Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Datang Melihat Leo



Dia Datang Melihat Leo

0Mobil Bentley abu-abu dengan atap terbuka seketika melaju perlahan. Jendela mobilnya terbuka setengah dan terlihat seorang pria yang sedang duduk di kursi belakang. Pria itu tampak meletakkan laptop bisnisnya di atas pangkuannya.      

Wajahnya yang terlihat dari samping memperlihatkan dagu yang tajam. Sambil diwarnai dengan lapisan cahaya hangat, wajahnya masih tetap sangat dingin seperti bebatuan es di bawah gunung salju.     

Ji An'an yang memegang sepeda listrik kecil itu menundukkan kepalanya. Sayangnya, ia tidak bisa menahan diri untuk melihatnya...     

Dalam sekejap, doa yang pernah diucapkannya sepertinya berhasil membuatnya melihat sosok di masa lalu. Ya, Beiming Shaoxi tidak berubah sama sekali.     

Tatapan Ji An'an yang tidak fokus, tiba-tiba tanpa sadar menjatuhkan sepeda listrik itu di pinggiran jalan.     

Jalanan tidak luas dan mobil-mobil yang mengikuti mobil utama di depannya terpaksa berhenti.     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan melihat cermin belakang, seorang gadis berjaket berjongkok di tanah dan buru-buru mengambil sepeda listriknya. Walau demikian, sosok badan gadis itu seperti sambaran petir bagi Beiming Shaoxi.     

Beiming Shaoxi mengencangkan rahangnya dan menggeliatkan senyuman dingin yang sarkastik dari sudut mulutnya.     

Sudah tiga tahun lamanya, namun nyatanya ada orang yang pernah hilang dan malah terlihat di sini. Sosoknya bahkan lebih bersih daripada buih yang pecah di bawah sinar matahari. Ya, bagaimana mereka bisa bertemu di dunia ini lagi?     

Namun, hal ini tampaknya sudah lama dianggapnya sebagai sebuah ilusi yang tidak akan pernah terwujud. Ia terlalu sering mengkhayalkannya dan hal ini membuatnya jadi merasa terbiasa.      

Beiming Shaoxi menundukkan kepalanya dan terus memeriksa dokumen dengan ekspresi wajah yang tenang dan tidak terlihat aneh.     

*****     

Di sisi lain, Leo masih memegang syalnya seperti binatang buas kecil di sudut ruangan. Saat melihat ada seorang pelayan mendekatinya, anak ini langsung murka.     

"Tuan Muda, kamu ini sudah lima hari tidak mandi… Setelah mandi dengan wangi, maka aku akan mengenakan syal itu lagi padamu?"     

"Pergi!" Leo memeluk teddy bear itu dan berteriak demikian.     

Anak kecil ini sudah banyak berharap bahwa akan dipertemukan dengan pelayan wanita itu dua hari lagi. Akan tetapi, sekarang sudah lewat lima hari dan dirinya belum bertemu dengan pelayan pribadi itu.      

Dalam hatinya, ia merasa dibohongi oleh para pelayan di sini. Anak ini merasa dirinya telah disakiti dan rasa sakit hati ini membuatnya tidak mau mandi...     

Tidak lama kemudian, ia mendengarkan suara mobil dari lantai bawah.     

Leo dengan cepat berlari keluar dari kamar dan berlari ke teras. Ia memegang kursi menatap ke bawah.     

Setiap kali mendengarkan suara mobil, Leo dengan sangat bersemangat pergi melihat. Akan tetapi setiap kali hanya melihat wajah Beiming Shaoxi saja, ia malah merasa sangat kecewa.     

Bahkan kali ini, saat Leo masih belum melihat pintu terbuka pun dirinya sudah merasa kecewa.     

Ia tentu sudah mengenal mobil ayahnya...     

Sebaliknya, Beiming Shaoxi berjalan masuk ke dalam rumah. Ia pun berjalan biasa sambil melihat pergerakan kamera cctv.     

Seorang pelayan mengambilkan sandal rumah untuknya dan dengan suara yang pelan melaporkan hal yang terjadi hari ini. Ia melaporkan bahwa tidak ada orang yang datang.     

"Mengenai Tuan Muda, dia seharian sangat merindukan nona itu…" Pelayan itu merasa sangat susah.     

Sejujurnya, wajah Beiming Shaoxi saat ini terlihat suram. Akan tetapi, ia sudah cukup sabar dan menemani anak kecil itu selama lima hari. Sayangnya, wanita ini tidak datang. Ia pun berharap bahwa wanita itu tidak perlu datang sampai kapanpun lagi.     

Setelah melepaskan jaket dan melemparkannya kepada pelayan, Beiming Shaoxi berkata, "Kalau begitu, kemasi semua barangmu."     

Pelayan itu menghela napas lega. Ia akhirnya kembali ke rumah Keluarga Beiming, mereka benar-benar sudah tidak memiliki cara lagi.     

Beiming Shaoxi menarik dasi yang erat itu dan duduk di sofa sambil minum teh merah.     

Wei'er menggendong Leo turun dari bawah, wajah anak kecil itu tampak marah seperti ikan buntal yang marah.     

Anak kecil itu menutupi kedua telinganya, wajah kecilnya sengaja dipalingkan dan menunjukkan niat tidak mau patuh pada ucapan ayahnya setelah ini.     

Akan tetapi, tiba-tiba matanya bersinar ketika melihat layar itu, "Dia datang melihat Leo!"     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan melihatnya!     

Leo dengan cepat melepaskan dirinya dan turun, ia berlari ke depan layar tv. Kedua tangannya itu maju sampai menggapai layar televisi seolah ingin masuk ke dalam. Dunia itu seolah menjadi mesin penjepit boneka dan Leo hanya dipisahkan dengan kaca yang besar. Ya, ia hanya menginginkan Ji An'an...     

Benar, layar televisi itu sedang memutarkan kamera cctv! Sekarang sudah sore, langit senja pun terlihat sangat indah. Kemudian, cctv itu merekam gerak-gerik Ji An'an yang berdiri bersembunyi di belakang kotak surat di luar rumah ini. Mata wanita ini sedikit terpana dan fokus hanya ke arah rumah ini. Ia terlihat menggunakan syal merah muda yang tebal di lehernya….     

Ji An'an sebelum pergi masih tidak tahan untuk mendekati rumah kaca yang besar ini untuk berpisah. Ia tentu tidak tahu bahwa kamera cctv pada rumah ini juga sudah diaktifkan.     

"Prank..!!!" Seketika gelas porselen seputih tulang di tangan Beiming Shaoxi terjatuh ke tanah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.