Menjalin Cinta Dengan Paman

An Ruxue Merampas Jalan Pertahanan Hidupnya (2)



An Ruxue Merampas Jalan Pertahanan Hidupnya (2)

0'Ketika kamu dalam bahaya, orang pertama yang muncul di pikiranmu adalah orang yang paling kamu sayangi.'     

'Paman bukan hanya menjadi orang pertama yang muncul, tetapi dia juga menjadi yang tidak akan pernah pergi lagi…'     

"Brak!"     

Bersamaan dengan suara langkah kaki tergesa-gesa yang mendekat, pintu tiba-tiba didobrak dari luar. Sekitar tujuh atau delapan pria masuk dan mulai melakukan pencarian.     

An Ge'er menahan napas dan memejamkan matanya erat-erat. Kini, pikirannya dipenuhi dengan sosok Bo Yan.     

Pria-pria asing bersenjata itu adalah orang-orang Kobra.     

An Ge'er tahu Kobra ingin menangkapnya dan membunuhnya. Namun yang paling menakutkan bukanlah ditembak mati dengan pistol, tetapi dipermainkan olehnya. Kobra telah beberapa kali memanggil An Ge'er dengan Gadis Oriental dan Boneka Oriental…     

Gu Liang pernah berkata bahwa Kobra menyukai gadis oriental dan memiliki gaya sadomasochism.     

Pada akhirnya, tidak sedikit gadis yang mati karena tidak sanggup menanggung rasa sakit atas penyiksaan Kobra.     

Jadi, jika dibawa pergi oleh Kobra… An Ge'er bahkan tidak berani memikirkan hal itu lagi. Dia benar-benar ingin selamat dari situasi ini, tetapi tidak ada yang tahu kenyataan yang akan terjadi.     

Ruang penyimpanan itu cukup kacau, ada banyak barang berserakan. Orang-orang itu mencari An Ge'er, melemparkan berbagai barang sembarangan dan membuat tempat itu menjadi semakin berantakan.     

Orang-orang asing itu berkomunikasi dengan bahasa Inggris, salah satu dari mereka menyebutkan lemari. Jadi di detik berikutnya, seseorang segera berjalan ke lemari.     

Benda besar itu memang terlalu mencolok.     

An Ge'er menutup mulut dan hidungnya saat melihat kaki salah satu orang suruhan Kobra itu berjalan menuju ke sana.     

Mau tidak mau, harus diakui bahwa lemari lebih mencolok daripada benda yang lainnya dalam suatu ruangan. Sifatnya yang terpampang nyata itu membuat lemari sering kali menjadi tempat pertama yang diperiksa dalam situasi seperti ini.     

Meskipun begitu, entah mengapa banyak orang yang cukup bodoh dan memilih untuk bersembunyi di sana. Bukankah itu akan terlalu mudah untuk ditemukan?     

Namun, tempat yang paling berbahaya juga sering kali menjadi yang paling aman… An Ruxue bersembunyi di balik papan partisi di bagian dalam lemari. Jadi, kemungkinan besar tidak akan ada orang yang bisa menebak hal itu.     

Benar saja, setelah lemari dan dibuka dan orang-orang asing itu mengambil semua pakaian di dalamnya, mereka tidak menemukan sesuatu yang aneh.     

Seseorang baru saja akan menembak dengan asal di dalam ruangan itu saat pemimpin mereka mengangkat tangan untuk menghentikannya. Pria itu berkata dengan dingin, "Jangan menembak! Kita harus menangkapnya hidup-hidup."     

Saat mengatakan itu, matanya menyapu lemari. Kemudian, dia mengalihkan pandangan ke tempat tidur dan tatapannya berangsur-angsur turun sampai ke bawah ranjang.     

Kaki yang dibalut sepatu bot hitam itu berjalan mendekat ke tempat persembunyian An Ge'er. Selangkah demi selangkah…     

An Ge'er menahan napas, matanya melebar sambil langsung memposisikan pistol di tangannya. Jantungnya berdetak kencang, seolah-olah debaran itu bisa meledakkan dirinya sendiri.     

Dia melihat pria itu perlahan berjongkok, kakinya tertekuk—     

"Lapor! Ada jejak seseorang yang kabur dari jendela, sepertinya dia terluka, dan ada jejak kaki di bawah. Apa kami harus mengejarnya?" Seseorang tiba-tiba mengatakan itu dari pintu.     

Saat An Ge'er mendengar ini, dia sedikit terkejut.     

'Mmungkinkah itu Ah Dong?!'     

'Apakah dia melarikan diri?!'     

Mendengar itu, pemimpin orang-orang asing suruhan Kobra mengurungkan niatnya untuk memeriksa bawah ranjang. Dia ingin menjawab dengan mengatakan tidak karena tahu bahwa orang yang melarikan diri itu bukanlah orang penting atau orang yang ingin mereka tangkap. Namun detik berikutnya, setelah matanya menyapu semua yang ada di dalam ruangan itu, kata-katanya tiba-tiba berubah, "Sepertinya dia melarikan diri, kejar!"     

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang di ruangan itu segera bergegas keluar.     

Seolah-olah semua orang benar-benar sudah pergi, udara langsung menjadi tenang dan keheningan memenuhi ruangan itu.     

Saat ini, punggung An Ge'er telah basah oleh keringat karena gugup dan ketakutan. Dia berpikir bahwa mereka semua telah pergi, tetapi dia juga merasa harus lebih waspada daripada sebelumnya.     

Itu karena An Ge'er ingin bahwa saat orang-orang itu datang, sepertinya dia melihat delapan pasang kaki dari tempatnya bersembunyi. Namun, orang-orang yang baru saja keluar rasanya tidak sebanyak itu...     

Tidak lama setelah ruangan itu menjadi sunyi dan sepertinya semua orang telah pergi, tiba-tiba—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.