Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Sekujur Tubuh Seperti Akan Hancur



Sekujur Tubuh Seperti Akan Hancur

0Beiming Shaoxi mengepalkan tangannya. Ia pun berbicara dengan nada bicara yang dingin, "Nona Ji ternyata merasa sangat kesusahan, ya? Apakah aku sedang menyiksamu?"     

Sungguh, Kakek Beiming dan Beiming Yechen terlalu sering membelanya.     

Padahal orang yang setiap hari menyiksa Beiming Shaoxi adalah wanita ini….     

"Beiming Yechen masih terlalu muda dan sembrono. Kamu sebagai pria yang sudah dewasa juga tidak mungkin membuat perhitungan dengan seorang anak kecil, kan? Bukankah kamu hanya ingin menyesap semangkuk sup, ya? Baiklah, aku akan pergi membuatkannya untukmu." Jawab Ji An'an ingin menahan perselisihan ini.     

"Sayangnya sudah tidak tertarik lagi." Beiming Shaoxi melipat kaki panjangnya dan matanya yang terlihat maskulin itu tetap tampak memprovokasi situasi yang ada di sini.     

"Kalau begitu, kamu mau makan apa?"     

Beiming Shaoxi mengambil ponselnya, lalu melihat daftar makanan yang panjang itu. Saat masih berada di pulau bersama Ji An'an, menu-menu ini adalah hidangan yang dibuat Beiming Shaoxi hanya untuk Ji An'an. Meski demikian, beberapa menu ini hanya setengah bagian dari seluruh permintaan Ji An'an saat itu.     

Beiming Shaoxi melemparkan ponsel itu ke arah Ji An'an, "Lihatlah dengan teliti, satu macam pun tidak boleh ada yang ketinggalan."     

Ji An'an mengambil ponsel itu dan mengerutkan kening ketika membacanya.     

Melihat banyaknya daftar makanan ini…. Sudah cukup membuatnya sibuk semalaman di dapur.     

Ji An'an membalikkan badan menuju ke dapur, Beiming Yechen menahannya dan berkata, "Kamu tidak perlu mendengarkan perkataannya!"     

"Ini adalah keinginanku…. Sebelum meninggalkan rumah ini, aku ingin melakukan sesuatu untuknya."     

Mendengar pernyataan itu, Beiming Yechen menatapnya dengan perasaan menderita dan kesakitan.     

"Sudahlah, Yechen bodoh! Cepat tidur sana..." Ji An'an berusaha untuk tersenyum dengan senyuman bercanda.     

Meski ucapannya masih bersemangat seperti biasa, namun Beiming Yechen bisa melihat senyuman Ji An'an yang dipaksakan itu!     

*****     

Cahaya matahari yang remang-remang mulai bersinar dan butiran-butiran embun air tampak memburamkan kaca-kaca di rumah ini.     

Sejak semalam, Ji An'an sangat sibuk di dalam dapur. Ia dengan keras kepala dan menahan rasa pegal di pinggangnya sambil tetap fokus memotong sayur….     

Tidak hanya itu, luka yang ada di dada itu kembali terasa nyeri. Rasa sakitnya secara samar sampai terasa di tulang rusuknya. Ya, Ji An'an baru saja menggugurkan anaknya dan tubuhnya sangat lemah. Dengan kondisi yang belum pulih, ia bisa pingsan kapan saja.      

Walau demikian, ia tetap mengeratkan giginya. Wanita ini terus menahan penderitaan ini meski banyak keringat dingin memenuhi dahinya.     

Dalam hati, Ji An'an sesungguhnya membenarkan perkataan apapun yang dikatakan Beiming Shaoxi. Tidak peduli apapun yang Beiming Shaoxi lakukan kepadanya….     

Entah Beiming Shaoxi memperlakukannya dengan buruk… Namun Ji An'an pasti akan selalu membalasnya kembali. Tidak peduli walau sampai menjebak, menyalahkan, dan menghukumnya. Ya, tidak ada yang tidak bisa dibalaskannya kembali.     

