Aku Adalah Suamimu
Aku Adalah Suamimu
Ji An'an menopang dagunya dengan satu tangannya, sambil mendengarkan ceramah profesor, dan mencatat di buku catatannya. Ia terus melamun sepanjang waktu, dan memandangi cabang-cabang pohon di luar jendela yang bertumbuh tunas baru.
Jadi, ia sudah menjadi seorang istri sekarang?
"Sana, Aku masih harus meminta bantuanmu mengenai pekerjaan Adik Sepupuku." ia mengeluarkan setumpuk sertifikat dari tas punggung, sertifikat bermain biola, piano, bahasa Inggris, dan lain-lain…
"Wah, dia begitu berbakat?" Sana membalik-balik sertifikat itu dan tampak sangat terkejut, "Cantik sekali, namanya Su Qianmo? Dia benar-benar seperti seorang putri!"
Ji An'an telah belajar di akademi swasta wanita bangsawan sejak kecil. Dengan adanya Gu Nancheng yang selalu di sebelahnya, ia juga seperti seorang putri kecil. Ia dilindungi oleh sekelompok pengawal kemanapun ia pergi. Tidak ada pria yang bisa mendekatinya. Dan ia tidak pernah keluar untuk bekerja paruh waktu!
…...
Di malam hari, di pintu masuk klub yang tampak remang-remang.
Pohon Platanus yang tinggi dan besar berdiri dengan tegak.
Mobil Bentley parkir di sisi jalan yang kecil dan sepi, tatapan mata Beiming Shaoxi tampak sangat tajam, ia mengingat ponselnya yang dipungut Ji An'an di sini, dan melihat ke arah kampus yang ada di seberang jalan.
Tiba-tiba seorang perempuan berambut seperti mie instan itu keluar dari dalam gedung kampus——
"Ji An'an, turunkan aku." Beberapa gadis berlari mengejarnya sampai ke tembok, dan mengangkat tangan mereka dengan marah.
"Hey mulut seperti cangkang kerang, sampai jumpa~" Ji An'an melambaikan tangannya seperti patung kucing keberuntungan.
"Kamu panggil aku apa?"Gadis terkemuka itu menghentakkan kakinya dengan marah, "Kepala Kimchi, berani-beraninya kamu merayu Tuan Yechen, aku tidak akan membiarkanmu pergi!"
Apa mungkin gadis-gadis ini sudah gila?
Beberapa kali, Beiming Yechen berlari ke arahnya dan berbicara dengannya. Dari mana orang melihatnya merayu?
"Jika kamu besok berani datang ke kampus, aku tidak akan membiarkanmu pergi!" wanita itu terus berbicara kasar padanya.
Ji An'an melompat kecil dan tiba-tiba jatuh ke pelukannya yang lebar.
Di bawah suasana senja, matahari pun mulai terbenam. Pria tampan dengan ekspresinya yang selalu terlihat dingin, ia seperti dewa dan memancarkan daya pikat yang sangat kuat!
Ini adalah Kampus bagian utara, jalanan yang ada di sana cukup kecil, jarang dilewati orang dan hanya ada beberapa pejalan kaki yang lewat.
Ketampanannya berada di taraf 100%.
Hati Ji An'an berdetak semakin kencang, seolah ia membuka lukisan cat minyak yang mewah…
Lalu orang-orang kerajaan dan bangsawan keluar dari lukisan itu.
Setelah melihat dengan jelas bahwa ia adalah Beiming Shaoxi, ia mengerutkan bibirnya dan melepaskan diri sembari berkata, Kenapa kamu di sini?"
"Apakah sikap Nona Ji memang selalu berbeda kepada setiap orang?"
"Kamu bukan Ayahku, tidak usah mengurusi aku!" Semua salah Beiming Yechen, ia sekarang menjadi musuh dari sekumpulan orang!
"Aku suamimu." Senyumannya terlihat liar dan nada suaranya terdengar sangat mendominasi.
"..."
Suara Ji An'an tersendat. Dan kenyataannya saat ini ia memang… benar-benar sudah menikah.
Beiming Shaoxi memegang lengannya, menariknya ke seberang jalan dengan wajah yang sangat tampan, lalu memasukkannya ke dalam mobil Bentley.
Tangan Beiming Shaoxi yang satu lagi… mengambil ponselnya dari kantong Ji An'an.
"Kamu… atas dasar apa kamu sembarangan merogoh kantong orang lain!"
Beiming Shaoxi membuka tampilan layar dengan sikapnya yang dingin dan menyadari bahwa layar itu terkunci. Kemudian ia pun melemparkannya pada Ji An'an dan mengatakan maksudnya, "Nomor telepon suamimu."
"..."
Ji An'an masih merasa asing dengan sebutan itu untuk sementara waktu.
"Jika kamu dalam masalah, langsung saja telepon aku." Beiming Shaoxi menatapnya dengan dalam, dan menelepon nomor ponsel Ji An'an.
Ji An'an mencibir dan ia pun langsung mengambil ponselnya, tetapi ia tetap tidak ingin menyimpan nomornya...
"Nona Ji." Aura berbahaya Beiming Shaoxi tiba-tiba muncul, "Jangan salahkan keadaan bila tidak ada yang menolongmu saat kamu dalam kesulitan."
"Sebelumnya aku bisa menjalani hidup dengan baik tanpamu!"
"Ini akan berbeda di masa depan, kamu sudah memiliki aku sekarang." nada suaranya sangat mendominasi dan sikapnya juga sangat dingin. Ia perlahan mengusap pipi Ji An'an dengan telapak tangan yang kasar. Bagaimana mungkin membiarkannya diganggu orang lagi?