Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ternyata Memang Orang Yang Hebat



Ternyata Memang Orang Yang Hebat

0"Nyona, kakek sedang menunggu anda untuk bermain catur!"     

Porti menuruti perintah untuk memanggil Ji An'an.     

Beiming Shilan tersenyum dengan manis dan menggandeng tangan Ji An'an sambil berkata, "Ya sudah, kita berdua pergi ke tempat Kakek bersama!"     

Melihat ekspresinya itu, Ji An'an sangat kagum dengan perubahan wajah Beiming Shilan yang begitu cepat. Ia pun mendongakkan kepala sejenak dan melihat bahwa Beiming Shaoxi sedang mengambil dokumen dari printer yang ada di ruang kerja.     

Ya, kemungkinan lembaran-lembaran dokumen itu adalah berbagai kontrak kerja sama yang telah dirobeknya sore tadi. Kemungkinan, suaminya itu akan lembur untuk menandatanganinya.     

"Beiming Shaoxi, kamu ke sini!" Seketika Ji An'an berteriak demikian.     

Setelah itu, Ji An'an dengan tidak senang melepaskan gandengan tangannya dan muncul perasaan tidak suka karena adanya drama ini. Lagi pula, pertengkaran seperti ini sangatlah melelahkan!     

Beiming Shaoxi pun dengan dingin berjalan ke arahnya.     

Sudut mulutnya terangkat dan tersenyum. Dalam hati ia merasa, 'Oh! Jadi, dia sudah merindukanku? Aku sama sekali tidak keberatan untuk membawanya ke dalam kamarnya….'     

Namun nyatanya, bukan hal itu yang diharapkan istrinya. Seketika Ji An'an berkata, "Nona kedua berharap kita bercerai, atau dia akan mengusirku keluar. Lalu dia juga mengatakan bahwa aku telah melakukan sesuatu dengan kejam."     

Setelah jeda sejenak, Ji An'an berkata lagi dengan mengangkat alisnya, "Shaoxi! Dengan posisinya di rumah ini, aku tentu tidak bisa membantahnya!"     

Beiming Shilan langsung terkejut, "Kakak ipar…. Apa yang kamu katakan!"     

"Memang apa lagi yang kamu katakan kepadaku barusan? Aku mengatakan setiap bagiannya dengan benar dan tidak ada yang salah dari perkataanku itu. Selain itu, kamu sungguh ingin agar dia menceraikanku, kan?" Jawab Ji An'an santai.     

Sambil menoleh ke arah Beiming Shilan, Ji An'an juga menambahkan sambil tersenyum, "Lihatlah! Aku sudah mengikuti semua perkataanmu. Jadi, aku harap kamu tidak menganggapku sebagai musuh, ya?!"     

Mendengar itu, Beiming Shilan tentu sangat terkejut, "Aku benar-benar tidak tahu apa maksud dari semua perkataannya ini."     

Penampilannya yang polos dan berpura-pura tidak bersalah seperti seorang wanita yang tidak mengetahui masalah duniawi.     

Kalau bukan Ji An'an yang telah melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia juga tidak akan yakin bila Beiming Shilan adalah pelaku utamanya...     

Ji An'an juga sudah mengira bahwa Beiming Shilan memiliki karakter seorang tuan putri yang selalu dimanjakan oleh orang di sekitarnya.     

Seorang tuan putri yang telah dimanjakan pasti akan memiliki sifat buruk, kan? Ji An'an sendiri pun sebenarnya juga akan bersifat seperti itu jika mendapat perlakuan yang sama.     

"Kakak, kamu kenapa melihatku seperti itu? Lagi pula, mengapa aku mau mengusir kakak ipar pergi? Kamu sudah bersusah payah mendapatkan istri idamanmu. Andai aku bermusuhan dengannya, bukankah hal itu justru tidak akan menguntungkanku?" Ucap Beiming Shilan yang tiba-tiba merasa sangat tegang.     

