Menjalin Cinta Dengan Paman

0Tepat ketika Fu Jiu hendak pergi, Su Chen meraih lengannya. Sentuhan halus yang jatuh ke tangannya itu membuatnya sedikit terkejut.     

Kemudian, Su Chen membungkus tubuh Fu Jiu dengan handuk pantai tipis. Jari-jarinya yang ramping bergerak gesit. Setelah beberapa saat, handuk itu sudah berubah menjadi gaun dengan gaya bosnia.     

Fu Jiu tercengang, 'Kenapa? Kenapa dia memakaikan ini untukku?'     

"Kamu ingin mengenakan pakaian dalam itu untuk menangkap seseorang?" Su Chen mengerutkan kening padanya dan menjawab pertanyaan di hatinya dalam satu kalimat.     

Ketika Fu Jiu mendengar itu, dia merasa ada sesuatu yang salah.     

'Benar, aku masih mengenakan bikini. Bagaimana aku bisa melakukan hal yang kejam seperti itu?'     

'Sangat tidak senonoh!'     

Pemikirannya jelas searah dengan pemikiran Su Chen. Pria itu dengan cepat melirik dadanya yang lembut, berbalik, lalu berkata dengan ringan, "Kamu tidak takut berjalan telanjang?"     

Saat kalimat itu selesai diucapkan, Su Chen sudah berjalan menuju Laura.     

Rong Bei menyaksikan adegan itu dan mau tak mau menarik ujung bibirnya menjadi senyuman yang penuh makna. Lalu, dia meregangkan pinggangnya dan berkata dengan nada ceroboh, "Baiklah, hal semacam ini biar aku saja yang melakukannya. Kalian tetaplah di sini!"     

Meskipun An Ge'er ingin menangkap wanita itu dan menanyakan siapa dia serta mengapa ingin membunuhnya, tetapi dia cukup tercengang melihat tindakan Su Chen kepada Fu Jiu. Saat itu juga, dia menyadari ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan.     

Su Chen memilih pakaian renang yang tertutup untuk Fu Jiu, tetapi gadis itu menolak. Jadi, dia membeli handuk pantai dan akhirnya membuatkan gaun dengan itu di tubuh Fu Jiu.     

'Hmm…'     

'Apakah ini berarti dia tidak ingin pria lain melihatnya?'     

Namun, Su Chen juga sangat mengkhawatirkan An Ge'er.     

'Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah ini hanya ilusiku? Atau… Apakah ini karena Su Chen memang pria yang terlalu hangat?'     

An Ge'er tidak bisa menebak.     

***     

Laura sedang berjalan kembali ke mobil untuk memanggil seseorang. Awalnya, dia ingin memarahi seorang pengawal. Namun saat melihat dua pria tampan berkualitas tinggi berjalan ke arahnya, dia berubah pikiran.     

'Orang-orangku ada di sekitar, apa yang bisa mereka lakukan terhadapku?'     

'Mereka tidak akan bisa menggangguku!'     

Jadi pada saat ini Laura sengaja berhenti, melihat Su Chen dan Rong Bei mendekat, lalu membusungkan dadanya tanpa sadar.     

"Dadanya sangat kecil," Rong Bei melirik sosoknya dengan ekspresi biasa dan datar. Namun, beberapa kata keluar dari mulutnya.     

Su Chen lalu berkata, "Dan tidak punya otak."     

Laura memiliki keinginan untuk berhubungan dengan dua pria tampan itu secara bergantian, tetapi dia tidak ingin tidak disukai luar dan dalam.     

"Hai, orang-orang tampan, apakah kamu mencariku? Ada apa?"     

Rong Bei melihat ke samping, lalu berkata dengan nada dingin dan ceroboh, "Keluarkan ponselmu."     

Dia langsung meminta ponsel Laura tanpa omong kosong.     

'Beraninya memotret kami secara diam-diam!'     

Saat berbicara, mata Rong Bei yang panjang dan sipit bahkan tidak memandang Laura. Seolah-olah, dia merasa bahwa melihat wanita itu sekali lagi akan mencemari matanya.     

"Kalian ingin ponsel?"     

Sudut bibir Laura tersenyum entah mengapa. Tiba-tiba, dia melakukan gerakan yang membuat pupil mata Rong Bei dan Su Chen mengecil.     

Laura membuka bra di dadanya, memasukkan ponselnya ke dalamnya, dan tersenyum kepada mereka, "Kalau mau, ambil sendiri."     

Begitu suaranya terdengar, Su Chen langsung membuang muka. Dia menepuk bahu Rong Bei dan berkata dengan ringan, "Ini hanya seorang wanita dan ponsel, aku akan menyerahkannya padamu. Aku akan kembali lebih dulu."     

Mata Rong Bei berkedut.     

'Apa maksudnya?!'     

'Bagaimana mungkin aku menyentuh payudara wanita lain di depan An Ge'er?!'     

'Sial!'     

'Jika dia tidak mau, apakah aku bersedia melakukan hal seperti ini?!'