Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Apakah Kamu Sakit? Sakit apa?



Apakah Kamu Sakit? Sakit apa?

0Ji An'an memaksa dirinya untuk meletakkan globe itu dan berjalan keluar dari sana.     

Setelah itu, ia tidak tahan untuk mengambil ponsel lalu memeriksa lambang SX-AA itu. Ia baru mengetahui bahwa logo itu sudah menjadi merek dagang dari supermarket, hotel dan bahkan sampai toko-toko lainnya!     

Beiming Shaoxi mengumumkan cintanya kepada seluruh dunia, bahkan sampai keluar negeri untuk membeli sebidang lapangan. Dalam lapangan itu, ia juga membangun sebuah patung air mancur untuk melamarnya!     

Ji An'an pun semakin tenggelam dalam ingatannya dan air matanya mulai membuat penglihatannya buram.     

Beiming Shaoxi mungkin sudah melakukan banyak hal, kalau bukan karena telah melihatnya maka kemungkinan besar seumur hidup juga tidak akan mengetahuinya.     

Seketika pria bertato ular memyapa dengan sopan, "Tuan."     

Ji An'an mengangkat kepala melihat Gu Nancheng yang memakai jaket tebal beserta sepatu bot sambil berdiri di depan air mancur.     

Air dari air mancur itu keluar begitu indah seperti gelembung yang indah.     

Sekujur tubuh Gu Nancheng selalu membawa aura suram yang menggoda… membuat seseorang yang melihatnya akan terpesona dan tergila-gila.     

Ia agak memiringkan wajahnya dan bisa melihat anting-anting hitamnya yang bersinar gelap.     

Hati Ji An'an tertegun, apakah Gu Nancheng… mengetahuinya?     

"Kalau kamu menyukainya, aku juga bisa membuatkan nama kita ada di seluruh dunia ini demi kamu…." Ucap Gu Nancheng sambil menunjuk.     

Lagi pula, membuat patung seperti ini juga hanya menghabiskan uang sedikit, tinggal menyuruh seseorang juga bisa membuatnya.     

Lalu Ji An'an mencibir, "Aku tentu mengetahui bahwa hal yang bisa dilakukan olehnya, kamu pun juga pasti bisa menyamainya. Gu Nancheng, aku tidak menginginkanmu melakukan hal semacam ini, kamu juga tidak perlu membuktikan apa pun untukku."     

Dalam tatapan Gu Nancheng yang menatap tajam, ia sangat benci terhadap cara Beiming Shaoxi yang telah menyita penglihatan Ji An'an seperti ini.     

Kaki yang panjang berjalan ke arahnya, tiba-tiba tubuhnya gemetar dan matanya langsung ditutup!     

"Snake… bawa dia pulang."     

Gu Nancheng gemetar ketika mengatakan perkataan itu, sepasang kakinya langsung berlutut di lantai.     

Beberapa pasangan kekasih di taman ini melihatnya dengan tatapan yang aneh.     

"Gu Nancheng, kamu kenapa?"     

Tubuh Gu Nancheng gemetar, wajahnya yang pucat terlihat seolah telah ditusuk oleh ribuan dan membuatnya merasa sangat kesakitan sampai menderita.     

Pria bertato ular pun seketika menepuk pundak Ji An'an dan berniat mengajaknya pergi ke mobil.     

"Aku tidak pergi…. Apakah kamu sakit? Sakit apa?" Tanya Ji An'an yang langsung memegang tangan Gu Nancheng.     

Gu Nancheng kelihatannya sangat kesakitan, keringat dingin sudah membasahi rambut pendeknya.     

Penyakitnya kambuh, pria itu kram dan terlihat sangat pucat. Hal ini terasa familiar bagi Ji An'an.     

Saat sepasang tangannya memeluknya dengan erat, Ji An'an bisa mendengarkan Gu Nancheng sedang menggertakkan giginya.     

Dalam hati, Ji An'an merasa seperti ada yang melubangi hatinya, "Apa kamu sedang sakit? Apakah sangat sakit? Apakah bagian kepalamu sangat sakit, sekujur tubuhmu seperti ditusuk dengan jarum… apakah kedua kakimu kehilangan kekuatannya, seperti patah…."     

Gu Nancheng yang merasa sakit hati membuatnya langsung memotong ucapannya, "Pulang!"     

"Gu Nancheng, apakah kamu juga sama sepertiku, juga mewarisi penyakit keturunan dari keluargamu?"     

Kalau tidak salah ingat, kondisi Gu Nancheng sekarang ini sama dengan dirinya waktu itu!     

Gu Nancheng bernapas dengan berat, matanya tiba-tiba berubah menjadi merah dan seolah sedang dikontrol.     

Seketika sarung tangan hitam yang membalut tangannya mengeluarkan sebuah jam tangan dari dalam sakunya. Sayangnya karena tidak bisa membukanya, jam tangan itu terjatuh ke lantai.     

"Obat… Snake! Snake!"     

Pria bertato ular langsung mengambil jam tangan lalu membuka penutup dan mengambil sebutir obat itu.     

Gu Nancheng menggigit obat itu, dengan kuat menggelengkan kepalanya seolah ingin menghantamkannya ke tanah….     

Melihat itu, Ji An'an seketika memeluk kepalanya. Ia mencoba menenangkannya dan memanggil namanya.     

"Gu Nancheng… Nancheng… kamu jangan membuatku ketakutan! Gu Nancheng!"     

Tatapan matanya seperti menunjukkan sesosok iblis yang ingin keluar dari tubuhnya, sontak terasa aura kengerian dari sekujur tubuhnya.       

Untungnya sepasang tangan Ji An'an telah memeluknya dengan lembit, menunjukkan kehangatan seorang wanita…     

Ji An'an terus memanggil namanya seperti mengingatkan dirinya agar kembali lagi.     

Mata Gu Nancheng yang merah perlahan-lahan pudar, sekarang hanya merasakan kesakitan yang tiada hentinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.