Menjalin Cinta Dengan Paman

Terima Kasih, Karenamu Aku Bangun dan Berkeringat



Terima Kasih, Karenamu Aku Bangun dan Berkeringat

0Su Chen mengatakan itu seraya berjalan kembali ke kursinya, melirik arloji di tangannya, lalu mengambil majalah untuk dibaca.     

Xia Qiqi tidak bisa berkata-kata.     

Namun, dia mengambil kesempatan itu untuk diam-diam memperhatikan Su Chen.     

'Wajahnya tampan, bersih, lembut… Benar-benar wajah yang indah!'     

Detik berikutnya, Xia Qiqi menyadari bahwa memandangi pria itu dalam keadaan seperti ini justru membuatnya semakin suka sekaligus benci!     

Xia Qiqi membenamkan wajahnya dalam lembaran buku, lalu kembali menulis dengan tenang. Namun sebenarnya, di dalam benaknya dia sedang memikirkan bagaimana cara memegang cambuk kulit kecil untuk memukul laki-laki itu!     

Entah setelah berapa lama tenggelam dalam kegiatan menulis, Xia Qiqi meregangkan pinggangnya dan mengangkat kepalanya. Namun, dia menemukan bahwa Su Chen sedang bersandar tidak jauh dari sana dengan mata sedikit terpejam. Alis pria itu tampak lembut, hidungnya mengembuskan napas yang ringan. Su Chen tertidur dengan nyaman.     

Xia Qiqi tiba-tiba terpana, lalu tanpa sadar menopang dagunya. Bulu matanya bergetar ringan saat menatap pria itu sejenak. Kemudian, dia mengangkat kepalanya sedikit agar bisa memandangnya lebih jelas…     

Melihat wajah pria itu, Xia Qiqi tidak bisa menahan senyuman samar di sudut bibirnya.     

'Dia benar-benar pria yang bisa menimbulkan perasaan nyaman di lubuk hati orang lain…'     

Saat ini, Xia Qiqi berpikir tentang sesuatu yang sering tertulis dalam novel, bahwa orang asing itu seperti batu giok dan pangeran yang tak tertandingi di dunia.     

'Apa mungkin itu benar?'     

'Pria tampan yang luar biasa!'     

'Tapi… Apakah pria ini benar-benar bisa menjadi milikku?'     

Xia Qiqi masih terus menatap Su Chen dan tiba-tiba merasakan perasaan yang tidak nyata.     

'Dia datang tiba-tiba, muncul tiba-tiba. Lalu, apakah suatu hari dia juga akan menghilang… tiba-tiba?'     

***     

Saat bangun, Su Chen mendapati tubuhnya telah terselimuti jaket. Dia mengerutkan kening tanpa kentara.     

Dia menggeser jaket itu ke samping. Lalu saat mendongak ke atas, dia menemukan bahwa gadis kecil yang berada di sisi berlawanan darinya sedang memamerkan gigi. Dua gigi taring kecil yang lucu dan runcing itu sangat menarik perhatian.     

Detik berikutnya, Su Chen mendengar Xia Qiqi terbatuk dan berkata kepadanya, "Dosen Su, jaket itu milikku."     

Saat Xia Qiqi mendekat untuk menyelimuti Su Chen dengan jaketnya, dia melihat kartu pengenal di atas meja. Nama marganya Su dan namanya Su Mu.     

Xia Qiqi ingin diam-diam menunjukkan kebaikannya menggunakan jaket kecil yang nyaman itu. Dia mengira hati Su Chen bisa tergerak sedikit, tetapi ternyata tidak.     

Su Chen membalas ucapan Xia Qiqi dengan bergumam ringan. Namun, kata-kata yang diucapkannya membuat gadis itu merasa tidak nyaman.     

Su Chen berkata dengan ringan, "Terima kasih. Berkat jaketmu, aku bangun dan berkeringat."     

Saat ini adalah musim panas. Tiga puluh derajat terasa benar-benar panas!     

Sudut mata Xia Qiqi tiba-tiba berkedut beberapa kali, dia tidak bisa berkata-kata.     

Sebenarnya, Su Chen telah memperhatikan tingkah Xia Qiqi sejak gadis itu mendekat dan menyelimutinya dengan jaket.     

Bahkan jika tampak tidur, sebenarnya Su Chen tidak akan pernah tertidur lelap. Dia akan segera terbangun jika ada sedikit gangguan.     

Namun, dia tetap berpura-pura tidur karena setelah menyelimutinya dengan jaket, Xia Qiqi tidak segera pergi. Su Chen dapat merasakan embusan napas gadis itu mengelilinginya.     

Pada saat itu, Su Chen merasa bahwa Xia Qiqi ingin mengambil kesempatan saat dirinya tidur dan melakukan sesuatu yang tidak senonoh padanya…     

Saat merasakan napas hangat dan segar yang berembus ke arahnya, Su Chen berpikir, 'Mungkin… Dia ingin menciumku?'     

Detik itu juga, Su Chen tiba-tiba sadar bahwa membawa Xia Qiqi ke kantornya dan menghukumnya adalah pilihan yang salah.     

***     

Setelah An Ge'er menyelesaikan ujian, dia menyusul ke kantor Su Chen dan membawa Xia Qiqi pergi.     

Su Chen tahu bahwa Xia Qiqi adalah sahabat An Ge'er. Sebelumnya, dia tidak sengaja mendengar gadis itu menelepon An Ge'er di perpustakaan.     

Maka dari itu, saat melihat An Ge'er datang, Su Chen yang awalnya ingin membiarkan Xia Qiqi menyelesaikan hukumannya pun berubah pikiran. Apalagi saat dia teringat dengan tingkah gadis itu yang terus mengintipnya dan mendekatinya diam-diam…     

Tak perlu menunggu lama, Su Chen pun langsung menyuruh An Ge'er membawa Xia Qiqi pergi.     

An Ge'er berpikir bahwa Xia Qiqi harus berterima kasih padanya karena telah diselamatkan dari hukuman.     

Namun, tanpa diduga Xia Qiqi justru menunjukkan ekspresi yang berbeda saat keluar dari kantor Su Chen. Dia malah memberikan tatapan tajam dan mengatakan bahwa An Ge'er telah mengacaukan urusan penting dan menghancurkan peristiwa besar dalam hidupnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.