Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Menganggap Dia Sebagai Keluarganya



Menganggap Dia Sebagai Keluarganya

0Beiming Yechen tidak ingin membuat Ji An'an lebih sedih lagi. Ia pun memegang tangannya dan berkata, "Aku sudah latihan untuk membuat kue selama beberapa waktu terakhir. Kamu mendapatkan kehormatan untuk mencobanya."     

"Makanan untuk babi juga masih bisa dimakan?"     

Ji An'an tersenyum, lalu melepaskan tangan Beiming Yechen.     

"Kamu tahu apa? Sekarang ini kamu sudah bercerai dengan kakakku… apakah aku tidak boleh memegang tanganmu?"     

Namun tidak jauh di sana, justru terlihat Beiming Shaoxi sedang duduk di atas sofa. Mata birunya menatap ke arah Ji An'an seperti seekor serigala yang mengincar mangsanya.     

Ya, lama tidak bertemu dengan Beiming Shaoxi dan pria itu sudah memiliki beberapa luka baru...     

Benar juga! Ketika Beiming Shaoxi tidak senang, maka ia akan melampiaskan ketidaksenangannya dengan berlatih tinju di Gym. Ia akan berlatih sampai terluka, tidak tidur tepat waktu dan pola makan yang tidak teratur. Mungkinkah seorang manusia dapat hidup seperti ini?     

Ji An'an mencuri pandang padanya. Saat ini Beiming Shaoxi mengenakan baju yang formal, kumisnya juga sudah dicukur dengan bersih dan rapi. Tidak seperti malam waktu itu yang terlihat berantakan. Ekspresinya pun menunjukkan dirinya tidak memiliki semangat lagi...     

******     

Dalam laptop sedang diputar sebuah VCR yang menunjukkan ekspresi tawa. Kejadian itu terjadi pada akhir pekan setengah bulan yang lalu.     

Kakek Beiming kalah bermain catur dan menuduh bahwa dirinya sedang dicurangi. Tidak hanya itu, dalam video itu juga terlihat kepala Beiming Yechen yang diikat oleh setangkai bunga. Wajah Ji An'an pun sudah terlihat berantakan karena dicoret dengan spidol. Ya, ada coretan berbentuk kumis pada sekitar bibirnya.      

Beiming Shaoxi sendiri selalu terlihat tidak terkalahkan. Saat Ji An'an tampak akan kalah dalam permainan catur tersebut, pria itu akan membantu dengan memberikannya arahan dalam menggerakkan bidak caturnya.     

"Shaoxi, kamu pergi saja… hari-harimu hanya diisi dengan memeluk istrimu. Aku juga merasa kamu sudah seperti kursi yang tidak berguna lagi!"     

Ke manapun Ji An'an pergi, Beiming Shaoxi pasti akan memeluknya dan duduk bersamanya.     

Beiming Shaoxi sangat senang bisa menjadi sofanya yang paling empuk. Ia juga masih memberikan berbagai pelayanan untuk membantu wanita ini….      

Terkadang juga mengiris buah untuk Ji An'an, lalu menyuapinya makanan. Ia mengambil handuk untuk mengelapnya dan memijat pundaknya.     

Kakek Beiming sangat tidak senang melihat tindakannya, "Kakek sudah sia-sia menyayangimu selama dua puluh tahun ini. Aku tidak pernah melihatmu berbakti kepadaku seperti ini!"     

******     

Ji An'an duduk di sofa dan melihat adegan VCR itu beberapa kali.     

Ia tiba-tiba baru menyadari satu hal. Ya, Keluarga Beiming selalu berkumpul pada setiap akhir pekan. Mereka bahkan terlihat harmonis dan penuh tawa. .     

Tempat yang awalnya dirasa seperti wilayah iblis dan membuatnya selalu ingin kabur ini… sebenarnya merupakan tempat tinggal yang penuh dengan kehangatan yang dicari-carinya selama ini. Sejak awal, mereka sudah menganggapnya sebagai keluarganya sendiri!     

Ketiga pria di rumah ini juga memiliki caranya sendiri untuk menyayanginya. Jadi, mengapa Ji An'an seperti orang buta yang tidak bisa melihat kebaikan ini?     

"Di mana Kakek?" Mata Ji An'an yang terlihat memerah saat bertanya demikian. Ia merasa menyesal karena belum melihat Kakek Beiming sebelum meninggalkan tempat ini.     

"Kakek masih sedang berobat di luar negeri dan penyakitnya sudah stabil." Beiming Yechen tertawa, "Kalau dia di sini, apakah kamu yakin bahwa perceraian ini akan terjadi dengan begitu cepat?"     

Walaupun Kakek Beiming mengatakan bahwa dirinya boleh bercerai dengan Beiming Shaoxi, tetapi ia sangat tidak tega dan berusaha mati-matian untuk mempertahankan Ji An'an.     

Ji An'an mendengus ingin menangis, Beiming Yechen mengambilkan tisu, "Oh, sudah tidak ingin pergi. Apakah mau berubah pikiran untuk tinggal di sini?"     

Ji An'an tidak bertenaga dalam menggelengkan kepalanya. Ia sudah tidak bisa tinggal di sini lagi….     

Mengapa seseorang selalu menyadari kehangatan yang begitu berharga itu ketika dirinya telah kehilangan seperti itu?      

Ji An'an benar-benar sangat menyesal pernah begitu egois saat hanya memikirkan dirinya sendiri!     

"Kalau begitu, kapan kamu bisa datang untuk main?" Beiming Yechen memalingkan wajahnya karena matanya sudah merah ingin menangis.     

"Nona Ji, semua bunga di sini memang dibuat sendiri oleh tuan besar untukmu." Wei'er mengingatkan.     

Ji An'an merasa aneh, baru menyadari bahwa semua bunga yang diberikan kepada kepadanya adalah bunga buatan yang tidak bisa mati.     

Kalau dilihat dengan jelas, cara pembuatannya tidak terlalu detail. Walau cara membuatnya hanya dilakukan dengan menumpuknya saja, namun tetap terlihat sangat bagus.      

Wei'er mengambilkannya sebungkus bunga, "Bawalah bunga ini bersamamu ketika pergi dari sini. Tuan telah membuat ini selama tiga hari dan sangat detail."     

Ucapan pelayan itu tidak salah. Lagi pula jari-jemari Beiming Shaoxi terluka dan sudah dibalut dengan kain kasa. Walau tangannya terluka, ia memegang segelas minuman keras yang berbentuk persegi. Kemudian ia mengangkat sedikit tangannya dan menggoyangkan vodka bersama es batu itu dalam gelasnya.     

Pria itu juga tidak tahu sudah minum seberapa banyak minuman keras, namun bibirnya sudah terlihat merah, tatapannya juga terlihat suram seolah sisi iblisnya akan keluar sebentar lagi...     

Beiming Shaoxi menatap Ji An'an dengan tajam. Ia hanya menatapnya dan mencoba memendam penampilan terakhir wanita ini dalam ingatannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.