Menjalin Cinta Dengan Paman

Kisah Penyihir Tua yang Kejam dan Pangeran



Kisah Penyihir Tua yang Kejam dan Pangeran

0Setelah mengatakan itu, Xia Qiqi dan An Ge'er menemukan tempat untuk duduk.     
0

Namun tanpa diduga, Xu Taijing ternyata juga duduk dan itu tepat di seberang mereka!     

"Hei, apa kamu benar-benar ingin mati? Melihatmu duduk dan makan di sini membuatku langsung kenyang!" Xia Qiqi membanting meja dan mengutuk.     

Xu Taijing tersenyum sinis, dia menatap An Ge'er yang sedang makan dengan tenang dan berkata, "Lihatlah dia yang seorang bintang, lalu lihatlah dirimu sendiri. Kalian berdua sama-sama wanita, tetapi mengapa perbedaannya begitu besar?"     

"Menurutku… Apa kamu sedang ingin ditampar? Memangnya kenapa dengan diriku? Mau aku memukul orang atau marah-marah, itu semua terserah aku!" Xia Qiqi benar-benar ingin menamparnya sampai mati.     

An Ge'er mengangkat kepalanya tanpa tergesa-gesa, lalu melirik Xu Taijing. Sudut bibirnya terangkat sedikit, seperti senyuman tapi bukan senyuman.     

Itu adalah ekspresi yang benar-benar berarti.     

'Anak ini selalu menghantui Xia Qiqi, mungkinkah dia benar-benar ingin balas dendam?!'     

An Ge'er merasa bahwa semakin dia melihatnya, adegan itu menjadi semakin tidak menyenangkan...     

Melihat Xia Qiqi marah, Xu Taijing menjadi lebih sombong. Dia mengangkat alisnya ke arah An Ge'er sambil berkata, "Ayo, An Ge'er, aku akan menceritakan sebuah kisah."     

"Hah? Cerita apa?" An Ge'er mengangkat alisnya dan bertanya.     

"Ini adalah cerita tentang seseorang yang selalu mengutuk dan akhirnya mati. Ck, orang ini selalu mengutuk, terkadang itu sangat fatal."     

Xu Taijing mengerutkan keningnya dua kali, lalu menggelengkan kepala.     

Sebenarnya, Xu Taijing sosok yang populer di kalangan mahasiswa baru kampus mereka. Sedangkan An Ge'er adalah aktris yang populer. Jadi, interaksi mereka itu menarik banyak perhatian dari sekitarnya.     

An Ge'er pun segera menajamkan telinganya dan mendengarkan.     

Sementara itu, Xia Qiqi yang sedang makan menjadi semakin cemberut. Dia mengangkat kepalanya dan memelototi anak laki-laki di depannya itu dari waktu ke waktu.     

"Dahulu kala, ada seorang penyihir tua kejam yang melakukan sihir pada seorang pangeran. Pangeran itu hanya bisa berbicara satu kata dalam setahun. Dia memiliki seorang gadis yang dicintainya. Pangeran tutup mulut selama tiga tahun hanya untuk berbicara untuk gadis itu. Hanya untuk mengatakan, aku mencintaimu."     

Berbicara tentang ini, Xu Taijing berhenti sejenak. Sambil menatap Xia Qiqi dia melanjutkan, "Pada akhirnya, tiga tahun berlalu dengan lancar. Sang pangeran buru-buru menerobos pintu, tapi dia tiba-tiba tersandung. Pangeran pun berseru—"     

"Ah sialnya aku!"     

"Pfft—!"     

"Pfft—!"     

An Ge'er sudah siap mendengar apa pun yang akan terjadi dalam cerita itu, tetapi ada orang-orang di sekitar mereka yang juga mendengarkan. Mereka sedang mengisi mulutnya dengan makanan, akibatnya ketika mendengar itu, mereka mendengus dan menyemburkan semua dari mulutnya!     

Begitu pula dengan Xia Qiqi. Meskipun dia berpura-pura tuli dan menikmati makanannya, tetapi dia tidak siap untuk mendengar itu. Alhasil, dia pun menyemburkan semuanya ke wajah Xu Taijing.     

Xu Taijing menegang sesaat, lalu muncul seringai di wajahnya.     

Pada saat yang sama, bulu matanya yang terkena cipratan sup dan nasi juga bergetar samar dan sudut matanya berkedut.     

An Ge'er tidak tersenyum ketika mendengar cerita itu, tetapi dia tidak bisa menahan tawa ketika melihat ekspresi Xu Taijing.     

Xia Qiqi menggerakkan sudut mulutnya. Dia merasa sangat kesal dan terbatuk ringan. Detik berikutnya, dia menyeka mulutnya seolah-olah baik-baik saja, lalu berdiri dan menarik lengan baju An Ge'er sambil bergumam, "Cepat, sudah waktunya kita pergi! Jangan makan lagi!"     

Saat mereka beranjak pergi, An Ge'er dengan ramah menyerahkan tisu lagi pada Xu Taijing dan berkata pelan, "Maaf… Sebaiknya lain kali jangan memprovokasi dia."     

Pasalnya kalau tidak, Xia Qiqi mungkin akan membuat Xu Taijing sengsara lain kali.     

Saat melihat kedua sosok itu, tatapan mata Xu Taijing tampak dalam dan tidak dapat dijelaskan.     

'Huh? Jangan memprovokasi?!'     

Sekarang Xu Taijing merasa telah diprovokasi dan dia tidak akan berakhir seperti itu.     

'Gadis busuk ini telah berutang padaku! Ini lebih dari sekadar memukul, memarahi, dan menyemburku dengan nasi!'     

Xu Taijing ingin membuat Xia Qiqi membayar dua kali lipat!     

Kemudian tiba-tiba—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.