Andai Beiming Shaoxi memperlakukannya dengan baik, maka Ji An'an akan membalasnya dengan baik juga.     

Ji An'an tidak pernah suka memiliki hutang kepada orang lain. Setelah mengembalikannya hutang budi itu, hal itu baru bisa membuat Ji An'an tidak merasa bersalah dan resah seolah telah melakukan kesalahan yang sangat besar.     

Namun ketika meninggalkan tempat ini, apakah Ji An'an akan lebih tenang dan bahagia?     

Di sisi lain, terlihat kedua tuan muda Keluarga Beiming ini sedang duduk di atas sofa. Seorang duduk di selatan dan satunya di utara. Ternyata, mereka berdua tidak tidur sepanjang malam ini.     

Beiming Yechen gelisah dan tidak tenang, ia bermain video game di layar ponselnya dengan volume suara yang paling kecil. Lebih tepatnya, ia melampiaskan amarahnya itu dengan sadis pada permainan itu.     

Di hadapannya, ada Beiming Shaoxi yang duduk di sana sambil menunjukkan sikap tenang. Meski demikian, dalam hatinya merasa lebih tidak tenang. Ia berkali-kali lipat lebih gelisah daripada Beiming Yechen.     

Beiming Shaoxi tentu mengetahui kondisi kesehatan Ji An'an sekarang. Ia takut tubuh istrinya itu akan kelelahan di dalam dapur. Ia takut Ji An'an akan memotong jarinya, atau mungkin takut Ji An'an akan kelelahan sampai melukai dirinya sendiri…..     

Kegelapan yang kesepian, seketika terdengar samar-samar suara orang yang memasak di dalam dapur….     

Suara itu membuat kedua pria ini merasa lebih tenang.     

Sampai subuh, Ji An'an akhirnya memasak semua makan di dalam daftar makanan itu. Sungguh, sekujur tubuhnya merasa sangat lelah dan lesu.      

Tidak lama kemudian, seorang pelayan yang bertugas di pagi hari datang sambil mendorong troli sarapan yang penuh dengan makanan.     

Beiming Shaoxi menatap dengan tatapan penuh sindiran ke arah Beiming Yechen. Ia mengumumkan seolah dirinya adalah pihak yang memenangkan perselisihan ini…. Padahal jauh dari itu, Ji An'an hanya membuatkan sepotong paha ayam. Meski demikian, ia hanya bisa membuat makanan yang bisa dibuatnya saat ini.     

Mendapat hidangan yang seperti itu, Beiming Shaoxi langsung menjadi sangat pemilih. Ia mengomentari makanan ini terlalu pedas dan cita rasa yang disajikan terlalu kuat…. Sup yang disajikan juga kurang segar, potongan daging yang disajikan juga terlalu besar…..     

Beiming Yechen yang mendengarnya langsung murka, namun dengan segera ditahan oleh Ji An'an, "Kamu cepatlah pergi tidur saja..."     

"Dasar pemilih! Kalau memang tidak suka, jangan makan semuanya!"     

"Apa kamu juga malah ingin memakannya? Sayang sekali, tidak akan ada kesempatan untukmu! Walaupun makanan ini menjadi sampah, juga tidak akan diberikan kepadamu." Beiming Shaoxi mengambil satu piring makanan dan berjalan ke arah tong sampah dan membuangnya….      

Walau demikian, perkataannya tidak hanya sejahat itu.     

Ji An'an dengan mata terbelalak melihat semua makanan yang begitu banyak itu dibuang begitu saja. Ya, ia sudah menduga bahwa Beiming Shaoxi seharusnya tidak akan bisa menghabiskannya. Lagi pula, ia memang telah menebak jika Beiming Shaoxi kemungkinan akan membuangnya.     

Karena pada saat pulang, ia juga telah membuang semua makanan yang telah dibuat….     

Ternyata ini adalah perasaan saat semua hasil jerih payah diinjak-injak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.