Menjalin Cinta Dengan Paman

Cuci Otak Fu Jiu untuk Menghentikannya Menyukai Mullen



Cuci Otak Fu Jiu untuk Menghentikannya Menyukai Mullen

0Jadi, Fu Jiu selalu merasa bahwa dia pasti bisa bermain saat bersama Mullen. Sedangkan Su Chen...     
0

Sepertinya pria itu bahkan tidak memikirkannya.     

Tetapi jika itu baru kemungkinan, maka mungkin ada kemungkinan lainnya. Selama Fu Jiu bertingkah gila, bisa jadi Su Chen selalu memperhatikannya dalam diam.     

'Adegan seperti itu…'     

'Ck, ck, ck…'     

Memikirkan hal itu, Fu Jiu merasa sangat bahagia dan lucu.     

Dia memang menyukai Mullen, tetapi dia juga tahu bahwa Mullen tidak menyukainya. Jika tidak, pria itu tidak akan tetap acuh tak acuh.     

An Ge'er bertanya, "Mungkinkah Mullen gay?"     

Fu Jiu menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Orang Jerman seharusnya tidak, 'kan?"     

"Apa maksudmu orang Jerman seharusnya tidak? Ada gay di setiap negara. Itu hanya perasaanmu. Lagi pula, orang Jerman selalu membuat depresi dan membosankan. Dan… beberapa di antaranya sangat mesum," kata An Ge'er padanya pelan.     

Sebenarnya, An Ge'er mengatakan itu dengan sengaja. Dia ingin sedikit mengganggu emosi Fu Jiu.     

An Ge'er masih memikirkan kejadian beberapa waktu yang lalu di ruang obrolan, saat Fu Jiu lupa mematikan suaranya. Saat itu, percakapan antara dia dan Su Chen yang tanpa sengaja didengar oleh anggota kelompok yang lain benar-benar penuh dengan suasana bergairah.     

Memikirkan perasaan Xia Qiqi, An Ge'er masih berharap bahwa Fu Jiu benar-benar bisa bersama dengan Su Chen. Tentu saja, jika itu memungkinkan.     

Cara itu akan membuat Xia Qiqi mau tak mau menyerah atas perasaannya.     

Adapun tentang Mullen… Entah mengapa An Ge'er tetap merasa bahwa Fu Jiu akan lebih cocok jika bersama Su Chen.     

Siapa Su Chen? Dia adalah pria yang sangat An Ge'er sukai.     

Baginya, selain Bo Yan yang menjadi nomor satu, Su Chen adalah nomor dua.     

Fu Jiu tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat An Ge'er berbicara buruk tentang orang Jerman.     

"Apa maksudmu? Kamu tidak menyukai Mullen? Padahal dia sangat baik. Dia tampan dan merupakan sosok yang baik, tetapi kepribadiannya memang sedikit membosankan."     

An Ge'er tidak ingin hubungan Fu Jiu dan Mullen menjadi lebih baik saat ini. Jadi, dia memikirkan berbagai hal untuk, paling tidak, sedikit merusaknya.     

Matanya berkedip beberapa saat, lalu dia berkata, "Jangan hanya melihat permukaannya begitu saja! Apakah kamu tahu kisah 'Putri Tidur' dari Jerman?"     

"Putri Tidur dikutuk oleh penyihir tua. Pangeran memotong duri untuk menyelamatkan sang putri dan menciumnya. Kemudian, mereka berdua hidup bahagia bersama selamanya. Cerita yang begitu indah dan bahagia, 'kan?" Fu Jiu menunjukkan rasa kagum saat berbicara .     

Namun, kehidupan yang bahagia hanya bisa muncul dalam dongeng. Pada kenyataannya, sebagian besar tidak dapat terjadi dengan begitu mudah.     

Tiba-tiba, An Ge'er menatap Fu Jiu tak berdaya. Begitu mendengar apa yang wanita itu katakan, dia menggelengkan kepala sambil berkata, "Ternyata kamu tidak tahu, ya? Kisah 'Putri Tidur' yang sebenarnya tidak seperti itu."     

"Hah? Memangnya bagaimana?"     

"Baiklah, dengarkan aku, kau akan tahu betapa mesumnya orang Jerman," kata Ge'er untuk menjelekkan Mullen sekali lagi. Namun, dia juga hampir menjelekkan seluruh negeri itu. Semoga tidak ada yang mendengarnya!     

"Kisah 'Putri Tidur' lahir di Eropa abad pertengahan. Kebiadaban Abad Pertengahan muncul tidak dapat dihentikan. Wabah menyebar, penyihir tua mengutuk Putri Tidur… Pangeran memang pergi ke pegunungan untuk memotong duri dan memberikan ciuman untuk membangunkannya, tetapi kenyataannya…"     

An Ge'er berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Putri Tidur tidak terbangun oleh ciuman itu. Pangeran hidup bersamanya untuk waktu yang lama. Setelah Putri Tidur hamil, barulah dia terbangun. Saat itu, penyamaran Pangeran terbongkar. Ternyata dia hanyalah seorang necrophilia yang mesum."     

Begitu kebenaran dari dongeng itu terungkap dari mulut An Ge'er, tidak hanya Fu Jiu, bahkan orang-orang yang lewat di sekitar mereka dan tak sengaja ikut mendengarkan pun terkejut.     

Mereka memandang An Ge'er dengan aneh.     

'Sial! Dongeng yang indah tidak seharusnya seperti ini!'     

"Jadi, sebagai orang Jerman, Mullen juga pasti memiliki darah Jerman cabul itu. Coba bersihkan lagi penglihatanmu, tidakkah ada orang lain di sekitarmu? Buka matamu!"     

An Ge'er menatap Fu Jiu dengan ekspresi wajah yang ketakutan. Namun diam-diam, dia merasa bahagia di dalam hatinya dan merasa harus terus memengaruhinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.