Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Masih Tetap Begitu Dingin



Kamu Masih Tetap Begitu Dingin

0Beiming Shaoxi membuat Ji An'an menatap ke arahnya dengan dalam seolah es yang dingin mulai meleleh di bawah terik matahari.     

"Nona Ji, kamu cemburu?"     

"Cemburu apanya!" Jawab Ji An'an ketus.     

"Baiklah, malam ini aku akan menyuapimu." Ucap Beiming Shaoxi dengan suara yang dalam dan manja, ia mulai menggoda.     

Ji An'an yang malu menjadi marah, dahinya menabrak kepala pria itu seperti siput betina kecil yang keras kepala.     

Beiming Shaoxi tertawa mendengarnya, suasana hatinya sangat baik. Kemudian, ia memeluk Ji An'an dan mengajaknya duduk di atas pahanya. Dengan perasaannya sekarang ini, Beiming Shaoxi sama sekali tidak peduli kalau kursi itu memiliki jejak kaki yang diinjak oleh Ji An'an tadi.     

Tangan pria yang besar itu menyentuh dagu Ji An'an dan berkata, "Tidak tahu kemampuan diri sendiri, hal itu akan membuatmu bertindak sangat bodoh. Mendapat tamparan seperti itu, pasti sakit, kan?"     

Ji An'an menyingkirkan tangan pria itu dan dengan tidak senang memijat kepalanya sendiri.     

Beiming Shilan tidak bisa menahannya lagi. Kedua tangannya diletakkan di meja sambil memaksa tersenyum dan berkata, "Kakak, jadi ini adalah istri kecilmu yang cantik dan dipilih oleh kakek untukmu, ya?"     

Kekasih kakaknya? Panggilan itu begitu intim!     

Lubang hidung Ji An'an seolah memunculkan hawa panas yang kental dan tangannya mencubit paha pria itu.     

Beiming Shaoxi memegang tangan kecil itu dan dengan penuh kemesraan mendekapnya dengan telapak tangannya. Seketika pria ini berkata, "Aku akan menyuruh orang untuk mengantarmu pulang."     

"Kamu bukannya sudah mau pulang dari sini, kita pulang bersama saja." Beiming Shilan tersenyum manis dan berkata, "Sebenarnya aku juga sudah mempersiapkan hadiah untuk Kakak Ipar…. Meski demikian, aku tidak tahu apakah Kakak Ipar akan menyukainya?"     

Ji An'an tampak bingung, 'Kakak Ipar?'     

Beiming Shaoxi tersenyum dengan nakal dan tampak berniat menggoda. Kemudian, ia baru memperkenalkan, "Kenalkan, dia adalah Beiming Shilan, anak kedua dari Keluarga Beiming."     

Beiming Shilan tersenyum dengan manis dan elegan.     

Ji An'an yang masih di dalam pelukan pria itu pun seketika menatap wanita itu dan menyapa, "Ji An'an."     

"Kakak ipar…." Beiming Shilan tersenyum menyapa.     

Ji An'an hanya menyahut dengan ringan, indra keenamnya mengatakan bahwa wanita itu bukan orang yang baik. Selain itu, dirinya yang terjebak dalam perjanjian pernikahan pun juga tidak ingin memiliki hubungan yang terlalu baik dengan Beiming Shilan.     

Dalam hati, Beiming Shilan merasa sangat aneh. Baginya, tidak ada yang terlalu spesial dari wanita ini…. Kakak iparnya ini juga tidak memiliki sopan santun ataupun terkesan memiliki pendidikan yang tinggi. Sebenarnya, apa yang membuat wanita sepertinya bisa menikah dengan penerus utama Keluarga Beiming?     

Asisten membawakan sekantong es. Kemudian, Beiming Shaoxi dengan serius mengobati Ji An'an selama sepuluh menit. Melihat perlakuan kakaknya kepada istrinya itu, Beiming Shilan menjadi iri. Meski bersikap semanja apapun, ia tidak pernah mendapatkan perhatian sebaik ini dari kakaknya.      

Saat melangkah keluar untuk pulang, mereka melewati jalan khusus yang hanya dilewati Beiming Shaoxi seperti sebelumnya. Saat keluar dari lift, Beiming Shilan merangkul lengan Beiming Shaoxi dan berkata, "Aku masih belum mengatakan kedatanganku kepada kakek dan Yechen, aku ingin memberi mereka kejutan."     

Beiming Shaoxi menyingkirkan lengan adik perempuannya itu dan seketika satu tangannya merangkul pinggang Ji An'an. Ia berkata, "Cepat, naik ke mobil!"     

"Kamu masih tetap begitu dingin." Beiming Shilan sudah terbiasa dengan karakter kakaknya, namun melihat perhatian serta rasa pedulinya kepada Ji An'an membuatnya semakin cemburu.     

Ketika sedang membuka pintu, Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan berkata kepada Beiming Shilan, "Duduk di mobilmu sendiri."     

"Kakak!!!" Beiming Shilan merasa sangat terkejut. Ia telah datang dengan hati yang bersemangat, tetapi nyatanya harus pulang dengan wajah yang penuh debu, "Kamu marah padaku, ya?"     

Hal yang dilakukan Beiming Shaoxi sangat baik. Memang, apa yang membuat Ji An'an yang tampak begitu angkuh bisa diperlakukan seperti itu?     

Beiming Shaoxi tentu merasa sangat tidak senang, apalagi Beiming Shilan hanya diam saat melihat Ji An'an dipukul, dan tidak melerainya.     

Beiming Shilan memang memiliki mobil sport berwarna merah. Hanya saja, ia sedang memikirkan penyebab Beiming Shaoxi begitu baik dan lembut terhadap Ji An'an. Ia sempat mengira bahwa perlakuannya itu hanya untuk bersandiwara di depan kakeknya.      

Lagi pula dengan penampilan Ji An'an yang kampungan itu…. Bagian mana yang membuat pria seperti Beiming Shaoxi terpesona olehnya?     

Akan tetapi, Beiming Shilan sangat sedih karena tidak terlalu diperdulikan. Ia dengan segera meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah keluarga Beiming.     

Sesampainya di rumah Keluarga Besar Beiming, Kakek tentu merasa gembira saat melihat cucu perempuannya pulang ke rumah.     

Setelah Kakek dan cucu perempuannya ini berbicara, Beiming Shilan merasa ada yang sedikit berbeda. Semua perkataan kakeknya selalu membahas tentang Ji An'an. Malahan, sembilan dari sepuluh topik yang dibicarakannya pun pasti membahas tentang kakak iparnya itu.     

Berbeda dengan beberapa tahun lalu. Saat itu Beiming Shilan masih diperlakukan seperti tuan putri kecil. Ia selalu mendapat banyak kasih sayang dan dimanjakan oleh semua orang….     

Namun setelah satu tahun tidak kembali, kenapa keluarga Beiming jadi banyak berubah?     

"Kenapa Ji An'an masih belum pulang? Padahal kalian meninggalkan kantor perusahan bersama-sama, seharusnya sudah sampai, kan?" Tanya Kakek.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.