Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ji An’an Terakhir Juga Tidak Membalikkan kepala



Ji An’an Terakhir Juga Tidak Membalikkan kepala

Ji An'an mengambil setiap bunga yang berjatuhan di kubangan berlumpur itu. Lalu, ia melihat ada sebuah cincin yang bersinar muncul dari dalam bunga itu.     

Itu adalah cincin berlian….     

Ji An'an mengambil cincin itu dengan linglung. Ketika mengambilnya secara perlahan-lahan pada kuncupan bunga itu, ia juga melihat sebuah kertas.     

"Ketika memelukmu, aku merasa lebih kaya daripada seorang raja. Namun ketika kehilanganmu, aku lebih miskin daripada seorang pengemis…."     

Seketika Ji An'an membayangkan wajah Beiming Shaoxi yang berekspresi penuh kesedihan. Hal ini membuatnya menatap kosong dan tidak fokus.     

Air matanya yang besar tiba-tiba mengalir dengan cepat.     

Ji An'an perlahan-lahan memeluk bunga itu, lalu mengenakan cincin itu ke jari tangannya.     

Maaf…, maaf..., maafkan aku..., Beiming Shaoxi….     

Nyatanya, Ji An'an tidak memiliki tenaga untuk membalas cinta yang begitu membara.     

Ji An'an sambil menangis juga terus lanjut berjalan ke depan. Wajahnya yang penuh dengan air mata itu seperti boneka yang sudah dibuang. Tatapannya tampak bingung seolah kehilangan masa depannya.     

Di luar rumah Keluarga Beiming, ada sederet mobil yang panjang menunggunya.     

Seorang pria bersandar di depan mobil, matanya yang suram menunjukkan sebuah tatapan yang angkuh. Daun telinga sebelah kirinya juga mengenakan anting-anting obsidian.     

Sekali lagi, orang tersebut mengangkat tangan untuk melihat jam tangannya. Ia mengerutkan kening dan tatapannya tampak begitu murka.     

'Apakah aku sedang dibohongi?' pikirnya.      

Sudah jam segini, namun sekarang ia juga belum melihat siapapun yang dijanjikan datang padanya. Kemudian ia melihat langit yang mendung, cuaca ini seakan menunjukkan bahwa sebentar lagi akan turun hujan deras!     

"Tuan, sudah mau hujan. Masuklah ke dalam mobil!" Ucap pria botak bertato ular yang ikut memperhatikan langit. Ia juga menyadari bahwa langit sudah berubah menjadi gelap.     

Gu Nancheng mengepalkan tangannya dan menggigit bibir merahnya, "Beraninya membiarkanku menunggu begitu lama, hancurkan pintu ini."     

Tiba-tiba pintu besi itu perlahan-lahan terbuka….     

Seorang bayangan yang kecil dan penuh dengan lumpur itu terlihat sedang memeluk bunga mawar merah. Sosok itu pun berjalan keluar.     

Ya, itu adalah Ji An'an. Wajah dan badannya tampak kotor karena lumpur. Wanita ini seperti boneka yang indah telah dikotori.     

*****     

Sebaliknya, tepatnya di belakang taman Keluarga Beiming. Tampak darah merah yang mengalir.     

Tubuh Beiming Shaoxi yang kelihatan berat itu terjatuh dalam genangan darah. Matanya masih terbuka, namun mata yang berwarna biru itu tampak terlihat memburam seakan kehilangan kefokusannya.     

Bunga-bunga yang bermekaran di dua sisi jalan pun ikut berlumuran darah dan berwarna merah.     

Darah yang kental menetes mengalir dari dahinya, oleh karena itu rasanya dunia ini ikut berwarna merah cerah.     

Sepertinya melihat ada orang yang berlari kembali….     

Beiming Shaoxi bernapas semakin dalam dan cairan darahnya berubah menjadi dingin.     

Beiming Shaoxi tidak pernah mengetahui artinya melepaskan sesuatu yang diinginkannya. Selain itu, keputusan yang sudah diputuskan juga sudah tidak akan bisa dirubah.     

Andai suatu hari Beiming Shaoxi telah melepaskannya pergi, hal itu berarti dirinya sudah tidak akan lama di dunia ini!     

Hidup…. Pria ini bahkan tidak bisa menahan sisi iblisnya. Ia pasti akan menggunakan semua cara agar wanita ini selalu berada di sampingnya….     

Matanya perlahan-lahan tertutup dan tenggelam dalam kegelapan hatinya. Sampai pada saat terakhir pun, Ji An'an juga tidak membalikkan kepala.     

Tidak lama kemudian...     

Hujan turun dari langit. Hujan itu turun tepat pukul tiga sore. Lalu ada sebuah payung besar berwarna hitam didekatkan padanya.     

Tubuh Ji An'an tegang saat melihat sepasang kaki pria yang panjang dan ramping itu. Ia mengangkat wajahnya yang penuh dengan air mata dan luka!     

Ya, orang di depannya ini adalah Gu Nancheng. Pria itu agak membungkukkan badannya dan mengulurkan tangannya untuk mengelap air mata di sudut mata Ji An'an. "Su Qianmo, kita bertemu lagi." Ucap pria itu.     

Acara perceraian Beiming Shaoxi telah menghebohkan semua orang di kota S.     

Gu Nancheng tentu tidak mungkin melewatkan siaran langsung upacara itu. Nyatanya Ji An'an…. Ya, wanita ini sengaja menggunakan dua identitas untuk mengelabuinya. Wanita ini juga sudah menikah dan menjadi istri Beiming Shaoxi!     

"Gu Nancheng!" Ji An'an ketakutan dan mundur dua langkah.     

"Iya… ini aku." Gu Nancheng tersenyum dingin, lalu menekan pundaknya. Ia pun berkata, "Beiming Shaoxi sudah menyerahkanmu padaku! Apakah kamu ingin kabur dariku?"     

Ji An'an meninggalkan Beiming Shaoxi dengan sangat susah payah, dan ingin sekali mati secara diam-diam….     

Tiba-tiba sepasang kaki terangkat dari tanah. Ya, Ji An'an digendong dan dipeluk ke dalam pundaknya. Bunga mawar yang tersisa di tangannya pun satu-persatu berjatuhan ke lantai.     

Gu Nancheng menginjak bunga itu dan memasukkan Ji An'an ke dalam mobil.     

Hujan badai pun turun tidak lama kemudian. Hujan pun mencuci bersih taman Keluarga Beiming dan kabut yang dibawanya juga menghalangi pengelihatan dengan gelap….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.