Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Seperti Putri Tidur Yang Tenang



Seperti Putri Tidur Yang Tenang

0Ji An'an terlalu banyak menelan air dan mendapat banyak pukulan kuat dari para perempuan itu. Mereka bahkan menekan kepalanya. Lama-kelamaan badannya pun sekarang tenggelam di dalam air dan rambut panjangnya semakin sedikit terapung di atas air.     

Ada ratusan gelembung putih di depan matanya.     

Dalam situasi seperti ini, Ji An'an semakin lama semakin tidak bisa bernapas dan alis mata yang panjang itu perlahan tertutup….     

Namun tiba-tiba ada tangan seorang pria datang menggenggam pergelangan tangannya dan menariknya keluar dari air.     

Ji An'an dengan lembut bersandar ke dalam pelukannya dan terbaring di pundaknya, "Nancheng….uhuk, uhuk…."     

Beiming Yechen menggendong Ji An'an ke dalam pundaknya dan satu tangannya yang lain pun juga mengangkut perempuan yang menyebabkan Ji An'an tenggelam. Namun, Yechen menjatuhkan perempuan yang mecari gara-gara itu dengan kasar.     

Sebenarnya, mobil yang ditumpangi Ji An'an selalu diikuti mobil Beiming Yechen. Setelah sampai ke sekolah pun, lelaki itu masih mengikut Ji An'an dari jauh.     

Ketika para wanita itu bertengkar, Beiming Yechen kebetulan ada di seberang jalan dan dengan mata kepala sendiri melihat Ji An'an disiksa.     

"Uhuk uhuk…. Yechen…."     

Wanita yang dijatuhkan itu merangkak naik dan sambil menangis berkata, " Ji An'an adalah perempuan yang licik. Dia menarikku masuk ke sini dan ingin menyiksaku…."     

Beiming Yechen menggunakan tatapan yang sangat menakutkan menatap wanita itu, "CCTV di jalan itu akan menjadi bukti paling bagus ketika masalah ini sampai di pengadilan. Kalau Ji An'an sampai mendapatkan luka yang parah, maka aku tidak akan melepaskan satupun dari kalian."     

Bisa dikatakan bahwa Tuan Yechen sudah dianggap sebagai pangeran matahari di sekolah ini. Sebutannya ini bahkan telah diakui semua siswa di sini. Lelaki ini selalu ramah terhadap siapapun dan selalu memperlihatkan senyuman yang hangat dan menawan.     

Walaupun ada wanita paling jelek yang menyukainya, Beiming Yechen tetap dengan sopan berbicara dengannya. Ia juga tidak pernah menghina dan menginjak harga diri orang lain.     

Intinya, Beiming Yechen dididik dengan kehormatan yang sangat tinggi.      

Namun kali ini adalah pertama kali bagi pria ini menunjukkan ekspresi yang begitu menakutkan dari wajahnya.     

Ekspresi yang amat mengancam itu sampai membuat beberapa wanita itu ketakutan.     

Wajah Ji An'an masih tertunduk di dalam pelukan Beiming Yechen. Rambutnya yang berantakan itu terus meneteskan air dan kedua tangannya terus menggenggam baju pria itu. Walau demikian, ia tanpa sadar berkata, "Jangan pergi Nancheng…. Aku mohon kepadamu…."     

Beiming Yechen menggendong Ji An'an dan dengan cepat berlari menyusuri jalan menuju sekolah. Ia segera mengarah ke ruang UKS yang ada di dalam sekolah.     

Perawat yang berpakaian putih itu tersenyum sambil mengoda berkata, "Tuan Yechen, kamu ingin bolos lagi?"     

Ya, Beiming Yechen terkadang berpura-pura sakit untuk bolos kelas dan tidur dengan nyenyak di UKS.     

Beiming Yechen yang menggendong Ji An'an ke ranjang pasien menjawab, "Dia terjatuh ke dalam danau. Tolong periksalah dia!"     

"Dia pacarmu?" Perawat itu tersenyum sambil berjalan ke arahnya, "Sebenarnya kamu bisa membantunya dengan cara menyedotnya dari mulut ke mulut dengannya."     

"....." Beiming Yechen seketika terdiam. Namun dalam pikirannya dapat membayangkan bahwa Beiming Shaoxi pasti akan membunuhnya.     

Tangan perempuan itu melihat wajah Ji An'an yang basah dan riasannya yang sudah pudar.     

Beiming Yechen yang khawatir itu berdiri diluar….     

"Sudah, kamu boleh masuk ke dalam."     

"....." Beiming Yechen masih terdiam.     

"Memang wanita yang disukai Tuan Yechen, cantik sekali." Komentar perawat tersebut.     

Sudut mulut Beiming Yechen tersenyum dengan tampan dan baru ingin memuji penilaian dari perawat itu….     

Namun melihat wanita yang berbaring di atas ranjang itu, memang hampir membuatnya buta!     

Ji An'an sudah kehilangan riasannya, rambutnya yang setengah kering dan setengah basah itu juga telah terbaring di atas ranjang.     

Selain itu, pakaiannya yang sudah berganti mengenakan baju perawat yang berwarna putih, penampilannya itu kelihatan begitu polos dan indah…. Lalu ada keindahan yang membuatnya begitu menggoda.     

Perawat itu tersenyum dan berkata, "Postur tubuhnya juga sangat bagus."     

"..."     

Botol infus yang digantung terus meneteskan cairan infus dengan tenang.     

Ji An'an tertidur di ranjang yang berwarna putih seperti salju. Kulitnya yang juga tidak kalah bersih juga membuatnya terlihat seperti putri tidur yang masih tertidur dengan tenang.     

Hidungnya tampak mancung dan kecil dan bibirnya juga berwarna merah muda yang begitu menggoda. Ji An'an juga memiliki bulu mata yang sangat panjang dan lentik.     

Tidak lama kemudian, Ji An'an perlahan-lahan membuka mata. Pandangannya yang semula gelap pun sekarang mulai menangkap cahaya yang begitu menyilaukan.     

Ji An'an pun melihat wajah Beiming Yechen yang memenuhi seluruh pandangannya. Sebaliknya, pria itu juga menatapnya dengan tatapan yang sangat aneh.     

Mereka berdua saling menatap.     

Beiming Yechen seperti disetrum oleh listrik, menabrak kursi dan meja serta tidak sengaja menjatuhkan gelas….     

Melihat tindakannya yang sangat aneh dan heboh itu membuat Ji An'an mengerutkan kening. Ia juga merasa bahwa kepalanya terasa sangat pusing dan sakit. "Kamu sudah kejang-kejang dan gila ya?" Baru saja tersadar, Ji An'an malah bertanya seperti ini.     

Walau demikian, namun gaya bicaranya itu adalah suara dan sikap dari gadis desa yang dikenalnya sejak kecil…..     

"Ini dimana? Kepalaku sakit sekali…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.