Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Air Matanya Mengalir Tidak Berhenti



Air Matanya Mengalir Tidak Berhenti

0Ji An'an tertidur dengan sangat nyenyak dan sudut mulutnya tersenyum dengan manis.     

Melihat itu, sudut mulut Beiming Shaoxi terangkat dan memperlihatkan ekspresi yang menakutkan….     

Ketika Ji An'an menangis di dalam mimpi, siapa yang diimpikannya? Lalu sekarang, wanita ini tersenyum dan demi siapakah senyuman itu?     

Malam itu memang gila, dalam hati Ji An'an selalu mengucapkan nama Gu Nancheng meski dalam dipelukannya, bahkan air matanya terus mengalir tak berhenti.     

Beiming Shaoxi tidak pernah menyangka, hatinya bisa dipecahkan sampai hancur karena wanita ini.     

Telapak tangan yang kasar itu menyentuh wajah wanita itu dan dengan kuat menggosok sudut mulutnya yang sedang tersenyum.     

Beiming Shaoxi mencubitnya dan tidak memperbolehkannya wanita ini memimpikan pria selain dirinya.     

Namun bercumbu dengan tubuhnya…. Tanpa ada persiapan atau pemanasan sama sekali.     

Karena tiba-tiba ada rasa sakit yang langsung membuat Ji An'an terbangun.     

Ji An'an mengerutkan kening seolah baru sadar dari mimpinya, rasanya sakit sekali.     

Ada bayangan besar dan tinggi di atas badannya, kakinya lalu diletakkan di atas pundaknya. Posisi ini…, posisi yang memalukan sekali.     

"Ya!!!"     

Surat jeritan Ji An'an berubah menjadi sangat menggoda.     

"Brengsek…. Apa yang kamu lakukan….?"     

Tubuhnya merasakan kesakitan sampai posisinya hanya bisa meringkuk, kedua tangannya menekan ke bagian dada pria yang kekar itu.     

Beiming Shaoxi seolah dirasuki oleh hantu, hanya ingin menekannya dengan sangat kuat dan membuatnya merasa sedikit tersiksa. Ia ingin membuatnya juga merasakan hal yang dirasakannya sekarang ini.     

Sepasang mata yang biru itu penuh dengan warna darah. Pandangannya menatap dengan sangat gelap kepada Ji An'an.     

"Ji An'an kamu yang menggodaku dulu."     

Sosok Beiming Shaoxi seperti seekor binatang buas yang menerkamnya.     

Dengan api amarah yang membara semakin kuat, ia penuh dengan keinginan untuk memiliki Ji An'an.     

"Aku tidak memperbolehkan kamu memikirkan pria lain, bahkan memanggil namanya…."     

"Kamu lihat dengan jelas, siapa pria yang berhubungan intim denganmu!"     

"Ji An'an, siapa aku…."     

Suara Beiming Shaoxi yang dalam dan serak diikuti dengan ancaman.     

Tempat tidur bergaya istana yang lembut itu bergoyang dan bergetar dengan sangat kuat….     

Nafas Ji An'an perlahan-lahan menghela dan di dalam hatinya seolah sedang merasa sesak nafas.     

Setelah rasa sakit itu menghilang, lalu diganti dengan sensasi yang membuat hasratnya meningkat di sekujur tubuhnya.     

Ketika Ji An'an masuk ke dalam puncak sensasinya, Beiming Shaoxi tiba-tiba berhenti.     

Beiming Shaoxi mengeluarkan dirinya dan berjalan ke arah rak. Ia seketika mencari sesuatu.     

Pikiran Ji An'an sekarang sudah sangat kosong, ia terbaring di atas ranjang dan jarinya pun sudah tidak punya tenaga untuk bergerak lagi.     

Setelah tidak lama kemudian, Beiming Shaoxi membawa sebuah kamera dan berjalan ke arahnya. Ia pun mengatur lensanya dan meletakkannya di atas kepala ranjang.     

Ji An'an menyadari sesuatu dan dengan panik serta sekuat tenanga merangkak ke bawah ranjang.     

Beiming Shaoxi menangkap pergelangan kakinya dan dengan kuat menariknya kembali.     

Setengah atas bagian badannya berada di karpet dan tubuh bagian bawahnya masih di atas ranjang. Ya, Ji An'an tertangkap oleh kekuatan tangan pria itu.     

"Ah!" Ji An'an tidak tahan menjerit dan kedua tangannya dengan sangat kuat menangkap pegangan apapun yang bisa diraihnya di bawah sana.     

Sayangnya, satu ronde percumbuan ini baru akan dimulai.     

Ji An'an bisa merasakan pria itu sedang marah, harsat pada saat dirinya marah benar-benar sangat menakutkan.     

Badan Ji An'an sekarang dalam posisi tergantung terbalik, darahnya seakan diajak mengalir dengan kuat dan gaun tidurnya terlipat sampai ke pundaknya     

Kelembutan itu ditahan oleh pria itu.     

Beiming Shaoxi dengan sangat gila mencumbunya kuat-kuat, mengganti satu posisi ke posisi yang lain.     

Ji An'an diperlakukan seperti badan tak berjiwa, gadis itu seperti disiksa dengan sangat sadis. Bahkan kacamatanya pun juga tidak diketahui posisinya, rambutnya tampak berantakan dan sekujur tubuhnya lengket dengan air keringat.     

Tidak tahu sejak kapan, wajahnya pun sudah berada di depan lensa kamera itu.     

Sepasang matanya seketika terbuka lebar serta langsung mengulurkan tangannya untuk mengambil kamera itu.     

Beiming Shaoxi dengan cepat mengambil kamera itu dan melihatnya…. Sambil bercumbu, ia juga memotret ekspresinya.     

Ji An'an menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "Jangan foto aku…. Apa yang kamu inginkan?…."     

Sudut mulut Beiming Shaoxi terangkat dan tersenyum dengan sangat dingin. Ya, pria ini memang sadis.     

Beiming Shaoxi ingin mengetahui ekspresi Gu Nancheng saat melihat Ji An'an bercumbu dengannya yang sepanas ini. Lihat saja, apakah lelaki itu masih menginginkannya?!     

Beiming Shaoxi tidak pernah kehilangan kontrol seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.