Menjalin Cinta Dengan Paman

An Ge’er Bertarung dan Membunuh Mereka Secara Pribadi!



An Ge’er Bertarung dan Membunuh Mereka Secara Pribadi!

0An Ge'er menggelengkan kepalanya. Meskipun pernah mengemudikan pesawat, tetapi dia belum begitu mahir mengemudikan mobil.     

Rong Bei menurunkan alisnya tanpa sadar. Meskipun tidak masalah baginya untuk menembak dan menyetir sendiri, tetapi kecepatan dan ketepatan bidikan pasti akan sedikit berkurang. Dia tidak ingin mencelakai An Ge'er.     

Namun detik selanjutnya, Rong Bei mendengar An Ge'er berkata, "Kamu bisa menyetir dan memberikan pistolnya padaku."     

An Ge'er memang tidak bisa menyetir mobil, tetapi dia tidak bilang bahwa dirinya tidak bisa menembak!     

Tanpa diduga, tanpa berpikir panjang Rong Bei langsung menolaknya, "Tidak, kamu duduk saja dengan tenang. Kalau tidak begitu, menunduk saja atau tidur dengan mata tertutup."     

Rong Bei berpikir An Ge'er tidak boleh menyentuh pistol. Pertama, dia mengira gadis itu tidak bisa dan tembakan acak akan menarik serangan intensif dari pihak lawan. Kedua, kecepatan senjata itu sangat kuat sehingga mungkin tidak akan bisa ditahan oleh lengan dan kaki kecilnya.     

An Ge'er mengerutkan kening dengan tidak sabar. "Mengapa kamu bertingkah seperti seorang ibu mertua? Kamu adalah seorang laki-laki 'kan, Rong Bei?"     

Begitu An Ge'er mengatakan itu, Rong Bei terkejut. Namun kemudian, dia justru tertawa dan tidak marah.     

Entah mengapa, mata Rong Bei tampak semakin cerah. Dia menggerakkan sudut bibirnya, "Oke, kamu memang pantas menjadi wanita yang aku incar."     

An Ge'er tidak membuang waktu untuk berbicara omong kosong dengannya dan langsung mengambil pistol itu.     

Rong Bei mengemudi dengan satu tangan, membungkuk, lalu mengambil pistol dari tangan An Ge'er. Dia mengatakan kepada gadis itu bagaimana cara menggunakannya. Semua dijelaskan dalam waktu yang sangat singkat dan dia tidak tahu berapa banyak yang bisa dipahami oleh An Ge'er.     

Namun setelah itu, An Ge'er mengambil pistol dan mulai melakukan instruksi Rong Bei dengan tepat tanpa mengatakan sepatah kata pun sampai akhir.     

"Hati-hati!" kata Rong Bei memperingatkan.     

Tentu saja Rong Bei tidak akan benar-benar membiarkan An Ge'er menghadapi situasi berbahaya itu dan mati. Menjalankan mobil super agar bisa menghindari peluru memang bukan hal yang mudah, tetapi pada saat yang bersamaan dia mengeluarkan pistol dari bajunya.     

Semuanya terjadi begitu cepat. An Ge'er telah menurunkan kaca jendelanya, lalu dengan pandangan paling akurat dia mengunci target.     

Mobil Rong Bei terkepung dari depan dan belakang, An Ge'er hanya bisa membunuh lawan dengan cara mendekati mereka.     

Menghadapi tembakan dari depan, An Ge'er melihat seorang pria botak mencoba meledakkan ban mobilnya. Tidak ingin itu terjadi, dia pun membidik dan menembaknya.     

Suara tembakan terdengar dan kepala orang itu meledak dalam sekejap. Separuh tubuhnya terlempar ke luar dan kepalanya pecah, membuat warga biasa yang lewat ketakutan dan mungkin mengompol di dalam mobil.     

Orang-orang Kobra yang lainnya juga terkejut, mereka tidak percaya bahwa An Ge'er hanya seorang gadis biasa. Tidak hanya memiliki pistol, dia bahkan bisa menembak!     

Mereka tidak berani melakukan serangan dengan bidikan yang tepat karena itu bisa membunuh An Ge'er. Seperti yang diperintahkan, gadis oriental itu harus ditangkap hidup-hidup.     

Saat Rong Bei melihat An Ge'er meledakkan kepala musuh dengan tembakan pertamanya, keterkejutan yang tak terhindarkan melintas di matanya. Saat ini, dia menutup bibirnya rapat-rapat sambil menatap lurus ke depan dengan serius. Ekspresi wajahnya seperti sedikit menunjukkan rasa takut…     

Entah mengapa, hati Rong Bei dipenuhi dengan kebingungan. Dia selalu merasa ada yang salah.     

'Apakah ini An Ge'er yang aku kenal?'     

'Berhasil menembak kepala lawan dalam sekali coba dan tidak takut dengan adegan itu...?'     

'Mengapa An Ge'er mempunyai pemikiran untuk melakukan hal-hal yang seperti ini?'     

Setelah membidik melalui penglihatan titik merah yang pada dasarnya akurat, hal pertama yang An Ge'er incar adalah pengemudi. Senjata api yang dirancang olehnya itu sangat kuat sehingga tidak bisa diremehkan.     

Segera setelah An Ge'er menembak pengemudi, mobil itu pun menabrak rambu lalu lintas di pinggir jalan dan berguling.     

An Ge'er berusaha untuk melakukan hal yang sama pada mobil lainnya, tetapi mobil-mobil itu juga anti peluru… Jadi, selama mereka tidak menjulurkan kepala atau membuka jendela, itu akan sulit.     

Pada saat yang bersamaan, lawannya sudah benar-benar merasa gugup…     

'Hanya untuk menangkap seorang gadis kecil, bagaimana bisa kami membutuhkan banyak usaha?'     

Saat peluru An Ge'er habis, tiba-tiba dua orang dari sisi berlawanan mengarahkan pistol padanya dari jendela mobil yang setengah terbuka. Detik berikutnya, mereka mulai menembak.     

Melihat peluru itu ditembakkan, Rong Bei tiba-tiba—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.