Menjalin Cinta Dengan Paman

Gadis Manja dan Kejam dari Negara Y



Gadis Manja dan Kejam dari Negara Y

0Pupil mata Laura yang biru keabu-abuan terpaku ke arah huruf berdarah itu, senyuman aneh muncul di sudut bibirnya.     

Setelah keluar dari mobil, pengawal asing berbaju hitam segera melangkah maju untuk melepaskan borgol di tangan Laura. Gadis itu merentangkan tangannya dan meregangkan pinggangnya. Dia menoleh dan melirik ke arah mobil itu berangkat, memikirkan pria menawan yang baru saja memikat hatinya. Lagi-lagi, sebuah senyuman mengembang di bibirnya.     

'Dia harus menjadi milikku!'     

Sementara itu, Xu Wei menghela napas lega saat melihat Laura diselamatkan dari kejauhan. Namun pada saat yang bersamaan, hatinya juga mulai resah.     

Identitas Laura memang misterius, dia jelas berasal dari keluarga yang kuat.     

Maka dari itu, Xu Wei merasa bahwa dia juga harus berhati-hati agar tidak memprovokasinya. Membuat Laura marah bukanlah hal yang menguntungkan baginya. Dia sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi, gadis itu mungkin akan membunuhnya dalam hitungan detik…     

Seperti yang dipikirkan Xu Wei, telepon tiba-tiba berdering. Benar, itu telepon dari Laura.     

Wajah Xu Wei sedikit berubah, tetapi dia tetap menjawab telepon itu. Awalnya, dia berpikir gadis itu akan mengatakan sesuatu dan menyalahkannya, tetapi ternyata tidak.     

Laura bahkan bertanya pada Xu Wei, "Siapa pria yang bersama gadis itu dan siapa namanya?"     

Setelah mendengar itu, wajah Xu Wei langsung menjadi suram.     

Xu Wei juga sudah mendengar tentang kebiasaan Laura terhadap laki-laki. Pria mana pun yang dia sukai harus dia dapatkan, bahkan jika harus membunuhnya. Dia akan membuat mayat pria itu menemaninya, lalu berburu target baru setelah beberapa hari.     

'Apa yang dia maksud dengan menanyakan ini? Mungkinkah…. Mungkinkah…?'     

Xu Wei bertanya-tanya di dalam hati. Namun akhirnya, dia tetap menanyakannya, "Kenapa?"     

Laura langsung menjawab, "Aku menyukainya."     

Xu Wei mengerem mendadak, menghentikan mobilnya di sisi jalan… Dadanya naik turun dengan hebat.     

"Kenapa? Ada masalah?"     

Setelah beberapa lama, Xu Wei menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Tidak, tidak ada apa-apa."     

Pada akhirnya, dia terpaksa memberi tahu identitas dan nama Bo Yan.     

Setelah menutup telepon, tanpa sadar keringat sudah membasahi dahi Xu Wei. Perlahan-lahan, dia mengeluarkan tisu dan menyekanya hingga bersih.     

Setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama, Xu Wei berpikir bahwa hal itu tidak sepenuhnya merugikan.     

Memberi tahu identitas Bo Yan pada Laura bukanlah hal yang buruk. Bagaimanapun, dia yakin orang pertama yang akan disingkirkan adalah wanita Bo Yan, An Ge'er.     

Selain itu, Bo Yan pasti tidak akan diam saja dan ingin membunuh Laura. Akhirnya mereka hanya akan saling bertarung.     

'Pada akhirnya, wanita yang ada di sisi Bo Yan akan berganti… Bukan An Ge'er atau Laura, tetapi aku!'     

Memikirkan hal itu, jantung Xu Wei berdetak kencang karena bersemangat.     

***     

Lima menit setelah Laura kabur.     

Bo Yan menerima kabar dari Ai Rui bahwa gadis asing itu telah diselamatkan dan tiga teman mereka telah meninggal.     

Begitu mengetahui hal itu, pupil Bo Yan tiba-tiba menyusut. Tangannya yang sedang memegang ponsel terkepal erat.     

"Cepat selidiki dan laporkan padaku! Siapa sebenarnya wanita itu?!"     

Awalnya, Bo Yan khawatir wanita itu adalah suruhan Kobra, tetapi sekarang dia tidak berpikir begitu. Mereka yang menyombongkan diri dan menembak orang di jalanan tidak mungkin orang Kobra.     

'Kalau bukan orang Kobra, siapa dia?!'     

'Sebenarnya, mengapa dia ingin membunuh An Ge'er?!'     

Bo Yan selalu merasa bahwa ada hal penting yang tidak dia ketahui, tetapi dia tidak tahu itu apa atau di mana. Pada akhirnya, dia mengalihkan perhatiannya ke tempat duduk di sampingnya... Masih ada aroma gadis kecil itu di sana.     

***     

An Ge'er dan Xia Qiqi harus mengikuti ujian semester satu hari ini. Namun sekarang, An Ge'er memiliki banyak kekhawatiran dan sedikit gelisah atas apa yang terjadi sebelumnya.     

Kebetulan, An Ge'er duduk di depan Xia Qiqi. Baginya, soal ujian itu sangat sederhana. Namun untuk sahabatnya itu, semua terasa cukup sulit.     

Xia Qiqi bahkan hanya bisa menjawab dua atau tiga soal, lembar ujiannya masih nyaris kosong. Saat ini, dia sedang menunggu An Ge'er memberinya contekan kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.