Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tembakan Yang Keras



Tembakan Yang Keras

0Apakah Beiming Shaoxi akan benar-benar membunuhnya?     

"Beiming Shaoxi, kamu sudah mabuk, apakah kamu tahu hal yang akan kamu lakukan sekarang?"     

Beiming Shaoxi menggigit bibir merahnya, matanya dengan dingin menatap ke arah yang jauh.     

Tatapannya itu menunjukkan dirinya seakan secara tiba-tiba sedang menjauhi Ji An'an dengan dingin. Pria ini tidak mau menunjukkan dirinya ingin dekat dengannya...     

"Aku beritahu kamu! Hal yang tidak bisa kudapatkan, maka aku akan menghancurkannya." Beiming Shaoxi memegang pistol dan mengarahkannya tepat ke kepalanya.     

Lubang ujung pistol yang hitam itu menunjuk ke arah dahi Ji An'an, lalu terdengar dua gemuruh petir di atas langit.     

Bunga-bunga yang bermekaran di taman sepertinya tiba-tiba kehilangan warnanya.     

Wajah Ji An'an pun tampak pucat. Wajahnya itu makin terlihat menyedihkan karena sambil memeluk sebungkus bunga yang besar.     

Hanya karena sepuluh jari Beiming Shaoxi yang dibungkus dengan kain kasa, Wei'er sudah menjelaskan bahwa Beiming Shaoxi telah membuat bunga ini selama 3 malam.     

Alhasil, Ji An'an sebelum pergi pun juga tidak lupa membawa bunga itu pergi bersamanya!     

Bunga buatan itu juga disusun menggunakan kawat kecil. Hal ini membuat tangannya sering tertusuk.     

Warna merah yang cerah itu, apakah juga menunjukkan tetesan darahnya yang tanpa sengaja menetes ke situ? Jangan-jangan, warna merah yang menusuk mata ini berasal dari darahnya itu....     

Mata Ji An'an menatap dengan dalam, seolah mengukir setiap detail wajah Beiming Shaoxi dalam hatinya. Ia mulai menyesal dan tidak berani untuk melihatnya lagi. Sekarang sudah waktunya berpisah dengan keluarga ini, ia pun mulai merasa bahwa dirinya sudah tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke sini lagi.      

"Terima kasih …. Beiming Shaoxi."     

Ji An'an dengan sedih membalikkan badan. Kakinya pun digerakkan dengan berat seolah secara perlahan tenggelam ke dalam pasir hisap di padang gurun.     

Suara yang dalam dan pelan seperti iblis berkata di belakang badannya:     

"Berjalan terus ke depan, kamu akan melihat pintu keluar rumah ini."     

Tidak perlu mengubah cara apapun, ia sudah memberikan sebuah jalan menuju kebebasan.     

"Lari!"     

Suara iblis itu seolah menunjukkan bahwa dirinya baru keluar dari dalam neraka.     

Apakah Beiming Shaoxi mengusirnya pergi? Mengapa?     

Ji An'an berjalan sambil tersandung. "Bang!" Suara pintu menembak ke depan kakinya.     

Ji An'an terkejut dan mempercepat langkah kakinya….     

"Pergi dari kota S dan jangan pernah kembali lagi. Kalau aku melihatmu lagi, maka kamu selamanya juga tidak akan bisa kabur…." Suaranya yang dalam seolah petir yang menyambar dengan geram.     

Langkah kaki Ji An'an semakin lama semakin cepat menuju gerbang yang ada di depannya. Setiap langkahnya membuat seikat bunga di kedua sisinya terhentak dan berterbangan tinggi ke udara.      

Beiming Shaoxi perlahan-lahan menarik tangannya dan melihat bayangan punggung Ji An'an yang perlahan-lahan menghilang bersamaan bunga yang berjatuhan di jalanan ini.     

Pria ini pun hanya diam memperhatikannya.     

"Kehilanganku, kamulah yang akan menyesalinya… Bodoh!" Ucapnya dalam hati.     

Sebaliknya, Ji An'an seketika ingin membalikkan badan. Namun ia ingat dengan kejadian dirinya di masa lalu. Saat itu ia juga juga tidak bisa membalikkan badan dan membuka tangannya seperti burung yang sedang terbang. Ia dengan gembira berlompatan di pantai.     

Pada saat itu, Ji An'an seketika berdiri di atas batu yang tinggi, lalu melihat laut dan juga lautan bintang di langit.     

Sudut mulutnya yang tersenyum dengan nakal, begitu elegan seperti putri duyung yang masuk ke dalam air.     

…..     

Benar juga, tiga tahun yang lalu, Ji An'an masuk ke dalam dunianya dan menariknya untuk berlari ke pantai yang tidak ada pengunjungnya.     

Saat itu, perasaannya sudah begitu dalam, Beiming Shaoxi pun telah jatuh cinta dengan Ji An'an.     

Kalau bisa hidup, bagaimana mungkin Beiming Shaoxi bisa melepaskan Ji An'an pergi dan membuatnya bisa bersama dengan Gu Nancheng? Lagi pula, bisakah pria itu membiarkan wanita ini hidup bahagia dengan cara seperti itu?     

Kalau Beiming Shaoxi mati, Ji An'an baru bisa menjamin bahwa hidupnya tidak akan pernah mendapat gangguan lagi.     

"Beiming Shaoxi, aku membencimu! Aku mohon kamu untuk melepaskan aku!"     

Ji An'an berlari lagi, bahkan kepalanya tidak berbalik. Ia tidak berani berhenti seolah di belakang ada tsunami atau binatang buas yang sedang mengejarnya.     

"Peng!"      

Ji An'an menundukkan kepala dan mendengarkan suara tembakan yang terakhir.     

Banyak sekali bunga yang segar menjadi sasaran dan semuanya berwarna semerah darah…..     

Di dalam taman bunga ada banyak sekali burung kecil yang terkejut. Ji An'an tentu mendengarkan tembakan yang keras itu dan dalam hatinya merasa sangat sakit. Ia juga merasa panik, seolah dunia ini akan runtuh.     

Kakinya tidak stabil, lalu wanita ini pun terjatuh ke bagian jalan yang berlumpur.     

Bunga yang ada di dalam pelukannya pun ikut terjatuh ke lantai. Setelah itu, warna merah pada bunga buatan itu seakan luntur dan mewarnai air pada kubangan air itu hingga berwarna semerah darah.      

Di depannya telah terlihat jalan kecil yang dikelilingi taman bunga. Jalan itu menuju pintu keluar dari rumah ini. Pada gerbang yang terdapat di ujung jalan ini pun menunjukkan beberapa pilar besar yang menopang atap yang memiliki gaya konstruksi ala romawi klasik.      

Dalam gerbang itu seakan menunjukkan suatu cahaya yang siap menunggunya sampai di sana….     

Ji An'an tidak takut mati, tetapi dirinya lebih takut bila mati ditangan Beiming Shaoxi!     

Ji An'an tidak berani membalikkan badan dan berusaha sekuat tenaga untuk berdiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.