Menjalin Cinta Dengan Paman

Paman Posesif!



Paman Posesif!

0An Ge'er memandang Rong Bei dengan tatapan aneh. "Memangnya kamu masih muda?"     

'Jika ingatanku benar, Rong Bei juga berusia 24 atau 25 tahun, 'kan?'     

Saat Rong Bei mendengar pertanyaan An Ge'er, dia langsung tersenyum pahit sambil berkata, "Jangan berkata seperti itu, gadis kecil. Kakak berbeda dengan laki-laki tua yang hanya memikirkan keinginan untuk tidur denganmu."     

An Ge'er terdiam beberapa saat… 'Rong Bei juga tua! Mereka berdua laki-laki tua!'     

'Kata Paman, usia mereka ada di puncak kehidupan, 'kan?'     

"Mengapa berbeda?" An Ge'er bertanya setelah beberapa saat. Memang, dia tidak bisa menampik bahwa itu berbeda. Rong Bei lebih nakal, lebih tak tahu malu, dan tidak bermoral!     

'Tentu saja!'     

Detik berikutnya, sudut bibir Rong Bei berkedut dan menyunggingkan senyuman jahat sambil berkata, "Di kamar mandi, dapur, sofa, balkon, semuanya Kakak akan baik-baik saja."     

Mendengar itu, An Ge'er pun tak bisa berkata-kata, "..."     

'Dasar cabul!'     

'Dia memang tidak tahu malu!'     

Setelah An Ge'er mengungkapkan identitasnya sendiri, Rong Bei memang sedikit menahan perilakunya. Dia tidak lagi keterlaluan, tetapi masih bisa melontarkan lelucon penuh nafsu kepada gadis itu.     

Seketika, An Ge'er hanya merasa bahwa langit menjadi semakin gelap.     

Pada perjalanan mengantar An Ge'er ke kantor untuk bertemu Tang Shisan, Rong Bei tiba-tiba mengatakan sesuatu tentang masalah antara dirinya dan Bo Yan.     

An Ge'er mendengarkan dengan tenang. Sesampainya di perusahaan, dia keluar dari mobil tanpa melihat ke arah Rong Bei. Gadis itu membanting pintu dan berjalan pergi begitu saja.     

Saat ini, Rong Bei sendirian di dalam mobil dengan satu tangan berada di setir. Jari-jarinya sedikit ditekuk, dia meremas kemudi dengan tenang. Pada saat yang bersamaan, ada emosi yang rumit dari sorot matanya.     

***     

Leng Jue dan Ye Che benar-benar merahasiakan pertemuan tidak sengaja mereka dengan An Ge'er dan Rong Bei kepada Bo Yan.     

An Ge'er mengetahuinya karena dua hari terakhir sikap dan nada bicara Bo Yan terhadapnya tampak normal.     

Mengenai persiapan film baru yang akan dibintanginya, Tang Shisan dan Stephen sudah mempersiapkan segala hal. An Ge'er hanya perlu menunggu untuk memulai syuting secara langsung.     

Pagi ini, Bo Yan mengantar An Ge'er ke kampus.     

Sebenarnya, Universitas Media Kota A bisa dikatakan sebagai universitas yang sangat mewah dengan biaya yang tidak sedikit dan skala besar. Setiap bagian dari kampus itu dibangun dengan khusus. Selain Departemen Seni, universitas itu juga memiliki Departemen Budaya yang sangat berkembang.     

Setelah masuk universitas selama dua bulan, An Ge'er akan segera mengikuti ujian semester satu.     

Pada perjalanan menuju kampus, An Ge'er tiba-tiba bergumam, "Sebenarnya tinggal di asrama juga cukup bagus."     

Saat ini, tidak banyak mahasiswa yang tinggal di luar. Asrama kampus memiliki kamar yang berisi empat tempat tidur dan fasilitas apartemen kelas atas.     

Setelah mendengar itu, Bo Yan menatap An Ge'er dalam-dalam, lalu berkata dengan ringan, "Jangan pikirkan itu."     

"Paman posesif!" An Ge'er terdengar seperti sedang mengeluh. Namun ketika dia menoleh dan menatap ke luar jendela mobil, gadis itu tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum tipis.     

Bo Yan tidak berbicara, matanya yang ramping dan dingin itu tampak menjadi lebih lembut.     

Detik berikutnya, An Ge'er yang sedang duduk di kursi samping pengemudi secara tidak sengaja melihat sesuatu yang aneh… Situasi itu tercermin di kaca spion.     

Sebuah mobil terlihat melaju di belakang mereka, mengikuti dari dekat. Itu adalah mobil mewah, Bentley merah yang tampak sangat menakjubkan dan indah.     

Sebenarnya, An Ge'er telah memperhatikannya sepanjang jalan. Namun, dia tidak terlalu memedulikannya karena berpikir mobil itu tidak sedang mengikuti mereka.     

'Orang profesional mana yang akan mengikuti dari jarak begitu dekat seperti ini? Selain itu, untuk apa memilih mobil yang begitu mencolok?'     

Beberapa detik kemudian, An Ge'er sedikit mengernyit karena tidak sengaja melihat pengemudi mobil itu.     

'Seorang wanita?'     

Kali ini, itu benar-benar wanita asing yang nyata.     

An Ge'er tidak tahu siapa wanita itu. Dia juga tidak tahu bahwa wanita di dalam mobil itu sedang berbicara dengan orang lain di telepon.     

***     

Di dalam mobil Bentley merah.     

"Hmm, aku sudah mengikutinya. Aku tahu, bukankah aku hanya perlu membunuh orang yang ada di kursi samping pengemudi? Berhenti bicara omong kosong!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.