Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dokumen Tentang Gu Nancheng



Dokumen Tentang Gu Nancheng

0Ji An'an di belakang pria itu dan mengepalkan tinju sambil menjulurkan lidahnya. Ia bergaya seakan sedang meledeknya.     

Beiming Shaoxi tiba-tiba membalikkan kepala dan melihatnya, "Jelek sekali."     

"Kamu….." Ji An'an sangat marah dan langsung menghentakkan kakinya ke lantai. Begitu pria itu keluar, ia langsung menutup pintu kantor dengan sangat kuat!     

Perusahan yang begitu besar. Andai Ji An'an memilih meninggalkan kantor ini, ia bahkan akan kesulitan untuk mencari liftnya. Ya, terlalu menakutkan baginya untuk berjalan di tempat asing yang tidak diketahuinya.     

Hal terpenting adalah, Ji An'an memperhatikan saat Beiming Shaoxi masuk ke dalam lift menggunakan sidik jarinya….     

Jika tetap tidak membiarkannya pergi, maka Ji An'an akan merusak ruangan ini!     

Wanita ini pun berjalan ke depan meja kantornya dan mengambil satu genggam kontrak. Ia pun dengan geram mulai merobeknya.     

Ya, Ji An'an sudah mengingatkannya. Lagi pula, pria itu sendiri yang menantangnya.     

Dia, Su Qianmo adalah orang yang sangat pemberani dan tidak takut dengan apapun!     

Secara perlahan buku dan kertas berserakan di lantai. Ada buku kontrak yang sangat tebal dan tidak bisa dirobek sekaligus, ia pun merobeknya satu-persatu dan membawanya sambil berjalan untuk dibuang ke tempat sampah.     

Mengingat Beiming Shaoxi sebelum pergi mengatakan jangan menyentuh komputernya? Ia pun malah berpikiran untuk menyentuh komputer itu.     

Ji An'an tersenyum sambil memegang mouse….     

Oh, orang ini bodoh sekali! Komputer juga tidak dimatikan...     

Ya, Ji An'an akan membuatnya sampai memanggil tim bagian jaringan dan komunikasi untuk memperbaikinya. Walau demikian…, apakah agak keterlaluan untuk melakukannya?     

Lebih baik hanya merusak sedikit saja dan tidak benar-benar merusak sepenuhnya!     

Sekarang di depan mata Ji An'an sudah muncul bayangan saat pria itu berlutut di lantai untuk memohon padanya agar mengembalikan data itu ....     

Ia membayangkan Beiming Shaoxi akan memohon di depan banyak karyawannya. Bila sampai terjadi demikian, mana mungkin bisa dikalahkan oleh si ahli komputer itu?     

Ji An'an memegang dagunya dan memilih file bagian kiri dan kanan yang ada di layar komputernya….     

Satu dokumen atas nama Gu Nancheng terletak di depan layar.     

Tatapan Ji An'an sangat terkejut dan jantungnya berdetak cepat sekali.     

Dengan jari yang gemetaran, ia mulai membuka file itu dengan menggerakkan kursornya….     

Foto Gu Nancheng muncul di depan matanya.     

Ji An'an menatap layar komputer itu begitu lama. Sekilas ada bayangan kosong dan foto itu seolah semakin besar dan semakin besar memenuhi layar.     

Saat ini, seketika Ji An'an mengingat kejadian saat itu.     

Di hari itu, kebetulan hujan turun dengan deras dan membasahi dinding yang penuh dengan rambatan bunga.     

Gu Nancheng dengan kuat menekan badannya ke bawah.     

Seolah binatang buas yang haus akan darah, pria itu menggigitnya sampai sepasang matanya merah. Tangannya dengan erat menekan lengan lemah milik Ji An'an. Pria itu menekannya seolah ingin merobek tubuh Ji An'an menjadi dua. Badannya yang ramping seolah seperti batang dari bunga itu yang dengan pelan bisa dipatahkan.     

Gu Nancheng dengan kuat mencium dan menggigit bibirnya, merasakan darah yang baunya kental dari mulutnya.     

Ji An'an berusaha menolak dan wajahnya berpindah arah lain. Sayangnya, pria itu menekan dagunya dan masih tetap menciumnya.      

Keadaan Ji An'an ketika masih bernama Su Qianmo saat itu seperti seekor binatang kecil yang sedang putus asa dibawah air hujan. Hatinya gemetar karena hanya bisa terpojok di samping dinding bunga. Kemudian salah satu bunga yang kasihan itu terjatuh di tanah dan memunculkan aroma wangi dari sana….     

"Qianmo, semua orang yang akan membuatmu menghianatiku, semua harus masuk ke neraka." Ucap Gu Nancheng saat itu.     

Ji An'an pun masih terdiam karena masih tenggelam dalam dominasi Gu Nancheng.     

Dalam keadaan seperti itu, mulut Ji An'an tentu terasa bengkak karena mendapat tekanan yang kuat.     

Air matanya tidak berhenti keluar dan jarinya memegang wajah yang dingin itu. Saat-saat seperti itu, Ji An'an tentu mengingat semua detail tersebut.     

Sudah tiga tahun, namun pria itu tampaknya tidak menunjukkan perubahan sama sekali. Di foto itu, pria itu masih tetap seperti binatang liar dan tatapannya masih begitu tajam.     

Air mata Ji An'an pun tidak sadar mengalir dan merasa sangat sedih.     

Wanita ini seketika mengulurkan tangannya untuk mengusap matanya. Secara tidak sengaja, ia baru menyadari itu adalah air matanya sendiri.     

Air matanya memang mengalir karena hatinya merasa sangat kacau. Bukan hanya karena kerinduan yang mendalam ini, tetapi juga karena ingatan tentang masa lalu bersama pria itu.     

Di sisi lain, telapak tangan Beiming Shaoxi memukul meja di ruang rapat dan memaksakan diri untuk melihat layar pada tindakan yang dilakukan oleh Ji An'an….     

Sebelum pergi, Beiming Shaoxi sudah membuka kamera cctv.     

Beiming Shaoxi tentu mengetahui sikap Ji An'an ini, semakin wanita itu dilarang, maka dia akan semakin ingin melakukannya. Ya, Ji An'an pasti akan menyentuhnya, apalagi komputer itu juga tidak memiliki sandi.     

"Bos, mengenai kiriman laporan yang tadi, apakah Anda puas?" Tanya seorang manajer dengan gelisah.     

Alis mata Beiming Shaoxi mengerut dengan dingin. Pria ini terkenal selalu fokus pada rapat apapun meski ada hal lain yang terjadi. Namun kali ini, baru pertama kali Bos Beiming ini terlihat tidak fokus karena wanita itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.