Menjalin Cinta Dengan Paman

Fu Jiu mengatakannya lagi dengan suara lembut, dia juga tersenyum hangat. An Ge'er yang melihat itu dari samping diam-diam menggosok lengannya, tubuhnya mulai merindingnya.     

'Apa pelayan pijat memang seperti ini?'     

'Demi bisa masuk, dia bahkan menjual penampilannya…'     

Benar saja, pria itu membiarkan mereka masuk. Namun setelah masuk, pria itu tidak lancang seperti yang mereka bayangkan.     

Pria itu hanya melirik mereka lebih sering. Tampaknya, dia menjadi sedikit khawatir tentang sesuatu. Meskipun begitu, tentu saja dia tidak terlihat takut pada mereka.     

Alis An Ge'er terangkat, 'Mungkinkah dia memiliki seorang pacar dan takut pacarnya marah jika ketahuan memanggil layanan pijat?'     

Bagaimanapun, pelayan Filipina yang sebenarnya adalah seorang wanita tua.     

'Hanya saja jika memang tentang pacar… Mungkinkah itu Xu Wei?'     

Kemudian, pria asing itu menuju meja pijat di kamar mandi. Dia tengkurap dan siap untuk dipijat.     

Detik berikutnya, dia bertanya siapa yang akan memijatnya.     

An Ge'er langsung menatap Fu Jiu.     

Seketika, mata Fu Jiu pun berkedut dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa.     

'Apa maksudnya?'     

'Kenapa dia menatapku?'     

'Apakah pekerjaan yang seperti ini harus aku yang melakukannya?'     

Namun pada akhirnya, dia menoleh ke arah pria itu dan tersenyum, "Tuan, hari ini aku yang akan melakukannya."     

Bersamaan dengan itu, dia berjalan dan mulai bersiap.     

Apakah Fu Jiu benar-benar tahu tentang pijat ala Thailand? Tentu saja tidak. Dia hanya bisa mengingat-ingat pengalamannya sendiri saat sedang spa, lalu memijat pria itu dengan santai.     

Namun pada saat yang sama, dia juga menatap dan memberikan isyarat kepada An Ge'er.     

Jika dia tidak mau memijat pria asing itu, berarti dia harus melakukan hal-hal sulit lainnya.     

Fu Jiu sedikit khawatir. Bagaimana tidak? An Ge'er tidak punya pengalaman.     

Seharusnya ada orang lain di sana. Tugas mereka adalah menemukan beberapa bukti dan memasang kamera mini di kamar suite itu.     

Itu adalah kunci untuk menemukan bukti.     

An Ge'er meninggalkan kamar mandi, berpura-pura akan membersihkan kamar. Saat ini, akhirnya dia menemukan kesempatan yang cocok untuk melihat struktur seluruh ruangan.     

Ruangan suite itu besar dan memiliki segalanya.     

Selain pria asing yang sedang dipijat oleh Fu Jiu, An Ge'er yakin ada orang lain yang tinggal di sana. Pasalnya, pintu salah satu kamar terkunci rapat.     

Keterangan resepsionis menyatakan bahwa pada dasarnya mereka sudah berada di lokasi yang cocok dengan posisi Xu Wei.     

Jadi jika memang tidak ada kesalahan, ada kemungkinan 90 persen Xu Wei berada di dalam sana.     

Hanya saja, mereka tidak mencarinya sekarang. Mereka tidak akan mengejutkan ular itu.     

An Ge'er memasukkan serangga ke dalam pot berisi tanaman yang berharga dan subur tanpa bekas. Lalu untuk kamera mini… Dia mengerutkan kening, buru-buru mencari tempat yang cocok.     

Benda itu tidak bisa diletakkan terlalu rendah, seharusnya posisinya lebih tinggi.     

An Ge'er melihat sekeliling. Lalu akhirnya, matanya terkunci pada sepasang lukisan.     

Itu adalah lukisan bergaya Yunani kuno. An Ge'er naik ke atas bangku dan melepasnya diam-diam, kemudian membuat lubang tepat di salah satu mata gelap orang pada lukisan itu.     

Sangat tersembunyi dan hati-hati. Lubang kecil di mata itu menjadi tempat kamera mini.     

Kebetulan sekali, warnanya sangat cocok sehingga lukisan cat minyak itu tidak tampak berbeda setelah dipasang kembali.     

Setelah semuanya beres, An Ge'er secara tidak sengaja melihat... kunci kamar itu di atas meja!     

Jika memiliki kunci, mereka bisa bergerak bebas dan datang ke sana kapan saja.     

Tapi, bagaimana cara mengambil kuncinya?     

Tidak, tepatnya… Bagaimana cara mendapatkan kunci yang sama dengan yang itu?