Menjalin Cinta Dengan Paman

Di Hadapannya, Rong Bei Mengerikan



Di Hadapannya, Rong Bei Mengerikan

0Qin Mo memang akan mewujudkan pernikahan yang diinginkan An Ruxue, tetapi dia tidak bisa memberikan cintanya.     

Sejak awal hingga akhir, Qin Mo tidak pernah mencintai An Ruxue. Dia hanya menganggap gadis itu sebagai adik perempuannya. Jauh di dalam lubuk hatinya, masih terukir nama An Ge'er.     

Namun pada akhirnya, Qin Mo sendirilah yang mendorong An Ge'er pergi. Tidak ada yang tahu seberapa besar penyesalannya…     

Qin Mo menyesal karena dia tidak bisa melihat wajah asli An Ruxue dengan jelas sejak awal. Dia menyesal karena tidak pergi menemani An Ge'er saat gadis itu terluka, menangis, dan sakit hati...     

Namun, tidak akan ada yang tahu tentang hal itu.     

Saat ini, mereka sedang membuat keributan di pinggir jalan. Semua terjadi hanya karena Qin Mo menonton video konferensi peluncuran film baru yang menampilkan An Ge'er dan secara bersamaan itu terlihat oleh An Ruxue.     

Seketika, An Ruxue menggila dan langsung menghancurkan ponsel Qin Mo. Bahkan sampai beberapa saat, dia masih berteriak seperti wanita gila yang tidak peduli dengan sekitarnya.     

Qin Mo benar-benar lelah secara fisik dan mental menghadapi An Ruxue. Dia sangat lelah dan penyesalannya semakin dalam.     

Saat ini, An Ruxue tampaknya menyadari tatapan aneh Qin Mo. Saat baru saja akan mengikuti arah pandangannya, pria itu telah berpaling dan dengan cepat melangkah pergi. Dia bahkan tidak peduli lagi dengan barang-barang yang jatuh di tanah.     

An Ruxue pun langsung mengejarnya dari belakang sambil berteriak.     

An Ge'er hidup dengan sangat baik sekarang. Pendidikan, karir, dan bahkan cinta… Semua kebahagiaan itu akhirnya diperolehnya. Qin Mo tidak ingin An Ruxue menghancurkannya lagi.     

An Ge'er menghela napas panjang ketika dia melihat Qin Mo dan An Ruxue akhirnya pergi. Menurutnya, itu benar-benar keberuntungan…     

Keberadaannya tidak disadari oleh An Ruxue adalah keberuntungan.     

Sebenarnya di dalam lubuk hatinya, An Ge'er masih berharap Qin Mo akan bahagia di masa depan. Dia ingin pria itu menemukan wanita lain suatu hari nanti… Wanita baik yang akan menemani di sisinya.     

Bagaimanapun, Qin Mo telah memberikan masa muda yang indah bagi An Ge'er. Meskipun akhirnya menyakiti, itu karena hatinya yang lembut, karakternya yang mudah bimbang, dan matanya yang telah dibutakan.     

Jika Qin Mo menikahi An Ruxue dengan cara seperti ini, mereka tidak akan bahagia. Itu adalah fakta.     

Tepat saat An Ge'er merasa tidak berdaya, dia tahu bahwa di dalam mobil hitam di sisi jalan ada sepasang mata sipit dan menawan yang sedang menatapnya melalui jendela.     

Ada perumpamaan yang mengatakan bahwa saat seseorang sedang melihat pemandangan di bawah jembatan, ada orang lain yang sedang melihatnya di atas jembatan.     

Bagi Rong Bei, itu sama seperti An Ge'er yang sedang menyaksikan kebisingan di jalan dan dia yang mengawasi gadis itu dari dalam mobil.     

Rong Bei tidak berani mendekat. Dia tidak mau mengakui bahwa dia yang selalu tak kenal takut itu menjadi sangat malu di depan An Ge'er.     

Setelah menembak dan melihat An Ge'er terus-menerus mengeluarkan darah segar dari tubuhnya, Rong Bei baru menyadari apa yang telah dia lakukan pada gadis itu.     

'Aku benar-benar hampir memperkosanya.'     

'Dan juga benar-benar hampir membunuhnya lagi…'     

Namun di sisi lain, hatinya juga benar-benar tergerak oleh An Ge'er. Itulah yang membuatnya ragu-ragu.     

Selain itu, itu juga yang membuat Rong Bei malu untuk menghadapi An Ge'er. Sampai sekarang, dia bahkan tidak bisa mendekatinya dan mengatakan permintaan maaf secara langsung.     

'An Ge'er sangat membenciku…'     

'Setelah semua itu, bukankah dia seharusnya lebih membenciku sekarang?'     

Rong Bei hanya berani melihat sosok An Ge'er dari jauh seperti itu. Ketika gadis itu menoleh, dia akan meletakkan satu tangannya di kemudi dan menutupi matanya yang sipit dengan rambutnya agak panjang.     

Jika sudah begitu, orang lain tidak akan bisa melihat dengan jelas ekspresi rumit yang mengalir di bawah matanya...     

Rong Bei sadar bahwa dia telah melakukan begitu banyak hal tidak bermoral pada An Ge'er. Namun, dia juga merasa bersalah dan sangat membenci diri sendiri. Meskipun begitu, dia tidak pernah berpikir untuk menyerah dan justru menjadi semakin gigih.     

Rong Bei mengakui bahwa dia awalnya hanya bermain-main. Dia menggoda An Ge'er untuk bersenang-senang. Namun entah apa yang terjadi kepada dirinya, dia pun tidak mengerti.     

Meskipun terlihat jahat, liar, nakal, dan selalu berkeliaran di antara gadis-gadis… Tapi itu tidak berarti bahwa dia mendapatkan kesenangan dari sana.     

Rong Bei terobsesi dengan An Ge'er.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.