Menjalin Cinta Dengan Paman

Menanggung Dosanya Sendiri! Tidak Pantas Hidup!



Menanggung Dosanya Sendiri! Tidak Pantas Hidup!

0Tiba-tiba, suara gemerisik datang. Pada saat itu, seluruh bulu di tubuh An Ge'er berdiri.     

Suara itu berasal dari lemari. An Ruxue membuka sekat tersembunyi itu dengan kasar, seolah-olah dia sudah tidak sabar untuk keluar dari sana. Dia hampir mati lemas di dalam, tetapi itu memang tempat yang bagus karena tidak ada yang menemukannya.     

Sayangnya, An Ruxue tidak bisa bersabar dan menunggu lebih lama. Saat dia akan membuka pintu lemari, tiba-tiba suara langkah langkah kaki yang bergegas terdengar dan langsung membuka pintu itu. Seseorang menyeret An Ruxue yang ketakutan keluar.     

"Aku menemukan gadis oriental itu, bawa dia pergi!"     

An Ruxue berteriak ketakutan dan merasa sangat lemas sampai hampir pingsan.     

"Tolong jangan bunuh aku, jangan bunuh aku, lepaskan aku… Ah..."     

Orang yang menyeret An Ruxue bahkan tidak peduli dengan tangisannya sama sekali, dia hanya menarik kakinya keluar secara langsung.     

An Ruxue berteriak putus asa dengan posisi tersungkur di lantai, tangannya berusaha menggenggam apa pun yang ada di dekatnya. Ekspresinya sangat mengenaskan, tetapi tidak ada yang peduli. Gadis itu langsung diseret!     

Sebelum diseret keluar, An Ruxue sebenarnya sempat mengulurkan tangannya ke arah An Ge'er, tetapi orang-orang itu tidak terlalu memperhatikan. Mereka datang dengan tergesa-gesa, lalu pergi dengan tergesa-gesa pula setelah menyelesaikan pekerjaan.     

Semuanya terjadi dalam sekejap mata. Ketika An Ruxue terbaring di lantai dan diseret, An Ge'er melihat ekspresi dan keputusasaan di wajahnya.     

Melihat An Ruxue diseret dengan menyedihkan seperti itu, pikiran An Ge'er benar-benar kosong untuk sesaat.     

Saat adegan itu terjadi, mata An Ruxue masih melihat ke arahnya dan An Ge'er tahu bahwa gadis itu masih ingin dia menyelamatkannya.     

Namun, bagaimana bisa An Ge'er menyelamatkannya? Dia bahkan hampir tidak bisa melindungi dirinya sendiri.     

Selain itu, An Ruxue telah merebut tempat persembunyian An Ge'er dan mengucapkan kata-kata yang mengerikan. Itu berarti dia dibawa pergi akibat ulahnya sendiri.     

An Ruxue tidak memperlakukan An Ge'er dengan baik, lalu mengapa dia harus menyelamatkannya?! Dia bahkan bukan perawan.     

Bersembunyi di posisi yang begitu baik dan tetap ketahuan lalu diseret pergi adalah hal yang bodoh. An Ge'er hanya berpikir bahwa An Ruxue adalah orang jahat yang saat ini sedang menerima karma dari perbuatannya.     

Gadis itu harus menanggung dosanya sendiri! Jika melihat semua yang telah dia lakukan, mungkin bisa dibilang dia tidak pantas hidup!     

Setelah beberapa saat, An Ge'er akhirnya merangkak keluar dari bawah tempat tidur. Meskipun begitu, hatinya belum sepenuhnya tenang.     

Tiba-tiba, terdengar suara tembakan di luar, seolah-olah sedang terjadi baku tembak yang intensif. An Ge'er buru-buru berjalan ke jendela dan dengan hati-hati melihat situasi di luar.     

Seketika, adegan yang terlihat di luar membuatnya gemetar lagi!     

Saat ini, penyelamatan telah datang. Namun, gerombolan Kobra dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok tetap berada di sana untuk berhadapan dengan orang-orang berpakaian hitam yang datang dengan senjata. Sementara itu, kelompok lainnya langsung masuk ke dalam kendaraan lapis baja sambil membawa karung hitam besar. Mereka pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.     

Melihat adegan ini, An Ge'er tidak tahu harus berkata apa. Kobra mengutus orang-orang itu untuk menangkapnya, tetapi mungkin mereka tidak mengira jika ada lebih dari satu gadis oriental.     

Selain itu, An Ge'er dan An Ruxue sama-sama mengenakan pakaian putih. Meskipun yang satu adalah gaun biasa dan yang lainnya adalah gaun pengantin, tetapi di mata orang asing mereka terlihat hampir sama. Terlebih lagi, memang tidak ada banyak perbedaan di antara mereka berdua.     

Tentu saja, An Ruxue seperti sedang melakukan misi bunuh diri sendiri. Awalnya ingin mengobarkan hidup An Ge'er, tetapi pada akhirnya dirinya sendiri yang dibawa pergi oleh orang-orang Kobra.     

"Nona Kecil, Nona Kecil...?!"     

Suara lemah tiba-tiba terdengar, membuat An Ge'er tiba-tiba melompat.     

Itu datang dari luar, tepat dari jendela. An Ge'er dengan cepat membuka jendela dan menjulurkan kepalanya untuk melihat siapa yang ada di sana. Namun, pemandangan yang muncul membuat pupil matanya langsung mengecil!     

Ah Dong berlumuran darah. Saat ini, dia berdiri dan menempel di dinding, kakinya menginjak lantai yang hanya selebar telapak tangan. Sepertinya, dia bisa terjatuh kapan saja…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.