Menjalin Cinta Dengan Paman

Kejutan yang An Ge’er Berikan pada Rong Bei!



Kejutan yang An Ge’er Berikan pada Rong Bei!

0Tepat setelah An Ge'er melepaskan bidikan di tangannya, dua mobil di belakang terus melaju beriringan. Detik berikutnya, terdengar suara ledakan keras dan kedua mobil itu langsung memancarkan kobaran api yang panas, terlempar di udara, berguling di jalan, dan meledak lagi untuk kedua kalinya!     

Nyala api pun menjadi lebih bergejolak seperti sedang menari. Asap mengepul ke udara, seolah menjalar lurus menuju langit.     

Mobil lain yang hanya berjarak beberapa meter langsung berhenti setelah ledakan itu. Untungnya, pengemudi berhasil menginjak rem dengan cepat. Hanya ada dua orang berpakaian hitam di dalam mobil itu, keduanya tercengang dengan mata terbelalak dan wajah pucat.     

Saat ini, sebagian besar jalan benar-benar tertutup oleh asap dan api yang mengepul ke udara. Mobil Rong Bei yang mereka kejar di depan telah melarikan diri…     

"Kenapa kamu tidak membereskan mobil yang terakhir juga?" Suara Rong Bei terdengar sedikit rendah. Dia bertanya kepada An Ge'er dengan ekspresi samar.     

An Ge'er mengambil kembali ransel yang dibawanya diam-diam, lalu dengan nada ringan mengatakan sesuatu yang tak terdeskripsikan, "Selalu ada dua orang yang tersisa dan biarkan mereka kembali untuk melaporkan pencapaian mereka."     

Kalimat itu dikatakan dengan acuh tak acuh, membuat sudut mata Rong Bei yang sudah suram berkedut lagi…     

Bahaya yang mengikuti mereka sudah menghilang, Rong Bei segera menekan tombol di dalam mobil dan plat nomor GA0000 langsung berubah menjadi QA8888.     

Pada saat yang sama, mobil dengan plat nomor GA00000 yang sedang dalam pengejaran Biro Transportasi Kota A pun otomatis menghilang dari jalur lalu lintas utama.     

Rong Bei mengemudi ke dalam lautan mobil dan berbaur untuk menghilangkan jejak.     

Diam-diam, hati Rong Bei sepertinya tersumbat saat ini. Masih banyak hal yang ingin dia katakan, tetapi tidak tahu bagaimana memulainya…     

'Gadis kecil ini, aku sendiri yang berinisiatif untuk mendekatinya.'     

'Gadis kecil ini, aku sendiri yang tertarik.'     

'Gadis kecil ini, aku sendiri yang berinisiatif untuk menariknya ke dalam mobil.'     

'Gadis kecil ini… Aku hanya memberinya pistol dan bahkan tidak berharap dia akan membunuh orang…'     

Rong Bei sangat ingin melindungi An Ge'er. Namun, dia justru dibuat tercengang dengan aksi gadis itu dalam pertempuran singkat yang hanya membutuhkan waktu sepuluh menit.     

Rong Bei bahkan tidak perlu mengeluarkan satu peluru pun… Dia hanya mengemudi.     

Tanpa melihat kemampuan menembak An Ge'er, Rong Bei bahkan sudah terkejut dengan mental gadis itu. Setiap wanita yang dihadapkan dengan situasi mencekam semacam itu pasti akan ketakutan. Takut terluka, takut mati…     

Namun, An Ge'er benar-benar berbeda. Dia tenang dan bijaksana. Gadis itu bahkan memberitahu Rong Bei kapan harus mempercepat dan memperlambat mobilnya sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik.     

Menyaksikan semua itu secara langsung membuat mata Rong Bei berkedip lagi dan lagi. Secara bersamaan, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi.     

Seketika, lubuk hati Rong Bei menjadi berat dan rumit. Hanya dalam waktu setengah jam, segala sesuatu membuatnya seolah-olah baru pertama kali bertemu dengan An Ge'er.     

Rong Bei tiba-tiba tidak berani memikirkan hal itu lagi. Bahkan, jika sekarang dia diberitahu bahwa An Ge'er hanyalah seorang aktor biasa, seorang gadis kecil yang manis, sampai dipukuli pun dia tidak akan bisa percaya.     

Namun pada saat yang sama, ketika dia dikejutkan oleh semua ini, Rong Bei juga menyadari bahwa Bo Yan tidak menempatkan An Ge'er di istana dan memanjakannya saja. Dia telah memandu dan melatih gadis itu sehingga bisa membela diri apabila berada dalam bahaya dan tertangkap.     

Rong Bei dengan sendirinya menyadari bahwa Bo Yan telah mengajarkan berbagai cara pertahanan diri kepada An Ge'er.     

"Apa yang baru saja kamu lakukan? Mengapa mobil itu meledak?" Mata phoenix Rong Bei yang panjang dan sempit berkedip, dia berpura-pura bertanya dengan tenang.     

An Ge'er mengangkat alisnya dan melirik pria itu samar-samar sambil berkata "Tangki bahan bakar sebuah mobil meledak dan dua mobil itu kebetulan lewat saja."     

Sebenarnya, An Ge'er bisa berhenti. Namun, dia kemudian melepaskan tembakan lagi ke belakang. Bukan tanpa alasan, dia melakukan itu dengan sengaja agar Rong Bei melihatnya karena—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.