Ji An'an terdiam tidak menanggapi. Beiming Shaoxi pun hanya memandangnya dengan dingin.     

"Ya, mungkin ini adalah kesalahpahaman yang terjadi semenjak di dalam ruangan direktur utama tadi. Kakak ipar sepertinya menyalahkanku saat itu. Saat itu, aku sungguh tidak tahu identitasnya dan membuatku ragu untuk membantunya…," Ucap Beiming Shilan.      

Kemudian Beiming Shilan melanjutkan perkataannya dengan suara yang amat sedih, "Kak...! Kamu sendiri sudah melihat sikapku dari kecil sampai sekarang, aku bahkan tidak berani memegang ulat kecil…." Ekspresi gadis ini pun terlihat ingin menangis.     

Ji An'an melipat tangannya dan melihat mata Beiming Shilan yang merah. Air matanya pun tidak tahan untuk mengalir ke pipinya.     

"Apa hubungannya antara kebaikanmu dengan memegang ulat? Apakah semua orang jahat yang melakukan kejahatan perlu memegang seekor ulat dulu sebelum berbuat jahat?" Ji An'an tersenyum sambil berkata demikian. Ia pun juga menggoda, "Apakah ada ulat yang mengganggumu sampai harus menanggung semua kesalahanmu?"     

Beiming Shilan tidak menyangka, ternyata mulut Ji An'an sangat tajam. Tidak disangka bahwa wanita ini memang perempuan yang hebat.     

Tatapan Beiming Shaoxi sangat gelap, ekspresinya tidak bisa ditebak dan tidak bisa mengetahui hal yang dipikirkannya.     

Ji An'an tidak senang dan langsung ingin berjalan ke atas, Beiming Shaoxi tidak menunjukkan akan melakukan tindakan dan langsung mengatakan bahwa dirinya percaya pada hal yang dikatakannya.      

Bila demikian, bukankah hal ini justru membuat Ji An'an sangat kecewa?     

Kalau pria bisa diandalkan, maka babi betina juga bisa memanjat pohon. Huh! Mengandalkan Beiming Shaoxi, lebih baik Ji An'an mengandalkan dirinya sendiri.     

Di saat ketiganya berdebat seperti itu, Kakek Beiming dengan kasihan menunggu kedatangan cucu menantunya dengan begitu lama. Bahkan karena terlalu lama, orang tua ini mengira bahwa Ji An'an sedang berada di toilet….     

Untungnya, di dekat Kakek ada Beiming Yechen yang dengan setia duduk di sofa. Meski biasanya paling benci diajak bermain catur, namun ia sudah tidak bisa menghindar lagi sekarang.     

Kedua orang, Kakek dan cucu ini pun memutuskan untuk menunggu Ji An'an dengan sangat lama….     

Akan tetapi, Ji An'an dengan perasaan kesal berjalan masuk ke dalam kamar. Dari belakangnya, terasa aura dingin yang mengikutinya.     

Seketika ada tangan yang sangat kuat memegang pingannya. Ya, Beiming Shaoxi tiba-tiba memeluknya dengan erat dan aura yang dipancarkannya semakin panas dan membara.      

"Siapapun yang menyiksamu akan menjadi musuhku." Ucap Beiming Shaoxi     

"Termasuk Nona kedua di Keluarga Beiming?" Tanya Ji An'an dengan suara yang pelan.     

"Ya, tidak peduli siapapun itu...."     

Dalam hati, Ji An'an merasakan adanya kehangatan dan senyuman yang masih belum muncul di wajah suaminya. Lalu, Beiming Shaoxi merayunya, "Shilan terlalu dimanjakan, jadi tidak salah bila memiliki sifat yang seperti itu. Kamu juga tidak akan mendapat masalah bila tidak memperdulikannya."     

Seketika sudut mulut Ji An'an menjadi kaku dan bertanya dengan nada yang agak tegas, "Kamu percaya dengannya?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.