Menjalin Cinta Dengan Paman

Memprovokasi Dia dan Dipukuli!



Memprovokasi Dia dan Dipukuli!

0'Dasar!'     

'Dia sangat tidak berperasaan!'     

'Melihat seorang gadis yang seperti kuncup bunga seperti aku ini akan dirusak dan bersembunyi di belakangnya, dia pergi begitu saja?'     

'Bagaimana bisa dia mengabaikanku dan benar-benar tidak membantuku? Atau… Apakah dia takut melukai dirinya sendiri?!'     

Apa pun alasannya, Xia Qiqi merasa kesal. Dia menatap kosong ke arah punggung Su Chen yang menjauh, hatinya benar-benar sakit dan sesak!     

Melihat adegan itu, An Ge'er menghela napas lega. Dia sudah melihat sikap Su Chen dan memahami maksudnya. Pria itu tidak ingin Xia Qiqi terjerat olehnya, jadi dia tidak ikut campur. Sikap seperti itu membuatnya tidak memberi harapan bagi orang lain terkait cinta dan kasih sayang.     

An Ge'er harus mengakui bahwa itu memang agak kejam. Namun bagaimanapun, itu dilakukan untuk kebaikan Xia Qiqi.     

Menderita rasa sakit yang berkepanjangan lebih buruk daripada sakit yang hanya sebentar.     

Saat melihat kebingungan dan rasa sakit di mata Xia Qiqi saat ini, An Ge'er hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia sendiri tidak punya cara lain…     

Setelah Su Chen pergi, Xu Taijing menatap gadis kecil yang masih linglung itu dengan marah. Detik berikutnya, dia melangkah maju dan menutupi pandangan Xia Qiqi sambil mencibir dengan nada sarkastik, "Gadis busuk, siapa lagi yang bisa kamu andalkan sekarang? Siapa yang bisa membantumu—"     

"Bruk—!"     

"Ah—!"     

Sebelum Xu Taijing menyelesaikan kata-kata ancamannya, Xia Qiqi sudah mengangkat kepalan tangannya dan memukul hidung pria itu. Semua terjadi begitu cepat, Xia Qiqi bahkan melakukan itu tanpa melihatnya.     

Seketika, Xu Taijing pun berteriak kesakitan. Dia merasa pening dan bau amis mulai muncul dari darah yang mengalir di hidungnya.     

Xia Qiqi berkata dengan ekspresi muram, "Pergi sana! Mulai sekarang, jangan pernah macam-macam lagi denganku!"     

Setelah mengatakan itu, dia pergi dengan wajah dingin.     

An Ge'er menarik kacamata hitam di pangkal hidungnya. Menyaksikan bocah itu dipukuli dengan keras oleh Xia Qiqi, dia hanya bisa menggelengkan kepala tanpa daya.     

Memang benar, kepergian Su Chen membuat Xia Qiqi tidak perlu terus berpura-pura lemah lagi…     

An Ge'er berpikir bahwa Xu Taijing telah salah mengambil keputusan. Tidak baik memprovokasi siapa pun, tetapi dia malah memprovokasi Xia Qiqi.     

'Xia Qiqi adalah juara bela diri Sanda dewasa nasional… Entahlah sudah berapa banyak pria besar yang terbentur dan dikalahkan oleh kakinya itu…'     

'Hmm, anak laki-laki yang terlihat berusia delapan belas atau sembilan belas tahun ini bukan apa-apa baginya.'     

Merasa prihatin, An Ge'er pun dengan ramah memberikan sebungkus tisu dari tasnya, lalu buru-buru mengejar Xia Qiqi.     

Xu Taijing meludahkan seteguk darah ke tanah terlebih dahulu, kemudian menyeka hidungnya dengan tisu pemberian An Ge'er karena malu. Lalu, dia menatap lurus ke arah Xia Qiqi yang perlahan-lahan menjauh. Saat itu, ada kilatan aneh melintas di matanya…     

'Gadis sialan ini…'     

***     

Tang Shisan menelepon dan meminta An Ge'er datang ke perusahaan pada sore hari untuk membaca naskah.     

Saat An Ge'er sampai, sebelum memasuki ruangan, dia mendengar Tang Shisan dan beberapa orang lainnya sepertinya sedang bermain Truth or Dare. Tanpa sadar, dia pun menggelengkan kepalanya…     

Begitu An Ge'er masuk ke ruangan, entah botol yang diputar itu mengarah pada siapa, tetapi langsung terdengar sorak-sorai. Mereka bahkan seperti tidak melihat An Ge'er yang memasuki pintu dan langsung duduk.     

Detik berikutnya, An Ge'er ingin bertanya kepada Tang Shisan di mana naskahnya disimpan. Namun, dia mendengar manajernya itu berkata dengan suara nyaring, "Oke, oke… Kali ini giliranku. Aku memilih truth…"     

An Ge'er tidak menyela ketika dia mendengar kata-kata dan memilih untuk mendengarkan.     

"Memilih truth? Hmm, maka katakan satu hal… Satu hal yang membuatmu paling merasa malu seumur hidup!" Asisten kecil itu berkata dengan lembut, lalu empat atau lima orang di sekitarnya segera bersorak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.