Menjalin Cinta Dengan Paman

Kejutan Bo Yan untuk An Ge’er!



Kejutan Bo Yan untuk An Ge’er!

'Aku pernah melihatnya, 'kan?'     

Saat Bo Yan mendengar itu, ekspresi wajahnya menjadi semakin buruk dengan bibirnya yang tipis mengerucut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya menjelaskan, "Kamu terlalu muda saat itu, jadi kamu lupa. Ini sangat normal!"     

Namun saat ini, An Ge'er tidak percaya sama sekali, "Lalu mengapa aku tidak bisa mengingat kenangan tentangnya sama sekali?"     

An Ge'er hanya merasa bahwa ingatannya dimulai pada tahun tertentu ketika dia masih kecil. Jika dia mencoba mengingat kembali ke masa lalu, dia tidak dapat mengingat apa pun. Seolah-olah, itu kosong!     

'Ini tidak normal…'     

Bo Yan menghela napas tak berdaya, menyeka air matanya, kemudian berkata dengan hati-hati, "Gadis kecil, ini sudah larut malam… Kita memiliki sesuatu untuk dilakukan besok pagi, mengapa kita tidak beristirahat lebih awal? Jangan memikirkan hal-hal seperti itu untuk saat ini. Tidurlah, semuanya akan berlalu."     

Suara Bo Yan tenang dan dalam, seolah-olah dia memiliki kemampuan untuk menyihir saraf orang.     

Entah mengapa, An Ge'er pun tidak punya pilihan selain menganggukkan kepalanya. Detik berikutnya, dia berbaring sambil memegang erat tangan Bo Yan. Dai menolak untuk melepaskannya.     

Melihat An Ge'er yang masih terlihat gugup dan ketakutan, Bo Yan menghela napas dalam hatinya. Dia melepas gaun tidurnya, menundukkan kepalanya, dan mencium gadis itu secara perlahan.     

Bo Yan tidak tega melihat An Ge'er yang sangat memikirkan hal itu hingga terbawa mimpi.     

Detik berikutnya, dia berbaring menyamping. Lalu dia menundukkan kepalanya, dan mulai mencium bibir An Ge'er...     

Bo Yan menjilat dan menciumnya dengan lembut, dia mengambil kesempatan saat bibir gadis itu terbuka sedikit… Dia langsung menyerbu, mengaitkan lidah kecilnya, dan berlama-lama melakukan hal itu.     

Telapak tangan besar Bo Yan mulai berpindah dari punggung ke pinggang kecil An Ge'er. Gerakannya terus menyebar dan akhirnya... menyentuh sesuatu yang cukup berisi.     

Bo Yan tidak ingin melakukan itu pada An Ge'er malam ini.     

Namun, dia berpikir An Ge'er akan larut dalam ketakutan dan kegelisahan sampai kesulitan melewati malam itu. Jadi, sekarang dia harus menggunakan cara yang penuh kasih untuk mengalihkan perhatiannya.     

Bo Yan melakukan itu agar An Ge'er menjadi lebih rileks.     

Terbukti secara ilmiah, itu adalah cara terbaik untuk mengurangi stres.     

Tepat sebelum memulai, Bo Yan memikirkan TT yang dia beli di supermarket sebelumnya. Benda itu ada di laci, tetapi setelah ragu-ragu sejenak, dia memutuskan untuk tidak mengeluarkannya.     

Entah apa yang dipikirkan Bo Yan…     

Mungkin dia berpikir melakukan itu tanpa menggunakan penghalang akan benar-benar mengurangi jarak mereka.     

Kali ini, Bo Yan sangat lembut… Lembut tetapi kuat.     

Kegiatan panjang itu membuat An Ge'er sangat kelelahan. Setelah hampir dua jam, Bo Yan membawanya ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu mereka tertidur dengan nyenyak.     

***     

Keesokan harinya.     

An Ge'er membuka mata dan merasa bingung. Dia seperti tidak tahu hari apa itu…     

Pasalnya, dia melihat seorang pria tampan mengenakan jas armani hitam, kemeja putih, dan dasi sederhana yang terlihat mewah, elegan serta menawan. Penampilan Bo Yan luar biasa rapi!     

"Paman, apa yang akan kamu lakukan?"     

An Ge'er duduk lalu menopang dagunya dengan lengan. Namun begitu dia melakukan itu, selimut tipis yang menutupi dadanya terjatuh dan dia dengan cepat menariknya kembali karena terkejut. Wajahnya langsung bersemu merah.     

An Ge'er masih agak bingung sekarang.     

Bo Yan datang, membungkuk, membelai rambut hitam halusnya dengan telapak tangan yang besar, lalu menjatuhkan ciuman di dahinya.     

Detik berikutnya, suara dan kata-kata yang tidak akan pernah dilupakan An Ge'er dalam hidupnya terdengar…     

Elegan dan menawan.     

Seketika, seolah ada guntur yang menggetarkan hati dan tulang An Ge'er.     

Bo Yan membuka bibir tipisnya dengan ringan dan berkata, "Ge'er, kita akan... mendapatkan surat nikah."     

An Ge'er benar-benar tercengang.     

'Apa?...'     

'Apa?!'     

'Paman akan membawaku… mendapatkan surat apa?'     

"Pa, Paman..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.