Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Melihat Beiming Shaoxi



Melihat Beiming Shaoxi

0Pria bertato ular pun tampak gelagapan dan cepat-cepat mengambil suntikan. Ia pun memasukan cairan obat ke dalam suntikan dan berjongkok untuk bersiap menyuntikkannya ke salah satu tangan Gu Nancheng.     

"Tuan, tolong bertahanlah sebentar, aku sudah menyiapkan obat suntiknya!"     

Walau sudah berkata demikian, Gu Nancheng tetep kesulitan menahan getaran tangannya….     

Snake dengan sigap langsung menahan lengannya, lalu menancapkan suntikan itu ke tangannya.     

Obat bius sudah masuk ke dalam pembuluh darah, obatnya sangat kuat jadi dalam waktu sekejap Gu Nancheng bisa langsung pingsan.     

Ji An'an menatap ke arah kepala ular yang gerakannya begitu terlatih. Tampaknya, pria ini memang selalu sigap walau di saat apapun. Bahkan sebuah obat juga telah disediakannya.     

Kelihatannya penyakit Gu Nancheng tidak kambuh sesekali saja!     

******     

Malam hari, langit perlahan-lahan menjadi gelap, Ji An'an sedang duduk di kursi samping ranjang untuk menjaga Gu Nancheng yang tertidur sangat lama.     

Bulu matanya yang panjang dan lentik sudah semakin berat untuk ditahan agar tidak memejamkan mata. Sayangnya, Ji An'an yang sudah sangat mengantuk pun akhirnya menyerah dan sekarang sudah masuk ke dalam dunia mimpi.     

Selama bermimpi, Ji An'an sedang melihat sebuah tangan yang sedang mengangkat sebuah pistol. Lalu dengan menggunakan sarung tangan hitam yang dikenalnya itu, tangan itu menembak mati ayah Su.     

Ji An'an juga mengingat ruangan bawah tanah yang menahan keluarganya itu. Kemudian, sebuah bayangan yang dingin datang mendekatinya. Ya, sosok itu adalah sosok pria bertopeng yang ditakutinya itu….     

"Halo gadis kecilku, kamu tidak bisa kabur."     

Ji An'an mengulurkan tangan untuk melawan, ia bahkan berusaha melepaskan topeng perak itu!     

Namun karena sosok itu bagaikan memiliki kekuatan iblis, ia dengan kuat mendekatinya, membuatnya sangat ketakutan sampai mengeluarkan keringat dingin dan langsung bangun karena terkejut.     

Tidak hanya itu, ia baru menyadari bahwa Gu Nancheng yang seharusnya tidur di atas ranjang, kini sudah menghilang. Dengan sigap, Ji An'an membuka selimutnya. Kemudian, ia memeriksa suhunya tempat tidur itu. Ternyata suhunya sudah dingin. Apakah pria ini sudah pergi cukup lama?     

Ji An'an pun membuka pintu toilet untuk memeriksanya, bahkan ia lanjut memeriksanya di teras. Anehnya, ia tidak melihat Gu Nancheng sama sekali.     

"Snake, apakah kamu melihat melihat Gu Nancheng?"     

Sambil berteriak demikian, Ji An'an juga menarik pintu yang terhubung dengan ruang tamu. Ia yakin bahwa seharusnya pria bertato ular itu masih berjaga di ruang tamu. Anehnya, pria itu juga hilang.     

Ji An'an terus mencarinya, kemudian baru mencari Nanny yang biasanya membangunkannya.     

"Di mana Gu Nancheng, apakah kamu sempat melihatnya?"     

"Kebetulan tidak Nona, hanya kamu yang menjaganya. Para pelayan juga sudah tidur…."     

Ji An'an pun kembali berlari ke teras. Ia mulai melihat sekeliling dan lebih fokus memperhatikan daerah di sekitar pantai. Benar saja, bila diperhatikan dengan jeli, di dalam kegelapan yang gelap itu terlihat sebuah sosok putih kecil yang menunjukkan bayangan badan yang tinggi dan tampan. Namun dengan gelapnya malam ini, sosok itu hanya terlihat samar-samar.     

Ji An'an tidak memperdulikan apapun, ia langsung berlari dari teras ke tangga, lalu turun ke bawah.     

Hembusan angin malam meniup rambut panjangnya, jantungnya berdebar cepat, dan banyak sekali pertanyaan yang ingin ditanyakannya setelah Gu Nancheng bangun.     

Kemudian, semakin lama semakin dekat, ia perlahan-lahan merasa bayangan ini sangat familiar.     

Apakah dia masih belum sadar dari mimpi buruknya? Bagaimana bisa ia sampai salah melihat dan merasa sosok itu adalah Beiming Shaoxi?!     

Jujur saja, tenggorokan Ji An'an saat ini seperti sedang tersumbat saat melihat jaket yang dipakai bayangan tampan itu. Dalam gelapnya malam ini, ia merasa seperti patung yang terletak jauh dari pantai.     

Kemudian, orang itu seolah menyadarinya dan membalikkan wajah.     

Wajah yang tampan, tetapi tidak menunjukkan ekspresi apa pun.     

Ya, mata biru itu sekejap menatap ke arah Ji An'an, tatapannya agak menyipit seolah tidak ingin bertemu dengannya. Lalu, sosok itu berjalan pergi dari Ji An'an.     

Sepatu botnya menginjak ke pasir dan mengeluarkan suara.     

Setelah satu bulan berlalu, tiba-tiba melihat wajah sosok itu membuat Ji An'an tertegun di sana seolah semua cairan dalam tubuhnya telah membeku.     

Meski dirinya berada di salah satu pulau di negara spanyol ini, seharusnya Beiming Shaoxi masih berada di kota S!     

Ji An'an membalikkan badan dan melihat bayangan badan pria itu berjalan menjauh, dengan kuat mencubit wajahnya sendiri sampai merasa sakit. Apakah ini hanya mimpi?     

"Beiming Shaoxi!" Ucap Ji An'an dengan suara yang serak.     

Walau demikian, sosok bayangan itu seolah tidak mendengarkan teriakannya, jejak kakinya yang panjang pun masih tercetak jelas di atas pasir.     

Ji An'an pun seketika merasakan hawa dingin dari angin yang bertiup malam ini, hawa dingin itu sampai membuat tubuhnya gemetar lalu dengan langkah yang besar mengejarnya, "Beiming Shaoxi… berhenti kamu!"     

Ji An'an berlari ke depannya, mengulurkan tangan untuk menahan jalannya.     

Pada akhirnya, bayangan badannya yang dingin berdiri di sana, lalu tatapan yang seakan tidak memiliki perasaan telah menatap lurus ke arah Ji An'an. Namun bersamaan dengan itu, sudut mulutnya terangkat dan mengeluarkan aura yang jahat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.