Menjalin Cinta Dengan Paman

Ini Adalah Kehamilan Palsu



Ini Adalah Kehamilan Palsu

0'Apakah dia khawatir tentang kondisi tubuhnya?'     

'Apakah dia khawatir tentang kemungkinan adanya anak di perutnya?'     

Bo Yan diam-diam mengikuti An Ge'er karena khawatir. Namun, aura dingin tanpa disadari muncul dari sekujur tubuhnya.     

Sebenarnya, An Ge'er tidak berencana untuk pergi ke rumah sakit secara diam-diam seperti itu. Namun setelah turun dari mobil Bo Yan, dia tiba-tiba merasa aneh. Jadi untuk mencegah pikiran liar muncul, dia mendapatkan ide itu.     

Bo Yan mengikuti taksi yang dinaiki An Ge'er, mengawasi gadis itu memasuki... rumah sakit.     

Saat ini, Bo Yan mengerutkan kening dan ekspresi wajahnya sangat serius.     

'Dia sudah menebak di lubuk hatinya…'     

'Jika dia berpikir bahwa perutnya benar-benar tidak nyaman, mengapa dia menghindar dan menyelinap untuk melakukan pemeriksaan sendiri?'     

Bo Yan yakin bahwa An Ge'er juga sudah menduga bahwa dia mungkin hamil.     

Namun, gadis itu sepertinya tidak ingin Bo Yan tahu.     

Tiba-tiba, hati Bo Yan terasa berat. Mata yang sipit dan jernih sedikit terkulai, membuat orang lain tidak bisa menebak dengan jelas bagaimana perasaannya saat ini.     

Setelah beberapa saat, Bo Yan tiba-tiba turun dari mobil dan langsung pergi memasuki rumah sakit. Namun, dia tidak pergi menemui An Ge'er…     

Bo Yan masuk diam-diam, dia hanya ingin memastikan ke mana tujuan An Ge'er.     

'Apakah dia benar-benar pergi ke departemen kebidanan dan kandungan? Apakah dia benar-benar memeriksa untuk melihat apakah dirinya hamil?'     

Tentu saja, faktanya memang seperti apa yang dia pikirkan.     

Gadis kecilnya itu mengenakan masker, rambutnya terurai dan menutupi sebagian wajahnya dengan rapat. Meskipun begitu, Bo Yan masih bisa mengenali sosok yang saat ini sedang membawa urinnya untuk diperiksa itu.     

Bo Yan tidak mengikuti lebih jauh dan langsung keluar. Dia menunggu di mobil, di luar rumah sakit. Jari-jarinya yang ramping bertumpu pada roda kemudi, sesekali meremas tangannya dengan ringan dan tenang.     

Menghadapi hal seperti itu, Bo Yan sebenarnya merasa depresi. Dia cemas dan khawatir karena belum mengetahuinya dengan jelas.     

Bo Yan mengakui bahwa dirinya egois karena diam-diam menginginkan hal itu selama ini. Dia ingin mengikat An Ge'er lebih kuat dengan memiliki anak bersama. Kondisi itu akan membuat An Ge'er semakin tidak bisa meninggalkannya.     

Selain itu, Bo Yan sendiri sebenarnya juga ingin cepat-cepat menjadi seorang ayah.     

Namun karena An Ge'er belum siap, dia sengaja menyimpan mimpinya itu dan mengabaikan identitas serta usianya saat ini. Itu salahnya. Dia benar-benar tidak bisa menyalahkan An Ge'er untuk hari itu…     

Saat ini, Bo Yan dibuat risau dengan berbagai pertanyaan di dalam benaknya.     

'Jika memang hamil, apa yang ingin dilakukan An Ge'er? Mungkinkah... dia benar-benar tega... menggugurkannya?'      

Bo Yan tidak berani memikirkannya lebih jauh.     

Sejak awal, itu memang kesalahan Bo Yan sendiri.     

Namun jika ternyata An Ge'er benar-benar hamil, dia pasti akan membujuknya untuk menerima anak itu dan membesarkannya bersama-sama.     

***     

An Ge'er yang sudah tiba di rumah sakit buru-buru menyelesaikan prosedur pemeriksaan dan langsung mencari dokter untuk mendapatkan penjelasan.     

Sebelum itu, An Ge'er sudah membuat beberapa rencana untuk berjaga-jaga. Namun, kata-kata yang keluar dari mulut dokter mengejutkannya secara tak terduga!     

Saat dokter menunjukkan hasil tes, An Ge'er secara langsung dan terus terang bertanya apakah dia hamil.     

Dokter itu pun mengangkat alisnya sedikit, lalu menjelaskan, "Hamil? Anda tidak hamil. Menurut situasi Anda, itu adalah reaksi kehamilan palsu."     

'A, apa?!'     

'Aku tidak hamil?!'     

Begitu kata-kata itu terdengar, An Ge'er tiba-tiba merasa lega seolah-olah sebuah batu besar yang memberatkan hatinya telah dijatuhkan. Ternyata, semua kekhawatirannya itu tidak perlu.     

Sekarang, An Ge'er sangat bersyukur karena memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dengan cepat. Kalau tidak, mungkin dia akan menjadi sangat depresi.     

Setelah itu, An Ge'er bertanya dengan santai, "Kehamilan palsu? Apa maksudnya, Dok?"     

"Kehamilan palsu adalah sejenis reaksi fisik yang disebabkan oleh kondisi psikologis bahwa Anda selalu dapat menantikan kehadiran seorang anak, atau secara khusus mengkhawatirkan kehadiran seorang anak. Reaksi ekstrem tersebut disebabkan oleh pikiran psikologis…" Dokter itu menjelaskan dengan serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.