Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Adalah Kakakku



Kamu Adalah Kakakku

0Ji An'an terjatuh dan duduk di sofa, memegang erat telepon dengan suara yang terisak-isak, "Kakak…"     

"Kamu memanggilku apa?" Tanya Gu Nancheng dengan mata yang merah.     

"Tidak peduli apakah kamu mau mengakuinya atau tidak, aku mengetahui… kamu adalah kakakku…."     

"Su Qianmo, Uhuk uhuk…" Ucap Gu Nancheng sambil terbatuk.     

Ji An'an menangis menjatuhkan air mata, "Kita memiliki hubungan darah, bagaimana bisa bersama, aku… bagaimana bisa memiliki anak denganmu…. Gu Nancheng, mengapa kamu… tidak mengatakannya…"     

"Aku benar-benar bukan kakakmu, aku bersumpah! Kalau aku berbohong satu kata kepadamu, maka aku… selamanya tidak akan mendapatkan Su Qianmo." Gu Nancheng bersumpah demikian.     

Ji An'an tertegun dan memikirkan masa lalu waktu dirinya masih kecil…     

"Gu Nancheng, kamu berbohong kepadaku!"     

"Qianmo, kalau ada hal yang tidak mungkin aku beritahukan padamu, maka aku akan menyembunyikannya. Walau demikian, aku tidak akan berbohong kepadamu, aku bisa bersumpah!"     

"Aku mau bersumpah atas semua takdir yang menakutkan."     

"Sumpah yang paling menakutkan di dunia ini adalah saat Gu Nancheng tidak bisa mendapatkan Su Qianmo selamanya…"     

Apakah benar Gu Nancheng tidak mau memberitahunya, karena tidak ingin berbohong kepadanya? Jadi, pria itu tidak berbohong.     

Ji An'an pun mempercayainya dan bertanya lagi, "Kalau begitu kamu siapa?"     

"Tunggu aku pulang… kalau saat aku pulang dan melihat tubuhmu kekurangan makan, maka aku akan menggunakan segala cara yang paling sadis untuk bunuh diri."     

Bibir Gu Nancheng yang merah berkata demikian. Kemudian, ia menutup telepon dan menyelesaikan panggilannya.     

*****     

Ji An'an mulai tidak bisa tidur, setiap malam juga tidak bisa tidur.     

Ia sesungguhnya ingin pergi ke dunia para penjahat untuk mengambil batu permatanya. Namun ia khawatir akan ada orang lain yang mengambilnya… barang yang seberharga itu walau tidak tahu akan menolongnya, namun tetap saja memiliki harga yang amat mahal.      

Selain itu, ia juga tidak memiliki seorang pun yang bisa diandalkannya untuk mengambilkan batu permata itu…     

Andai Nanny bersedia menerima permintaannya itu, apakah pelayan itu bisa membedah perutnya dan mengeluarkan permata itu dari tubuhnya? Ia khawatir sebelum itu terjadi, mungkin Gu Nanchyeng sudah mati.     

Ji An'an semakin takut, Gu Nancheng benar-benar orang yang menepati janji. Setelah mengetahuinya, pria itu pasti akan mati mengikutinya.     

"Berikan aku sebotol alkohol yang keras, lalu dibungkus."     

Ji An'an menggunakan bahasa inggris yang lancar. Saat datang ke bar, hal pertama yang dilakukannya adalah memesan cocktail berkadar alkohol tinggi.     

Ia ingin membeli minuman beralkohol dan setiap malam sebelum tidur akan meminumnya untuk selanjutnya membuatnya tertidur….     

Kalau tidak, ia hanya bisa bangun dan dalam benaknya selalu berpikir tentang hal-hal yang tidak menyenangkan.     

Gelas cocktail yang digoyang dalam tangannya, lalu melihat lampu warna-warni dari bar yang memancar ke tubuhnya, ia pasti adalah seorang… ibu yang paling tidak bertanggung jawab.     

Tiga tahun yang lalu setelah mengandung anak Beiming Shaoxi, ia hanya bisa menggugurkannya. Sekarang, ia juga tidak bisa melahirkan anak Gu Nancheng.     

Padahal sedang hamil, tetapi masih saja mabuk. Walau demikian, apa yang bisa dilakukannya dalam kegundahan ini? Kalau begitu terus, secara mental ia pasti tidak bisa bertahan, sudah beberapa hari dirinya tidak tidur dan tidak lama lagi akan membuat dirinya gila.     

Air mata Ji An'an yang tidak bersuara mengalir turun, ia pun juga menenggak seteguk alkohol.     

Air mata perlahan-lahan mengalir di samping wajah yang indah itu, beberapa pria yang duduk di sana terpesona menatapnya.     

Tiba-tiba seorang pria menabraknya dan menggunakan cincin dengan aroma melambai ke arahnya.     

Aroma yang aneh masuk ke hidung, Ji An'an agak mengerutkan kening, dalam benaknya mulai kosong.     

"Nona, apakah kamu sendirian? Apakah kamu sangat sedih? Di sini sangat berisik, aku akan membawamu pulang…" Ucap seorang pria dengan suara yang serak dan jahat di daun telinganya.     

Ia tiba-tiba merasa ada sepasang tangan menahan kursinya, langsung ada dua pria yang berjalan dan membayar minumannya, lalu mengambil tas kecilnya.     

Langkah kaki Ji An'an yang tidak stabil, jelas-jelas hanya minum segelas cocktail, tidak mungkin bisa membuatnya begitu mudah mabuk!     

Ia merasa terhuyung-huyung dan melangkah dengan tidak stabil. Selanjutnya, ia dibawa berjalan ke depan pria yang asing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.