Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Su Qianmo, Kamu Harus Mengganti Milikku



Su Qianmo, Kamu Harus Mengganti Milikku

0Sepanjang makan pagi, Gu Nancheng menyusun foto yang robek itu dengannya menggunakan lem. Ia menyusunnya dengan hati-hati agar foto itu bisa kembali seperti semula.     

"Qianmo, kamu suka merobek kertas ketika marah, kapan sikapmu itu dapat berubah?"      

Ji An'an yang tampak memikirkan sesuatu pun langsung melihat ke arah Gu Nancheng. Di hadapannya, pria itu sudah mengelem semua bagian foto yang dirobek tadi dengan baik. Tidak hanya itu, pemandangan ini juga membawanya ke masa lalu.      

Meski tidak bisa mengingat dengan jelas, namun dirinya ingat bahwa mereka sempat bertengkar karena sesuatu. Jauh di masa lalu, tepatnya saat mereka masih bersama. Ji An'an yang masih akrab dikenal dengan nama Su Qianmo itu sedang mengerjakan tugas sekolahnya.      

Kebetulan, pekerjaan yang ditugaskan oleh gurunya adalah membuat hasil karya lukisan. Ia pun melukis Gu Nancheng sebagai objek lukisannya. Akan tetapi, saat itu Ji An'an malu memperlihatkannya kepada Gu Nancheng. Saat Gu Nancheng memintanya lebih tegas, lukisan itu malah dirobek oleh Ji An'an.      

Gu Nancheng yang begitu angkuh dan sombong membungkukkan badan dan mengambil sobekan itu. Ia pun menempelnya satu-persatu. Ya, sama seperti yang dilakukannya saat ini.      

******     

Setelah kejadian itu, Ji An'an diajak ikut sarapan di keesokan harinya. Sayangnya, wanita ini sesungguhnya tidak memiliki nafsu makan. Namun, ia tetap memaksakan diri untuk menyantap hidangan sarapan tersebut demi mengisi tenaganya kembali. Lebih tepatnya, Ji An'an tidak ingin terlihat lemah dan kasihan di hadapan pria itu.     

Alasannya jelas, Gu Nancheng waktu itu pernah melihat banyak pria lain menatap Ji An'an dengan kasihan, lalu dirinya merasa tidak senang dan langsung menghajar mereka hingga babak belur.      

Selain itu, Ji An'an juga pernah tidak sengaja terjatuh. Kemudian, ia ditolong oleh seorang pria muda yang baik hati. Walau demikian, Gu Nancheng masih tetap memukul pria yang baik hati itu sampai mukanya penuh luka lebam berwarna biru.     

"Su Qianmo, kamu adalah milikku! Aku tidak menyukai ada orang lain yang melihatmu!"     

"Tampaknya penyakitmu yang suka mendominasi orang lain ini sering kambuh. Periksakanlah ke dokter!" Su Qianmo sering melihat dan mengalami perasaan terdominasi dari Gu Nancheng sampai tidak bisa berkata apapun.     

"Orang yang sudah peduli begitu dalam pasti merasa sudah direbut walau disentuh oleh orang lain! Apakah kamu mengerti?"     

Mungkin dulu Ji An'an masih tidak mengerti, jadi sering bertengkar dengannya karena masalah ini….     

Gu Nancheng seperti anak yang sangat bandel dan selalu mendominasi. Ia hanya ingin Ji An'an menjadi miliknya dan tidak memperbolehkannya untuk melihat orang lain selain dia di dunia ini.     

Jadi Ji An'an tidak pernah mendekati pria lain selain Gu Nancheng.     

Sejak Ji An'an mengingat kejadian itu, ia sudah ditandai sebagai milik Gu Nancheng! Dirinya yang waktu itu juga mengira bahwa pada saat dewasa nanti juga pasti akan menikah dengan Gu Nancheng.     

Pemikiran seperti ini sudah tertanam dalam hatinya. Bahkan saat dirinya telah bertemu dengan Beiming Shaoxi, pertemuan itu membuatnya merasa telah mengkhianati janjinya ….     

Benar, bukankah dirinya adalah kekasih Gu Nancheng? Bagaimana bisa dirinya malah tidur dengan pria lain?     

Sikap dominan dan harapan penuh ketulusan Gu Nancheng sudah begitu dalam. Hanya saja, Ji An'an sudah melakukan begitu banyak hal bersama dengan Beiming Shaoxi, mengapa masih mau memilihnya?     

"Sialan!" kedua jari Gu Nancheng tidak sengaja terkena lem yang tingkat kerekatannya begitu kuat. Hal itu membuat kedua jarinya melekat menjadi satu. Namun hal yang membuatnya sangat marah adalah saat mengetahui bahwa wajah Su Qianmo dalam foto itu malah ternoda oleh gumpalan dari tetesan lem yang besar itu.     

Gu Nancheng mengambil foto yang ditutupi oleh lem itu. Wajahnya juga masih menahan rasa kemurkaannya!     

Dia tidak mau bukti satu-satunya yang dimilikinya ini musnah!     

Gu Nancheng mencari semua rak buku dan masih tidak senang, lalu melampiaskannya ke kursi itu sampai terjatuh.     

Di sisi lain, Ji An'an tampak dengan tenang memotong daging sapinya….     

"Su Qianmo, kamu harus mengganti milikku!"     

"Aku sudah tidak punya."     

Gu Nancheng menggertakkan gigi, lalu berjalan ke depannya. Ia menahan amarah untuk membalikkan meja ini, "Sepengetahuanku, kamu masih memilikinya! Kamu pasti masih memilikinya!"     

Sebelumnya Qin Xin telah mengatakan bahwa Ji An'an memiliki banyak sekali foto tentang mereka berdua di masa lalu. Jadi, di manakah wanita ini menyembunyikannya?     

"Aku sama saja denganmu! Dengar, aku sudah melupakan semua yang pernah terjadi di masa lalu. Sejak awal, aku sudah membakar semua foto itu." Setelah mengatakan ini, seketika jantung Ji An'an merasa sakit.     

Akan tetapi, tampaknya Gu Nancheng belum mengetahuinya. Ia pun dengan kuat memukul meja beberapa kali, lalu tiba-tiba dia seolah memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia dengan cepat berlari keluar.     

Ji An'an melempar garpu makannya. Mengetahui niat yang akan dilakukan oleh Gu Nancheng itu, wanita ini pun tahu tempat yang menjadi tujuan kepergiannya ini….     

"Gu Nancheng, di sana tidak ada foto itu!" Wajah Ji An'an yang pucat dengan cepat berteriak!     

"Jadi benar-benar ada di rumah Keluarga Ji?" Gu Nancheng tampaknya berpikir sebaliknya. Langkah kakinya sempat berhenti sejenak serta tersenyum dengan senang dan jahat….     

Ji An'an dengan tidak tenang melihat punggung Gu Nancheng meninggalkan tempat ini.     

Di rumah Keluarga Ji banyak sekali foto tentang masa lalunya, yang paling penting adalah masih ada catatan harian yang pernah dituliskannya sejak tiga tahun ini!     

*****     

Setelah Gu Nancheng pergi tidak terlalu lama, Ji An'an menggunakan alasan untuk membuat kedua pelayan itu pergi. Ia pun menyelinap ke ruang bawah tanah dan mencari jalan keluar.     

Sayangnya, Gu Zhaoyang telah melihat semua gerak-geriknya dari kamera pengawas. Sejak kemarin malam, ia sudah mencari kesempatan yang tepat….     

Sebab, jika dirinya malah membunuhnya di rumah Keluarga Gu. Situasinya pasti tidak akan menguntungkan baginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.