..."     

Mata Su Chen sedikit berkedut, dia tidak bisa berkata-kata.     

"Benda yang kamu inginkan sudah aku letakkan di meja pertama sebelah kiri di perpustakaan. Berikan USB-nya padaku."     

Semakin lama benda itu berada di tangan An Ge'er, maka akan semakin tidak aman untuknya. Jika USB itu ada di tangan Su Chen dan yang lainnya, mereka bisa langsung mengirim pesan untuk Kobra.     

Dengan cara itu, Kobra mungkin akan mengganti targetnya dan tidak lagi mengawasi An Ge'er secara pribadi.     

Meskipun An Ge'er meminta banyak senjata dan itu telah disiapkan untuknya, tetapi sebenarnya dia tidak setakut itu. Semua hanya dilakukan untuk berjaga-jaga.     

Sesaat setelah itu, An Geer berjalan ke meja yang dimaksud Su Chen dan menyentuh sebuah kunci. Dia berpikir peralatan itu diletakkan di dalam loker pribadi yang terkunci di koridor luar. Pada saat yang sama, dia juga meletakkan USB Kobra ke dalam dan kemudian berbalik ke loker buku yang terkunci, melihat nomor yang tertera di kunci dan mencarinya.     

Tujuan An Ge'er pergi ke kampus hari itu adalah untuk memberikan USB Kobra dan meminta peralatan senjatanya.     

An Ge'er tidak berlama-lama. Setelah beberapa saat, dia pergi bersama Ai Rui dan yang lainnya.     

Cedera yang dialami An Ge'er membuat banyak hal yang seharusnya dikerjakan menjadi terbengkalai dan menumpuk selama beberapa waktu ini. Dia memiliki jadwal yang sangat padat setiap hari.     

Besok, An Ge'er memiliki dua agenda. Dia akan menghadiri konferensi peluncuran film baru sutradara Fu Liansheng pada jam 10 siang. Pada saat itu, sutradara juga akan mengungkapkan siapa yang akan menjadi tokoh wanita utama dalam filmnya. Selain itu, Su Chen juga akan muncul sebagai aktor. .     

Setelah selesai, An Ge'er dan Su Chen akan pergi menemui Rong Bei bersama. Tidak ada situasi khusus, sesederhana itu… hanya pergi menemui Rong Bei.     

An Ge'er memutuskan untuk pergi bersama Tang Shisan sebagai kedok sehingga Ai Rui dan yang lainnya tidak curiga tentang keberadaannya.     

Awalnya, dia berencana untuk pergi menemui Rong Bei bersama Su Chen malam ini. Namun setelah mempertimbangkanya lagi, An Ge'er membatalkannya. Itu adalah hari yang spesial, dia ada urusan pribadi.     

Karena… Hari ini adalah hari ulang tahun Bo Yan yang ke-27.     

Saat An Ge'er bersandar di jendela mobil sambil melihat kue di toko kue, sudut bibirnya bereaksi.     

'Ternyata usiaku dengan Paman selisih delapan atau sembilan tahun..'.     

An Ge'er tidak tahan untuk menjulurkan jarinya dan menuliskan goresan demi goresan nama pria itu di jendela mobil…     

Bo... Yan...     

Faktanya, saat teringat dengan perbedaan usia mereka, dalam situasi tertentu, An Ge'er merasakan debaran jantung yang tidak dapat dijelaskan…     

***     

An Ge'er ingin merayakan ulang tahun Bo Yan dengan sesuatu yang istimewa…     

'Makan malam…'     

An Ge'er juga secara khusus menelepon Xia Qiqi untuk berkonsultasi dengannya. Dia telah memikirkan hal-hal yang diajarkan sahabatnya itu tentang apa yang harus dikenakan… Saat berbicara tentang pakaian spesial, dia tidak bisa menahan diri dan seluruh tubuhnya terasa memanas.     

'Sialan! Ini benar-benar membuatku… terlalu malu…'     

An Ge'er tidak berniat untuk mendengarkan dan menghiraukan ocehan Xia Qiqi tentang pakaian itu. Tepat ketika dia akan menutup telepon, dia mendengar sahabatnya itu mengeluh tentang hal lain ...     

"Apakah kamu tahu Ge'er? Gawat! Aku jatuh cinta."     

"Apa? Siapa?!"     

Sejak Xia Qiqi putus dengan Lu Zihao, An Ge'er telah memperhatikan gerak-gerik sahabatnya itu dalam hal perasaan.     

Lu Zihao adalah pacar pertama Xia Qiqi. Mereka telah berkencan selama tiga tahun dan berakhir dengan perpisahan. Pria itu lebih memiliki untuk mengejar seorang gadis kaya.     

Mengingat hal itu, An Ge'er sangat khawatir Xia Qiqi akan terluka lagi.     

"Hal yang paling membuatku tidak bisa berkata-kata adalah… sayangnya aku belum tahu apa-apa tentangnya. Dia adalah sosok yang kulihat di perpustakaan hari ini. Seorang pria dengan kemeja putih, cuek, dan dingin seperti batu giok. Wah!"     

Berbicara tentang itu, Xia Qiqi tidak bisa menahan suaranya yang terdengar sangat antusias, "Apakah kamu tahu perasaan itu? Ada pria seperti itu… Mungkin dia tidak begitu luar biasa dari segi wajah, tetapi ketika kamu melihatnya, akan ada sejenis… Hmm, sejenis… kedamaian!"     

"Sangat indah sampai membuat orang mendambakannya...!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.