Menjalin Cinta Dengan Paman

Apakah Dia Akan Muncul Begitu Saja?!



Apakah Dia Akan Muncul Begitu Saja?!

0Seolah-olah, Bo Yan bertanya kepadanya dalam diam.     

'Siapa sebenarnya kamu?'     

'Mengapa ada begitu banyak hal tentangmu yang tidak kuketahui, An Ge'er?'     

An Ge'er tidak tahu bagaimana menghadapinya. Namun, itu tidak membuatnya berhenti memikirkan Bo Yan.     

Dia merindukan pria itu.     

Saat ini, An Ge'er berjalan ke jendela untuk melihat pemandangan yang ada di luar.     

Dia tidak tahu mengapa dia berdiri di sana, tetapi dia sepertinya ingin melihat langit malam. Dalam hati, An Ge'er bertanya-tanya apakah Bo Yan juga sedang melihat langit? Apakah pria itu juga merindukannya?     

An Ge'er menundukkan kepalanya, menyapu pemandangan di bawah untuk melihat apakah ada sesuatu yang... tidak biasa.     

Hanya saja, ketika dia melihat ke bawah, tubuhnya tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut.     

Saat itu sudah larut malam, tetapi masih terlihat beberapa pemuda pengangguran atau pecandu alkohol yang mabuk dan berkeliaran di jalanan.     

Ada juga suara teriakan yang samar-samar terdengar.     

Namun, bukan itu bagian penting…     

Sesuatu yang membuat An Ge'er sedikit terkejut adalah sebuah mobil hitam yang diparkir di bawah lampu jalan.     

Jaraknya terlalu jauh sehingga dia tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi dia merasa mobil sport itu sangat familier.     

Pemandangan itu membuat An Ge'er teringat kembali dengan beberapa kenangan.     

Itu adalah saat perasaannya kepada Bo Yan terbongkar. Setelah Xu Wei melihat buku hariannya dan memberi tahu Bo Yan tentang itu, dia berlari dengan gugup, takut, dan malu. Kemudian, pamannya itu pergi untuk mengejarnya.     

Persis seperti itu… Di jalan, di bawah lampu jalan, Bo Yan muncul dengan pakaian kasual. Wajah tampan pria itu, tatapan matanya yang dalam, dan segala sesuatu tentangnya tersimpan di dalam hati An Ge'er.     

Itu seperti jejak yang tak terhapuskan, terukir dalam di tulangnya, jauh di dalam ingatannya.     

Saat An Ge'er memikirkan hal itu, dia melihat mobil hitam yang terparkir di bawah lagi dan merasakan sedikit keanehan di dalam hatinya.     

'Paman… Apakah dia akan datang mencariku?'     

'Apakah aku benar-benar harus menyelesaikan semua ini terlebih dahulu agar bisa bertemu dengannya?'     

An Ge'er merasa sedikit kecewa.     

Ketika dia melihat mobil itu lagi, dia sadar bahwa meskipun mobil itu terasa begitu familier tapi itu jelas bukan milik Bo Yan.     

'Bagaimana dia bisa muncul di sini dalam keadaan seperti itu?'     

An Ge'er akhirnya memutuskan untuk tidur, tetapi dia pergi ke kamar mandi lebih dulu.     

Ketika akan keluar, An Ge'er tiba-tiba teringat dengan suasana sepi dan menakutkan di koridor sebelumnya. Bayang-bayang tentang sesuatu yang seolah sedang menatap punggungnya dari lorong gelap itu pun muncul…     

'Kenapa aku sangat tidak normal akhir-akhir ini?'     

'Bahkan pola makan dan tidurku juga berantakan!'     

An Ge'er berusaha untuk tidak memikirkannya, dia perlahan membuka pintu ruang istirahat.     

Lorong itu masih sepi dan kosong.     

Setelah lampu indikator rusak akibat tembakan Rong Bei, hanya ada cahaya bulan temaram yang diproyeksikan dari jendela lorong. Jadi, tempat itu tetap terasa gelap bagi An Ge'er. Hanya orang-orang yang tinggal lama di kegelapan yang bisa samar-samar melihat dalam keadaan seperti itu.     

Saat ini, An Ge'er sepertinya merasa ada kebisingan di ujung koridor.     

'Apa itu?'     

An Ge'er tidak tahu, tetapi dia perlahan-lahan mendekat ke sana dengan pistol di tubuhnya.     

Dia terus berjalan di koridor.     

"Apa ada orang di sana?"     

"Apakah ada orang di sana?"     

An Ge'er bertanya keras-keras. Namun, satu-satunya jawaban untuknya adalah gema, seolah-olah dia berbicara pada dirinya sendiri.     

Dia sudah berjalan cukup jauh dan sepertinya tidak ada apa-apa, An Ge'er tidak bisa menahan diri untuk tidak menghelakan napas lega dan berbalik.     

Namun ketika dia berbalik, dia sekilas melihat bahwa pintu keluar tangga di sisi koridor tampak bergetar.     

Seketika, An Ge'er terkejut dan ingin langsung pergi dari sana. Namun detik berikutnya, udara dingin menerpa di belakangnya—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.