Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Di Atas Ranjang Menunggumu



Aku Di Atas Ranjang Menunggumu

0Melalui alat pendengar jarak jauhnya, Beiming Shaoxi dapat dengan jelas mendengar ucapan Ji An'an tadi. Sontak ia mengambil vas keramik di dekatnya dan melemparnya ke lantai!     

Apakah Ji An'an ingin membuatnya marah, membunuh perasaannya dan putus asa?     

Mendengar mereka akan menikah saja, hal itu sudah membuat Beiming Shaoxi sudah menjadi gila! Oleh sebab itu, ia rela menggunakan segala cara untuk menghancurkan pernikahan mereka….     

Walaupun mengetahui semua itu hanyalah sia-sia, Beiming Shaoxi tetap tidak bisa berdiam diri begitu saja!     

Jujur saja, ia sangat ingin membunuh Gu nancheng dan keinginan ini tumbuh semakin lama semakin kuat. Namun karena wanita itu, ia tidak berani melakukannya!     

Malam hari perlahan-lahan menjadi gelap, ia masih tetap dengan putus asa terduduk di sana.     

Di dalam rumah megah Keluarga Ji yang terdengar suara tawa dan hentakah langkah tarian.     

Mereka sedang mengadakan pesta dan merayakan pesta pernikahan… Sialan! Seharusnya mereka menikah terlebih dahulu, namun kenapa sudah ada pesta!?     

Beiming Shaoxi memegang kepalanya yang sudah akan meledak. Selain itu, Leo juga sudah akan kembali besok. Setelah itu, Ji An'an akan bersama dengan Gu Nancheng untuk selamanya. Kalau Ji An'an memilih kebahagiaannya, maka mengapa dirinya juga tidak bisa melepaskannya?! Merestui pilihannya!     

******     

Malam harinya, Leo berbaring di atas ranjang. Kedua tangan kecilnya dengan penurut dimasukkan di atas selimut. Sayangnya walau sudah mendengar cerita yang kesepuluh, anak ini masih belum tertidur juga.     

Mata anak kecil itu masih terus membuka dan tertutup, menguap beberapa kali dan memaksakan diri untuk tidak tidur.     

Akan tetapi, Ji An'an sudah menutup buku ceritanya dan mencium dahinya, "Tenang dan tidurlah, besok aku tidak akan membawamu pulang."     

Leo mencibirkan mulut kecilnya, seperti telah meminum obat penenang, ia pun tidak bisa menahan keinginannya untuk segera tertidur.     

Sebaliknya, Ji An'an terus memperhatikan wajah kecil itu. Wajah itu juga semakin lama semakin mirip dengan Beiming Shaoxi. Dalam sejenak, hati Ji An'an pun menjadi terasa sedih.     

Kemudian mendengar napas anak kecil itu yang teratur, Ji An'an dengan berhati-hatu berjalan turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju. Pada bagian luar, ia hanya menggunakan jubah mandi.     

Dirinya khawatir akan merasa takut. Alhasil sejak awal, ia sudah mempersiapkan sebotol alkohol yang kadarnya sangat tinggi.     

Dalam sekali teguk, Ji An'an sudah menelannya dalam jumlah banyak. Rasa alkohol yang keras dan pedas itu seketika memenuhi mulutnya dan membuat aliran darah di sekujur tubuhnya jadi membara.      

Ketika mendengar pintu tertutup, anak kecil diatas ranjang itu langsung membuka mata.     

******     

Kamar Gu Nancheng ada di depannya.     

Sekujur tubuh Ji An'an tegang, mengetuk pintu dan mendengar suara pelan, "Pintu tidak terkunci."     

Ji An'an membuka pintu dan berjalan masuk, ternyata di sana tidak ada orang….     

Tetapi pintu kamar mandi yang tidak tertutup, malah terdengar suara air mengalir.     

Ternyata, Gu Nancheng sudah menunggunya sangat lama. Ia menahan api gairahnya, mandi beberapa kali dan kali ini sudah mandi yang ketiga kalinya!     

"Kenapa begitu malam?" Ucap Gu Nancheng yang tidak senang, apalagi dirinya juga selalu menunggunya!     

"Leo agak sulit tidur malam ini… itu, kamu pelan-pelan mandi dulu, aku akan menunggumu di atas ranjang." Ucap Ji An'an dengan lidah yang kering, alkohol yang sangat kental, kepalanya yang agak pusing dan tidak bisa berdiri dengan stabil.      

Ia pun duduk di atas ranjang dan merasakan tubuhnya menjadi semakin berat. Lalu, ia pun langsung terbaring di sana.     

Tidur di atas ranjang besar seorang pria, membuat sekujur tubuhnya tegang dan mengambil selimut untuk menutupi dirinya.     

Sungguh, saat ini dirinya sangat tegang. Untung ia sudah minum alkohol, dalam keadaan isi kepala yang mabuk, ia pun tidak bisa berpikir terlalu banyak!     

Gu Nancheng menekan pembuka air, otot sekujur tubuhnya pun sudah menjadi tegang.     

Tangannya menabrak ke dinding, kemudian memukul ke tempat wastafel, dan tidak sengaja menendang tempat toilet… Sungguh terdengar banyak sekali suara yang berisik.     

Sialan, kenapa ia bisa merasa begitu tegang?       

Sambil mengeluarkan pasta gigi, ia akan menghilangkan bau mulutnya. Ya, saat-saat seperti ini, sudah berapa tahun ia menunggu datangnya hari seperti ini?!     

Sayangnya di sisi lain, Ji An'an sudah sangat mengantuk. Apalagi banyaknya minuman beralkohol yang diminumnya telah membuat isi kepalanya amat sesak. Tidak lama kemudian, ia pun tertidur.      

Pintu kamar perlahan-lahan terbuka.     

Melihat di atas ranjang yang lembut ada wajah seorang wanita yang sangat indah dengan pipi yang merah merona sedang terdiam terbaring seperti putri tidur.     

Kemudian di dalam toilet terdengar ada suara cukur elektrik.     

...     

"Apakah berharap Ji An'an bisa hamil?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.