Menjalin Cinta Dengan Paman

Mengapa Tidak Ada TT Warna Hitam?



Mengapa Tidak Ada TT Warna Hitam?

0Mata Bo Yan melirik An Ge'er samar, gadis itu tidak bisa melihat sesuatu yang aneh di wajahnya. Kemudian, dia berkata pelan, "Aku sudah terbiasa dengan rasa ini. Aku akan mencoba rasa lain untukmu malam ini."     
0

"Hah? Rasa apa? Apakah enak?"     

An Ge'er menjadi semakin bingung dengan apa yang dia katakan.     

Bo Yan memeluknya, menciumnya dahinya dengan lembut. Detik berikutnya, dengan suara yang sedikit menawan, menyihir, konyol, tetapi juga seksi… Pria itu berkata, "Sayang, kamu pernah meminumnya."     

'Minum?'     

'Aku pernah minum?'     

'Apakah aku benar-benar pernah minum?'     

An Ge'er masih bingung saat ini.     

***     

Saat mereka selesai berbelanja dan masuk ke mobil untuk pulang, An Ge'er masih merasa malu.     

Kejadian memalukan di kasir supermarket masih jelas di ingatannya.     

'Bisakah Paman sedikit sopan?'     

Sebelumnya saat masih di dalam supermarket, Bo Yan berdiri dan mengambil empat atau lima kotak TT dengan santai. Penampilannya saja sudah cukup menarik perhatian, tetapi dia justru melakukan sesuatu yang mencolok seperti itu. Ada banyak orang di sekitar yang menatapnya.     

Jika rambutnya tidak berantakan dan memakai masker sehingga sosoknya tak mudah dikenali, An Ge'er mungkin akan mencari kuburan dan memasukkannya ke sana!     

Pada akhirnya, An Ge'er benar-benar tidak tahan dengan pemandangan itu. Dia buru-buru mengembalikan empat atau lima kotak itu dengan tergesa-gesa.     

Namun kemudian, dia mendengar Bo Yan berbisik pelan di telinganya, "Jadi kamu tidak suka aku memakainya...? Malam itu..."     

Mendengar kata-kata Bo Yan, An Ge'er merasa malu. Namun pada titik itu, dia juga merasa ada sesuatu yang salah.     

An Ge'er masih muda, karirnya sebagai aktris sedang naik, dan dia hanyalah seorang mahasiswa baru dalam studinya. Dia merasa belum waktunya mengandung bayi!     

Sebelumnya, mereka tidak melakukan tindakan pencegahan beberapa kali. Saat An Ge'er mengingat itu semua, dia benar-benar khawatir. Jadi, dia dengan cepat mengambill satu kotak dari atas dan pura-pura tidak sengaja menjatuhkannya ke dalam keranjang belanja.     

Bo Yan memperhatikan gerakan kecil An Ge'er itu dan sudut bibirnya sedikit berkedut. Lalu, dia mengambil satu kotak TT itu dan mengembalikannya sambil berbisik, "Aku tidak bisa memakai yang kamu ambil."     

"Hah? Kenapa?"     

"Ukurannya terlalu kecil."     

An Ge'er hampir tersedak mendengar kata-kata Bo Yan. Dia buru-buru menundukkan kepalanya untuk menutupi mulutnya.     

'Dia sangat sulit untuk dihadapi!'     

An Ge'er hanya memandang sekeliling tanpa memilih, dia merasa sedikit tertekan.     

'Tidak! Jika Bo Yan tidak menggunakannya, lalu bagaimana jika aku... 'tertembak'?'     

Memikirkan itu, An Ge'er langsung mendorong Bo Yan untuk pergi ke tempat barang itu.     

Bo Yan menurut dengan ekspresi acuh tak acuh, seluruh tubuhnya menampilkan aura yang sombong dan arogan, tetapi juga tampak anggun.     

'Bagaimana bisa seseorang diam-diam mengambil TT di depan begitu banyak orang seperti ini?'     

An Ge'er tidak berdaya… 'Kenapa tadi aku mengembalikan semuanya?!'     

Itu semua benar-benar membingungkan, An Ge'er seperti sedang terlibat masalah.     

Setelah diam-diam memilih sebentar, An Ge'er tersipu dan memilih ukuran terbesar. Mereka akhirnya membayar dan selesai berbelanja.     

Namun, masalah itu ternyata belum selesai. Sampai keduanya berada di mobil, Bo Yan tiba-tiba bertanya dengan tenang sambil mengemudi, "Ternyata kamu suka memakai yang berwarna?"     

"...." Mata An Ge'er berkedut.     

Setelah beberapa lama, dia terbatuk dan akhirnya angkat bicara. Suaranya rendah, tetapi menunjukkan sedikit ketidakpuasan, "Kenapa? Suka bagaimana? Aku tidak menyukainya."     

An Ge'er bahkan lebih malu ketika dia selesai berbicara.     

'Apa yang aku pikirkan tadi? Aku bahkan mengambil yang berwarna…'     

"Lalu, warna apa yang kamu suka?"     

"Apa yang sedang kamu lakukan?"     

Bo Yan mengalihkan pandangannya untuk memberikan tatapan penuh makna kepada An Ge'er, "Bagaimana menurutmu?"     

'Tentu saja aku menginginkanmu…'     

'Apakah dia ingin berpura-pura bingung lagi? Bukankah sudah janji malam ini?'     

An Ge'er tersipu dan mengalihkan pandangan, lalu berkata dengan santai, "Hitam."     

Bo Yan mengaitkan bibirnya, tersenyum misterius, "Apakah kamu tidak tahu bahwa warna itu tidak ada?"     

An Ge'er sedikit terkejut. Berpikir bahwa Bo Yan mungkin sedang membodohinya, dia mengeluarkan kotak itu dan melihat kemasan luarnya untuk meneliti.     

"Eh? Kenapa tidak ada warna hitam?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.