Menjalin Cinta Dengan Paman

Tidak Bisa Menunggu, Maukah Kamu Menikah Denganku (3)



Tidak Bisa Menunggu, Maukah Kamu Menikah Denganku (3)

0Entah sejak kapan, mata An Ge'er terasa sedikit panas. Kemudian, bibirnya sedikit bergerak, "... Oke."     

***     

Bo Yan masih bersandar pada An Ge'er, tetapi sudah tidak berlebihan seperti sebelumnya. Beberapa saat kemudian, dia membawa gadis itu ke kamar mandi untuk membersihkan dan menyegarkan tubuh.     

Saat An Ge'er yang terbungkus handuk mandi berjalan keluar, ekspresinya sangat aneh. Itu karena setiap langkah yang dia ambil sekarang… Kakinya benar-benar lemah dan sedikit gemetar. Selain itu, rasa di antara kedua kakinya... Ya, tidak perlu dijelaskan lagi.     

Seketika, An Ge'er hanya ingin bertanya kepada Bo Yan tentang berapa banyak yang pamannya itu inginkan.     

Pasalnya jika Bo Yan tidak datang untuk waktu yang lama, dia akan menyiksa An Ge'er sedemikian rupa. Bahkan mungkin sampai gadis tidak bisa bangun dari tempat tidur selama sepuluh hari…     

Ketika An Ge'er keluar, dia akhirnya memikirkan pernikahan An Ruxue. Dia dan Bo Yan tidur sampai siang dan saat ini sudah jam sepuluh lebih, setengah jam sebelum perayaan pernikahan.     

Saat ini, An Ge'er memandang dirinya di cermin sambil mengenakan gaun, tetapi dia merasa marah dan malu.     

Sebelumnya, An Ge'er secara khusus menyiapkan gaun kecil dengan tube top dan tali bahu itu untuk datang ke pernikahan An Ruxue. Namun sekarang, dia melihat tanda ciuman ambigu di seluruh lehernya! Tanda kemerahan itu bahkan menyebar hingga ke dadanya!     

Melihat pemandangan itu di cermin, An Ge'er merasa kepalanya seperti akan meledak.     

"Bo Yan!!!" Seketika, dia tidak tahan untuk tidak berteriak.     

'Bagaimana aku bisa pergi seperti ini?!'     

'Aku tidak mau pergi seperti ini!'     

Beberapa detik setelah An Ge'er berteriak, pintu kamar tiba-tiba terbuka.     

Bo Yan muncul sambil membawa kotak hadiah di tangannya. Saat melihat wajah kecil An Ge'er tampak marah, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubitnya.     

Detik berikutnya, dia berkata ringan sambil tersenyum, "Pakailah ini."     

Gaun tube top yang sebelumnya dipilih oleh An Ge'er menunjukkan terlalu banyak pemandangan di dadanya. Bo Yan tidak menginginkan hal itu.     

Saat melihat hadiah yang dibawa Bo Yan, mata An Ge'er sedikit melebar.     

'Hmm, jadi, itukah tujuannya?'     

Harus diakui bahwa An Ge'er memang cukup terkejut, tetapi dia tetap mengambilnya. Setelah itu, sambil memelototi Bo Yan dia berkata, "Lalu kenapa kamu belum keluar?"     

"Keluar?"     

Bo Yan sedikit mengernyit. Lalu dia mengangkat bahunya ringan dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Tali di bagian belakang gaun itu terlalu rumit untuk dipasang sendiri. Aku tidak akan pergi karena aku akan membantumu memakainya."     

Saat mengatakan itu, Bo Yan berjalan ke tempat tidur dengan ekspresi tenang. Sementara itu, An Ge'er yang masih terkejut membuka kotak hadiah dan mengeluarkan gaun putih mutiara yang ada di dalamnya.     

Gaun itu dihiasi dengan mutiara putih murni yang tak terhitung jumlahnya!     

Detik berikutnya, Bo Yan mendekat. Saat An Ge'er masih sedikit terperangah, jari-jarinya yang ramping dengan cekatan secara cepat melepas pakaian gadis itu satu per satu. Dia sudah membuka ikatan penghalang…     

"Jangan sentuh—!"     

Entah apa yang disentuh oleh Bo Yan, tetapi An Ge'er tiba-tiba berteriak dan menyingkirkan tangan pria itu karena malu.     

Namun, Bo Yan mengatakan sesuatu dengan nada ringan yang membuat An Ge'er merasa semakin malu. Jika diukur, mungkin rasa malu itu sudah menyentuh langit!     

"Jangan salahkan aku… Salahkan dirimu sendiri karena membuat mereka tumbuh begitu besar."     

Sentuhan itu terjadi secara tidak sengaja, An Ge'er khawatir Bo Yan tidak bermaksud begitu. Namun bagaimanapun, dia sangat malu dan langsung tersipu.     

'Bagaimana Paman bisa begitu tidak tahu malu?!'     

Bo Yan membantu An Ge'er mengenakan gaun retro putih mutiara itu. Dia melepaskan tangannya dan meminta gadis itu berbalik ke belakang…     

Saat melihat pemandangan yang ada di depannya, mata Bo Yan yang ramping dan dingin menunjukkan sedikit keterkejutan.     

Gadis kecil di depannya itu… Kulitnya putih bersih, wajahnya murni dan menawan, mata bunga persiknya lembab, dan mulutnya merah mungil…     

Mengenakan gaun itu, An Ge'er terlihat luar biasa!     

Sementara itu, An Ge'er menatap Bo Yan malu-malu. Dia seperti tahu bahwa pria itu sedang terpesona olehnya saat ini.     

Melihat Bo Yan sedikit gemetar, dia bisa merasakan kehangatan di dalam hatinya.     

Tiba-tiba, muncul ketidaksabaran di dalam hati Bo Yan An. Dia ingin segera mengajak An Ge'er…     

'Dia sangat cantik, seperti putri misterius yang keluar dari kastil.'     

Bo Yan menatap kosong—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.