Menjalin Cinta Dengan Paman

Paketnya Ternyata...!!!



Paketnya Ternyata...!!!

0Begitu puntung rokok An Gucheng jatuh ke tanah, suara Ibu An datang dari belakang, "Siapa yang mengirim paket pada hari seperti ini?"     

Pada saat yang bersamaan, mobil pengirim paket berhenti. Seorang kurir yang mengenakan topi mengeluarkan sebuah paket dari belakang. Sambil berjalan mendekat, dia menurunkan pinggiran topinya dan berkata dengan suara rendah, "Ini paket Anda, silakan menandatanganinya."     

Ibu An menerima paket itu setelah menandatangani laporan penerima. Paket itu dibungkus dengan sebuah kotak yang tidak berat atau ringan.     

Ibu An memegangnya, lalu bertanya kepada Ayah An, "Apa isinya? Siapa yang mengirimnya?"     

Seketika, wajah Ayah An menjadi tegang. Dia mengucapkan beberapa patah kata, "Tidak ada nama pengirimnya."     

Kurir yang telah masuk ke dalam mobil pengiriman melepas topinya. Seringai aneh tersungging dari sudut bibirnya. Penampilannya tidak asing, dia adalah petugas kebersihan yang menguping pembicaraan An Ge'er dan An Ruxue!     

Sementara itu, Ibu An menggoyang-goyangkan tangannya dengan tidak jelas setelah mendengarkan kata-kata suaminya. Kini, keduanya saling memandang dan mulai menyadari sesuatu.     

Ibu An buru-buru melemparkan paket itu ke tanah, napasnya menjadi lebih cepat.     

Paket itu berbentuk persegi panjang dengan lebar dan tinggi tiga puluh cm. Saat diguncang, terasa seperti di dalamnya masih ada ruang kosong dan sesuatu menabrak kotak kardus pembungkusnya. Tidak terlalu ringan atau berat.     

Saat memikirkan adegan berdarah hari itu dan melihat ukuran paket, ekspresi ketakutan melintas di mata Ibu dan Ayah An.     

'Ini… Ini tidak mungkin… Tidak mungkin…'     

'Kelihatannya seperti ada benda berbentuk bulat di dalam…'     

'Mungkinkah mereka membuat Xue'er menjadi... terbelah…?'     

Ibu An bahkan tidak berani memikirkannya lagi. Itu terlalu menakutkan dan berdarah.     

'Tidak! Xue'er pasti masih hidup dan sehat…'     

"Xiao Li, buka paket ini."     

Penjaga yang mendengar perintah itu pun segera mendekat, meletakkan pistol, dan berjongkok untuk membuka paket.     

Ibu An berjalan pelan ke samping suaminya. Dia melingkarkan satu tangan di dada dan menutupi mulutnya dengan tangan yang lain. Wanita paruh baya itu benar-benar takut akan melihat sesuatu dan berteriak ngeri… Bahkan sekarang, ujung jarinya sudah gemetar.     

Detik berikutnya, Ibu An memalingkan wajahnya karena tidak berani melihat.     

Setelah paket itu akhirnya terbuka, penjaga tertegun sejenak ketika melihat apa yang ada di dalamnya. Dengan suara bergetar dia berkata, "Ketua… Ini, ini…"     

Ayah An pun langsung tercengang dan ekspresi wajahnya menjadi sangat buruk.     

Suara bising di luar kemudian mengejutkan orang-orang yang ada di di rumah itu. Kakek dan Nenek An pun berjalan keluar dengan ekspresi kuyu dan kebingungan.     

Melihat isi paket berupa sebuah wadah bundar berisi cairan berwarna merah darah di tanah, Kakek pun langsung mengerutkan keningnya.     

"Apa itu?!"     

Ibu An menahan rasa takutnya dan berbalik, lalu dia melihat sesuatu yang tidak seperti bayangannya. Meskipun begitu, melihat apa yang ada di tanah, dia juga terkejut.     

Isi kotak itu adalah wadah bundar transparan dengan penyumbat di tengahnya yang memblokir agar tidak keluar.     

Itu adalah cairan berwarna merah cerah seperti darah…     

Apa pun yang ada di dalamnya, itu jelas bukan pertanda baik.     

Kakek An yang tidak melihat insiden berdarah beberapa hari lalu secara langsung pun berjalan dengan cepat. Menatap wajah putranya, dia sudah menyadari bahwa barang itu dikirim oleh orang-orang yang telah menculik cucunya.     

Dia membungkuk dan mengambil wadah bundar berisi cairan berwarna merah darah itu. Kemudian, dia menemukan bahwa terdapat serangkaian kata yang ditempelkan di atasnya.     

"Papa, apa yang kamu lihat?"     

"Cairan apa itu? Apakah itu darah? Apakah Xue'er kita…" Ibu An bertanya kemudian, tiba-tiba tersedak dan tidak bisa bertanya lagi.     

Wajah lelaki tua itu sangat buruk. Saat ini, pembuluh darah biru di punggung tangannya berdenyut pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.