Menjalin Cinta Dengan Paman

Wanita yang Mengerikan dan Kejam



Wanita yang Mengerikan dan Kejam

0"Hmm, aku sudah mengikutinya. Aku tahu, bukankah aku hanya perlu membunuh orang di kursi samping pengemudi? Berhenti bicara omong kosong!"     

"Xu Wei, setelah kejadian ini aku tidak lagi berutang budi padamu…"     

Laura menutup telepon setelah selesai berbicara, dia menatap lurus ke arah mobil yang ada di depannya sambil menyunggingkan senyuman dingin di bibirnya. Sekilas, terlintas kekejaman di mata birunya yang indah. Detik berikutnya, dia mulai menginjak pedal gas.     

Pada ujung lain telepon, Xu Wei sedang mengikuti dan memperhatikan dari jauh sambil memikirkan Laura di dalam hatinya.     

Laura, wanita yang berbicara dengan Xu Wei di telepon sebelumnya. Usianya baru 20 tahun, tetapi dia sangat sombong dan arogan.     

Xu Wei dan Laura saling mengenal karena terlibat dalam situasi yang tidak disengaja. Saat itu, Laura mabuk di suatu bar di Inggris dan hampir dibawa pergi oleh sekelompok pria. Namun, hal itu tidak terjadi karena Xu Wei menelepon polisi untuk meminta bantuan.     

Faktanya, saat itu Laura baru saja mengonsumsi narkoba. Jadi ketika polisi datang untuk menyelamatkannya, mereka membawanya pergi dan mengirimnya ke pusat rehabilitasi. Namun, baru setengah hari dia masuk ke tempat itu, seseorang datang menjemputnya. Ada banyak mobil yang diparkir di luar pusat rehabilitasi… Bukan hal yang biasa karena semua adalah mobil mewah Lincoln.     

Setelah kejadian itu, Xu Wei tanpa sadar menjadi dekat dengan Laura.     

Laura bukan orang biasa. Biasanya, Xu Wei selalu bisa menemukan apapun tentang orang lain. Namun kali ini, dia bahkan tidak tahu siapa keluarga Laura dan profesi atau bisnis apa yang mereka lakukan.     

Namun satu hal yang Xu Wei tahu secara pasti… Jika Laura ingin seseorang mati, maka orang itu pasti akan mati!     

Meskipun baru berusia dua puluhan, Laura adalah wanita yang kejam, sombong, dan haus darah.     

Laura adalah orang asing, identitasnya misterius dan istimewa. Namun yang jelas, tindakannya kejam dan entah sudah berapa orang yang mati di tangannya.     

Menurut Xu Wei, menyuruh Laura untuk menyakiti atau membunuh An Ge'er adalah hal yang tepat. Tidak ada yang akan mengetahui hal itu karena tidak ada yang tahu bahwa mereka saling mengenal.     

Bagaimanapun, Xu Wei bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Laura. Maka dari itu, tidak akan ada orang yang mengira bahwa Laura akan membantunya.     

Xu Wei ingin membuat An Ge'er mati atau cacat sehingga mereka tidak perlu bersaing lagi, baik dalam dunia akting maupun tentang Bo Yan.     

'Tidak akan ada lagi An Ge'er!'     

'Saat itu, dia akan melihat siapa orang yang dapat merebut segala sesuatu darinya!'     

Memikirkan hal itu, Xu Wei yang sedang mengemudi mobil dan mengenakan kacamata hitam tersenyum seolah mencibir.     

Sebelumnya, Xu Wei memang telah mengatakan bahwa dia tidak akan membuat hidup An Ge'er tenang!     

Xu Wei merasa dia harus mengandalkan diri sendiri untuk memperjuangkan apa pun yang diinginkannya di dunia ini. Namun untuk mencapainya, dia tidak akan segan melakukan hal yang kejam!     

***     

Setelah beberapa saat, An Ge'er akhirnya tiba di kampus. Sebelum mengambil tasnya dan turun dari mobil, Bo Yan menarik lengannya tiba-tiba. Baru saja dia akan berseru, bibirnya dicengkeram oleh pria itu. Telapak tangan Bo Yan yang besar menggenggam bagian belakang kepala An Ge'er sambil memberinya ciuman yang dalam.     

Awalnya, An Ge'er sedikit meronta karena takut adegan itu terlihat orang lain. Namun secara bertahap, dia berhenti menolak dan bahkan mengambil inisiatif untuk memberikan balasan.     

Saat ciuman berakhir, An Ge'er menatap Bo Yan lekat-lekat. Meskipun ada rasa malu yang terpancar dari matanya, tetapi ada lebih banyak makna mendalam yang tidak bisa diungkapkan. Bibirnya bergerak sedikit, dia mengucapkan sepatah kata yang membuat hati Bo Yan tiba-tiba gemetar hebat.     

An Ge'er berkata, "Paman... Bo Yan… Bo Yan, bisakah kita bersama selamanya?"     

'Bisakah kita benar-benar bersama?'     

Sekarang, An Ge'er dan Bo Yan masih menjalin hubungan diam-diam, hanya sedikit orang yang mengetahuinya.     

'Tapi bagaimana saat semua orang mengetahuinya?'     

'Terutama di rumah... Pada saat itu, apa yang akan dilakukan Paman?'     

Sebenarnya, An Ge'er bukannya tidak pernah memikirkannya… Dia hanya merasa semua itu terlalu dini untuk dipikirkan. Namun, semua berubah setelah Rong Bei mengantarkannya pulang beberapa hari sebelumnya.     

Meskipun An Ge'er tampak seperti tidak peduli, tetapi dia sangat sering memikirkan hal itu di dalam lubuk hatinya. Bahkan, seperti sudah mengakar.     

Dia cinta, maka dia peduli.     

Hati Bo Yan bergetar, bukan karena dia khawatir tentang masa depan mereka, tapi—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.