Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ketulusan Permintaan Maafmu



Ketulusan Permintaan Maafmu

0

Pipi Ji An'an semakin memerah, jelas-jelas mereka belum melakukan apa-apa, tapi ia seperti bisa mencium aroma… 

Aroma yang intim, aroma yang biasa akan muncul setelah bercinta.

"Aroma tubuhmu ini sangat khas."

Beiming Shaoxi hampir tidak bisa menahan kesabarannya.

Hasrat untuk bercinta yang ada dalam dirinya semakin memuncak. Aroma badan Ji An'an yang khas, membuat tekanan darah Beiming Shaoxi semakin meningkat.

Beiming Shaoxi sebelumnya tidak menyangka ternyata godaan untuk melakukan seks dengan Ji An'an begitu hebat.

"Buka matamu." Beiming Shaoxi menyuruhnya membuka mata, suaranya yang serak terdengar sangat seksi. Ia tidak sabar lagi untuk segera melakukannya.

Langsung saja buka mata! Lagi pula meskipun melihatnya juga tidak akan membuat mata menjadi sakit!

Ji An'an membuka matanya dengan sedikit takut…

Saat melihat penampakan yang ada di depannya, seluruh darah di tubuhnya langsung mengalir deras.

Ia sama sekali tidak menyangka ternyata Beiming Shaoxi benar-benar sudah telanjang.

Pria yang berdiri di depannya itu sudah telanjang bulat, setiap otot yang ada di badanya terlihat dengan jelas, terbentuk dengan indah…

Ji An'an tercengang dan terlihat bodoh, ia benar-benar gadis polos yang tidak pernah melihat adegan yang memalukan seperti ini. Sebelumnya ia benar-benar tidak pernah melihat pemandangan seperti ini.

Beiming Shaoxi sekali lagi mendekatkan tubuhnya dan menekan tubuh Ji An'an yang ada di bawahnya, tanpa malu-malu ia memegang dagu Ji An'an dan bertanya, "Nona Ji, bukankah kamu seharusnya mengganti nama panggilanku sekarang?"

"Hidung… Belang!"

"Pikirkan perlahan… pikirkan sesuatu yang bisa membuatku puas, dan buktikan bahwa permintaan maafmu benar-benar tulus."

Rok panjang Ji An'an ditarik ke atas, celana dalamnya ditarik ke bawah…

Napas Ji An'an semakin cepat, aroma badan Beiming Shaoxi yang khas mulai tercium, dan ia terus menatap wajah Ji An'an. Ia benar-benar... akan terus melanjutkan tindakannya?

"Rasakan…."

Jari telunjuk Beiming Shaoxi menyelip ke renda celana dalam sutra Ji An'an, dan dia tersenyum dingin, "Celana dalammu sudah basah, ini bukankah kamu juga ingin?"

Beiming Shaoxi yang biasanya terlihat berpakaian rapi dan bagus, ketika ia melepas pakaiannya, ia langsung berubah seperti burung liar.

Ji An'an tidak bisa berkata apa-apa, dan ia tiba-tiba mengerutkan kening dan mengerang kesakitan, "Sakit..."

Beiming Shaoxi dengan kuat memasukan bagian bawah tubuhnya....

Tiba-tiba tubuh Ji An'an langsung menjadi lemas, dan ketika ia berbicara suaranya langsung berubah, "Pelan sedikit... sakit sekali…"

Ini adalah kali kedua bagi Ji An'an melakukan adegan seperti ini.

Sekarang ia sudah menjadi seperti daging yang di atas telenan, lalu mau meminta Beiming Shaoxi untuk tidak memotongnya? Berkhayal saja!

Ji An'an tidak lagi melawan, ia menyimpan tenaga dan air liur...

Beiming Shaoxi semakin mempercepat gerakannya, ia sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya. Nafsunya benar-benar sudah memuncak.

Dan ia pun melakukannya dengan kasar.

Tubuh mereka berdua bergerak seirama… Beiming Shaoxi terus menggerakkan alat vitalnya di dalam alat vital Ji An'an dengan gerakan yang keras, hingga kasurnya ikut bergoyang.

Rok Ji An'an berantakan, dan Beiming Shaoxi benar-benar telanjang. Wajahnya yang tampan dan bentuk tubuhnya yang sempurna seolah bisa membuat semua wanita yang melihatnya menjadi mimisan.

Lengan yang tebal dan kasar, dengan protektif menarik Ji An'an ke dalam pelukannya dan menekan Ji An'an dengan dadanya yang panas dan kuat.

Aroma yang khas seorang pria yang asing mulai tercium.

Tempat tidur besar yang empuk bergerak naik dan turun seperti badai yang mengamuk... bercampur dengan aroma lelaki yang hangat dan pekat, disertai dengan desahan dan erangan.

Pikiran Ji An'an kosong, beginikah rasanya kehilangan dirinya untuk yang kedua kalinya?

Bagaimana pun juga rasa sakit yang setengah mati itu tidak bisa dihindari, jadi lebih baik menerimanya dengan tenang.

"Beiming Shaoxi… Apa kamu jika sedikit memperlambat gerakanmu kamu akan mati…"

"Aku sakit, bajingan… Pelan sedikit…"

Setelah beberapa saat, Ji An'an memprotesnya untuk memperlambat gerakannya, dan ia mencakarnya karena merasa tidak nyaman…

"Apakah kamu pikir kamu sedang menggiling susu kedelai…"

Beiming Shaoxi hanya diam, "....."

Ketika ia hendak mencapai klimaks, ia membungkuk dan hendak mencium Ji An'an, tapi Ji An'an segera mengulurkan tangan dan menghentikan bibirnya.

"Jangan, kamu bau napas…."

Raut wajah Beiming Shaoxi berubah suram, dan gerakannya menjadi lebih ganas dalam sekejap.

Ji An'an mengaitkan kedua tangan di lehernya, dan menyandarkan kepalanya di pundak Beiming Shaoxi.

Ia tidak membiarkan Beiming Shaoxi mencium wajah dan bibirnya karena ia takut riasannya akan luntur.

Ji An'an menggantung tubuhnya pada tubuh Beiming Shaoxi, mereka melakukan gerakan itu dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama. Hingga akhirnya Ji An'an meneteskan keringat, dan ia tersiksa dalam rasa sakit sekaligus senang.

Air mata mulai menggenang di sudut matanya, dan ia tidak bisa menahan lagi, air mata pun menetes. Selama ini ia selalu menjaga keperawanannya dan hanya menunggu Gu Nancheng.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.