Menjalin Cinta Dengan Paman

Dikejutkan oleh Kecelakaan Mobil!



Dikejutkan oleh Kecelakaan Mobil!

0Semua itu terjadi dalam sekejap dan ada banyak kebisingan di sekitarnya. Namun saat ini, pikiran An Ge'er kosong. Telinganya seperti tidak dapat mendengar apa pun yang ada di sekitarnya… Dia sangat linglung karena orang yang menindih tubuhnya tidak bergerak sama sekali.     

"Pa… Paman?"     

An Ge'er memanggil Bo Yan dengan suara gemetar. Dia merasakan kepanikan yang tidak bisa dijelaskan.     

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa, jangan takut..." Bo Yan memeluknya erat-erat dari belakang. Jantungnya yang baru saja berhenti berdetak selama beberapa detik tampaknya berangsur-angsur pulih. Tangannya masih memegang An Ge'er dan hatinya bergetar hebat.     

'Hampir… Telat sedikit saja, aku akan kehilangan dia…'     

Saat ini, pengemudi Bentley merah tampaknya sadar bahwa tidak ada yang terbunuh oleh aksinya. Mobil itu pun muncul kembali dan akan menabrak An Ge'er untuk kedua kalinya.     

Bo Yan dengan cepat membantu An Ge'er untuk berdiri. Ketika mobil itu melaju kencang dan mulai mendekat, dia mengeluarkan pistol dari tangannya.     

Pada kedalaman mata Bo Yan, seolah ada badai gelap yang mengamuk. Detik berikutnya, terdengar beberapa tembakan dan keempat roda mobil merah itu pun meledak sepenuhnya. Kemudian, mobil itu jatuh ke sisi jalan dan tidak bisa bergerak lagi.     

Mata Laura melebar saat mobilnya sama sekali tidak bisa bergerak maju. Dia hanya bisa mengutuk di dalam hati.     

'Brengsek!'     

'Bagaimana mungkin pria itu memiliki pistol?!'     

'Sebenarnya, siapa dia?!'     

Tepat saat Laura akan bertanya kepada Xu Wei, dia mendengar suara gadis itu muncul dari earphone nirkabel, "Pria ini tidak mudah diganggu, sebaiknya kamu bergegas lari! Selain itu, kamu harus ingat bahwa kita telah sepakat… Jangan pernah menyebutkan namaku sekali pun!"     

Setelah mengatakan semua itu, Xu Wei langsung menutup telepon dan bersembunyi di tempat yang tidak terlihat untuk memantau apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Wajah Xu Wei muram, tangannya yang memegang kemudi terkepal erat.     

Awalnya, dia mengira mobil Bo Yan telah berbalik. Namun pada saat yang paling penting, pria itu malah muncul dan menyelamatkan An Ge'er dari mobil Laura.     

'Bo Yan bahkan tidak peduli dengan nyawanya sendiri!'     

Melihat pemandangan itu, Xu Wei tidak bisa menyangkal bahwa dia merasa semakin marah!     

***     

Begitu membuka pintu mobil, Laura dikejutkan oleh pria jangkung dan ramping yang berjalan ke arahnya.     

Laura memperhatikan pria bertubuh ramping dengan wajah dingin yang menawan itu. Menurutnya, perasaan berjarak dan ekspresi acuh tak acuh pria itu benar-benar membuat orang memiliki dorongan untuk menaklukkannya!     

Mau tidak mau, Laura harus mengakui bahwa pria di depannya itu berbeda. Tidak peduli berapa banyak pria luar biasa yang pernah ditemuinya, jika dibandingkan dengan pria ini, mereka semua kalah!     

Namun, Laura berpikir akan lebih baik jika tatapan mata Bo Yan tidak terlalu tampak kejam seperti itu.     

Pada detik ini, mata biru keabu-abuan Laura memancarkan kilatan ketertarikan. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa ada pria yang luar biasa seperti itu di samping orang yang akan dibunuhnya.     

Melihat wajah murung Bo Yan mendekat, Laura menatapnya tanpa rasa takut dan tersenyum, "Hei, tampan! Namamu— Ah—"     

Sebelum Laura selesai berbicara, tangan Bo Yan langsung mencengkram lehernya. Gerakan tiba-tiba itu membuat semua kata-katanya tercekat di tenggorokan, membuatnya sulit bernapas!     

Bo Yan tampak berdarah dingin dan jahat seperti makhluk asura. Dia meraih leher Laura, menempelkan tubuh gadis itu pada Bentley merahnya, hampir membuat kakinya terangkat dari tanah.     

Sambil menggertakkan giginya, Bo Yan bertanya, "Siapa yang menyuruhmu melakukan itu?! Mengapa kamu ingin menabraknya?!"     

Laura memukul lengan Bo Yan dengan keras, dia hampir mati dicekik oleh pria itu!     

Saat Bo Yan sedikit mengendurkan tangannya, Laura mengambil kesempatan itu untuk bernapas dalam-dalam.     

Pada saat yang sama, Laura tidak lupa untuk menatap Bo Yan.     

'Dia sangat berani dan jantan! Semakin dingin ekspresinya, semakin aku menyukainya!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.