Menjalin Cinta Dengan Paman

Serangan Teroris Sebelum Pernikahan (3)



Serangan Teroris Sebelum Pernikahan (3)

0"Kupikir kamu salah paham. Kamu juga melihatnya, 'kan? Sekarang aku akan menikahi Qin Mo dan aku sedang hamil anaknya. Aku tahu bahwa aku telah melakukan banyak hal kejam kepadamu sebelumnya, tetapi bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita, aku ingin menjalani kehidupan yang stabil di masa depan. Jadi, aku berencana untuk menjalani kehidupan yang baik. Bahkan jika itu demi anak-anak... Aku tidak akan merepotkan lagi..."     

Kalimat panjang itu terdengar seperti seolah-olah An Ruxue telah menyadari semuanya.     

An Ge'er melirik sepatu hak tinggi di kaki gadis itu tanpa jejak, lalu sudut bibirnya sedikit tertarik, "Kuharap begitu."     

Mengabaikan An Ruxue, An Ge'er lebih memilih untuk melihat ke luar jendela. Itu adalah kompleks militer yang penuh dengan nuansa kewaspadaan…     

Mobil yang akan menjemput para kerabat akan segera datang. Ah Dong berdiri di depan pagar, di dekat mobilnya dan sedang menelepon seseorang sambil menjaga An Ge'er.     

Pada saat ini, semuanya tampak sangat normal dan biasa saja. Namun, entah mengapa An Ge'er merasakan sesuatu yang ada di dalam hatinya. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat dibandingkan biasanya, dia seperti merasa seolah-olah ada sesuatu yang dilupakan olehnya. Hatinya pun menjadi gelisah tanpa bisa dijelaskan.     

Lantai tiga tempat An Ge'er dan An Ruxue berada saat ini relatif tinggi. Lorong panjang yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun di depan kompleks militer bisa dilihat dari sana.     

Saat An Ge'er menatap ke luar, ada sesuatu yang menarik perhatiannya di lorong panjang itu. Sesuatu di luar hutan dan sekitar gunung.     

Satu per satu mobil datang.     

"Cepat sedikit! Ayo berkemas dan turun, mobil untuk menjemput para kerabat sudah datang," kata An Ge'er dengan sungguh-sungguh.     

An Ruxue menarik sudut bibirnya dan berkata dengan ringan, "Kenapa terburu-buru? Kamu seharusnya tahu bahwa Qin Mo berharap agar aku lebih berhati-hati."     

An Ge'er tidak menjawab. Saat ini, pandangan matanya menatap mobil-mobil di luar itu dengan seksama.     

Mobil datang dari lorong panjang itu satu per satu. Itu memang mobil pengantin, tetapi mata An Ge'er tanpa sadar menangkap ada mobil lain yang jaraknya tidak jauh juga tidak dekat.     

'Mobil itu… Itu bukan sedan, bukan mobil pengantin, tetapi…'     

'Dua kendaraan lapis baja!'     

Apa maksud semua itu? Apakah seseorang masih membutuhkan perlindungan seperti itu ketika melangsungkan pernikahan? Mengapa ada dua kendaraan lapis baja di belakang mobil pengantin?!     

Jelas itu aneh. An Ge'er tidak tahu bagaimana itu diatur dan dia pun sebenarnya tidak peduli. Hanya saja, entah kenapa dia merasa sedikit gelisah di dalam hatinya.     

Detik berikutnya, ponsel An Ge'er tiba-tiba berbunyi. Dia mengeluarkan benda itu dari dalam tasnya dan melihat panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.     

Setelah ragu-ragu sejenak, An Ge'er akhirnya tetap menekan tombol jawab, "Halo, siapa yang kamu cari?"     

An Ge'er bertanya. Namun, setelah kata-kata itu terucap, tidak ada yang berbicara. Ada keheningan untuk beberapa saat.     

An Ge'er bertanya lagi, tapi tetap tidak ada jawaban. Meskipun begitu, dia tidak menutup telepon karena masih bisa mendengar suara napas yang teratur, lembut, berulang kali...     

Itu adalah sebuah petunjuk bahwa memang ada seseorang di ujung telepon.     

An Ge'er memegang ponselnya erat-erat dan mendekapnya di dada tanpa sadar. Rasa dingin yang tak terlukiskan muncul di punggungnya saat suara napas sayup-sayup terdengar dari ujung telepon secara perlahan.     

"Kamu siapa?"     

An Ge'er bertanya sambil bersiap untuk menuju ke pintu dan keluar.     

Namun, sebelum dia keluar, suara embusan napas dari penelepon itu berubah menjadi bisikan tawa... Kemudian, sebuah kalimat datang dalam pengucapan bahasa Inggris standar Amerika yang tidak tergesa-gesa, "Gadis oriental, aku menunggu... kamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.