Menjalin Cinta Dengan Paman

An Ruxue Datang untuk Memberikan Undangan Pernikahan



An Ruxue Datang untuk Memberikan Undangan Pernikahan

0"Byur—!"     

Stephen lagi-lagi menyemburkan minumannya. Detik berikutnya, dia melirik An Ge'er dengan kesal sambil mengatakan satu kata dengan tegas, "Bu… kan!"     

An Ge'er terkekeh, seolah-olah dia memahami sesuatu di dalam hatinya.     

Dia berpikir sepertinya Tang Shisan dan Stephen pernah saling jatuh cinta saat berada di sekolah menengah pertama. Namun setelah itu, mereka saling membenci.     

Setelah beberapa saat, mereka berdua akhirnya berjalan kembali ke ruangan. Stephen berkali-kali mengatakan bahwa An Ge'er benar-benar telah salah menebak.     

Pada saat yang bersamaan, sebuah suara datang dari belakang, membuat An Ge'er dan Stephen sama-sama berhenti.     

Mereka berdua menoleh ke belakang… Tatapan mata An Ge'er berubah menjadi lebih dalam, sementara mata Stephen langsung melebar. Keduanya melihat seorang wanita dengan perut besar, tampak sedang hamil beberapa bulan. Wanita itu mengenakan topi pelindung matahari dan kacamata hitam, memegang tas di tangannya. Dia menatap lurus ke arah An Ge'er.     

"Kamu… bukankah dia—"     

'Apakah ini An Ruxue? Seorang artis yang mengalami depresi beberapa bulan terakhir dan menghilang bagaikan disembunyikan salju?'     

'Apakah dia sedang hamil dan telah pensiun?'     

'Ck, ck, ck! Sepertinya ini sangat rahasia! Hmm, dengan siapa dia menikah dan mengapa dia tiba-tiba hamil? Kenapa aku belum pernah mendengar berita tentang ini sama sekali?'     

Stephen masih terkejut dan bertanya-tanya di dalam hati.     

Detik berikutnya, An Ge'er berkata dengan suara yang dalam, "Stephen, kembalilah lebih dulu."     

Pada akhir kalimatnya, An Ge'er mulai berjalan mendekati An Ruxue.     

Hari itu, An Ruxue memakai riasan tipis, terlihat cantik dan lembut. Namun, An Ge'er sedikit mengernyit saat melihat barang-barang yang dipakainya.     

Sebagai wanita hamil, An Ruxue berjalan memakai sepatu setinggi tujuh atau delapan sentimeter. Dia juga memakai parfum yang menggunakan kapulaga merah.     

'Dia memakai sepatu setinggi itu dan bahkan cat kukunya masih mengandung racun… Apakah itu diperbolehkan?'     

'Seperti itukah tingkah seorang calon ibu?'     

Kacamata hitam yang dipakai An Ruxue membuat orang lain tidak bisa melihat emosi di matanya…     

An Ge'er melihat sekeliling. Tidak jauh dari sana, tampak Ai Rui dan yang lainnya mengenakan pakaian biasa. Mereka sedang duduk di kursi area istirahat sambil membaca koran, melihat ke arahnya dari waktu ke waktu.     

Melihat itu, An Ge'er menarik kembali pandangannya dan bertanya pada An Ruxue, "Apakah kamu mencariku karena ada urusan?"     

Setelah An Ge'er bertanya, An Ruxue melepaskan tangannya yang sebelumnya terlipat di dada. Kemudian, tanpa melihat orang yang ada di depannya, dia mengeluarkan sebuah amplop merah berlapis emas dari tasnya dan menyerahkan itu kepada An Ge'er.     

An Ruxue berkata tanpa ekspresi, "Lusa. Kamu seharusnya bisa datang, 'kan?"     

Lusa adalah hari pernikahan An Ruxue dan Qin Mo.     

"... Pernikahan?" An Ge'er tiba-tiba merasa bahwa amplop merah itu menjadi terasa semakin berat. Dia mengerutkan kening, lalu melanjutkan, "Aku kira kamu tidak akan memberiku sesuatu seperti ini."     

Kebencian An Ge'er terhadap An Ruxue belum berakhir. Dia pasti sudah ingin membunuh An Ruxue jika gadis itu tidak hamil.     

An Ruxue hanya memanfaatkan janin di perutnya untuk menjadi sombong, nakal, dan memprovokasi An Ge'er. Anak itu hanyalah penyelamat hidupnya.     

Bibir An Ruxue melengkungkan senyuman ambigu. "Ya, aku awalnya tidak ingin mengundangmu, tapi tiba-tiba aku merasa itu tidak baik. Pada hari besar saudara perempuanmu, saat dia menikah dengan seorang pria yang pernah kamu sukai, bukankah itu tidak boleh dilewatkan? Hari yang bahagia seperti itu, bagaimana bisa kamu tidak menyaksikannya dengan mata kepalamu sendiri?"     

Sambil mengucapkan kata-kata itu, An Ruxue menatap An Ge'er lekat-lekat. Dia ingin melihat ekspresi sedih di wajah gadis itu… Ingin melihat kulitnya memucat dan jari-jarinya menjadi sedikit gemetar, lalu—     

Namun sayangnya, An Ruxue tidak melihat apa-apa.     

An Ge'er mendengar perkataan An Ruxue dengan ekspresi acuh tak acuh, bahkan bulu matanya tidak bergetar.     

Setelah beberapa saat, sudut bibirnya sedikit berkedut dan dia berkata dengan senyum sarkastik, "An Ruxue, menipu dirimu sendiri seperti itu… Apakah menarik?"     

An Ruxue tiba-tiba mengencangkan tangannya, melebarkan matanya, dan mengepalkan tangannya. "Apa maksudmu?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.